Karakteristik Kimia dan Sensori Crackers dengan Penambahan Tepung Campolay (Pouteria campechiana) dan Teping Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp)

Main Article Content

Indri Setiawati
Noli Novidahlia
Raden Siti Nurlaela

Abstract

ingredients can be added to the manufacture such as campolay flour and ground wheat flour to increase the nutritional content of the crackers. This study aims to make crackers with the addition of campolay flour and rice anchovy flour as a form of food diversification and to find the selected formulation from the ratio of wheat flour: campolay flour: rice anchovy flour. This study used a completely randomized design (CRD) with one treatment factor, namely the ratio of wheat flour : campolay flour : anchovy flour (80:15:5), (70:20:10), (60:25:15), ( 50:30:20). Product analysis includes chemical analysis of water content, acid insoluble ash content, and protein content as well as sensory and hedonic quality tests as a determinant of selected products. The selected treatment was then subjected to further chemical analysis including calcium levels and beta-carotene levels. Data analysis and research used (ANOVA) with Duncan's further test with a 95% confidence interval. The results showed that the selected crackers were treated with a ratio of wheat flour: campolay flour: anchovy flour (70:20:10) with a quality that did not smell of campolay flour, smelled of anchovy rice flour, had a yellow color, had a textured crunchy and salty taste. Crackers had a moisture content of 4,89%, acid insoluble ash content of 0,11% and protein content of 13,28%, an average calcium content value of 4339,19 mg/100g and an average value of beta-carotene content of 1,015 mg/kg

Article Details

How to Cite
Setiawati, I., Novidahlia, N., & Nurlaela, R. S. (2024). Karakteristik Kimia dan Sensori Crackers dengan Penambahan Tepung Campolay (Pouteria campechiana) dan Teping Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp). JURNAL AGROINDUSTRI HALAL, 10(1), 111–121. https://doi.org/10.30997/jah.v10i1.10118
Section
Articles

References

[AOAC] Association of Official Analytical Chemistry. 2005. Method of Analysis. Washington. D.C.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 2973-1992. Biskuit. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Aisiyah, Latifah Nur., & Ninik Rustanti. 2013. Kandungan betakaroten, protein, kalsium, dan uji kesukaan crackers dengan substitusi tepung ubi jalar kuning (Ipomoea batatas l.) dan ikan teri nasi (Stolephorus sp.) untuk anak KEP dan KVA. Journal of Nutrition College. 2(1): 145-153.

Arvianto, Alpha. A., Swastawati., Wijayanti. 2016. Pengaruh fortifikasi tepung daging ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) terhadap kandungan asam amino lisin pada biskuit. J. Peng & Biotek. Hasil Pi. Vol.5 No.4.

Asfi, M. W., N. Harun, dan Y. Zalfiatri. 2016. Pemanfaatan tepung kacang merah dan pati sagu pada pembuatan crackers. Jurnal Online Mahasiswa Faperta Universitas Riau. 4(1): 1-12.

De Lanerolle MS. Priyadarshani AMB. Sumithraarachchi DB. Jansz ER. 2008. The carotenoids of (Pouteria campechiana) (sinhala: ratalawulu). Journal of the National Science Foundation of Sri Lanka; 36(1): 95-98.

Dewan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian RI. 2009. World Food Programme: Peta Ketahanan dan Kerentangan Pangan Indonesia 2009. Jakarta: PT. Enka Deli.

Driyani, Y. 2007. Biscuit Crackers Substitusi Tepung Tempe Kedelai Sebagai Alternatif Makanan Kecil Bergizi Tinggi. Unnes : Semarang.

Fardiaz. D., Andarwulan. N., dan Puspitasari, N.L. 1991. Pigmen Pangan. Bogor : PAU Pangan dan Gizi IPB.

Haq AD. Ratnaningsih N. Lastariwati B. 2021. Substitusi tepung ikan teri (Stolephorus sp.) dalam pembuatan kue semprong sebagai sumber kalsium untuk anak sekolah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 24(3): 292-300.

Kartikasari, D., Nurkhasanah, Suwijiyo. P. 2014. Karakterisasi simplisia dan ekstrak etanol daun bertoni (Stevia rebaudiana) dari tiga tempat tumbuh. Proceeding Seminar Nasional Perkembangan Terbaru Pemanfaatan Herbal Sebagian Agen Preventif Pada Terapi Kanker.. Halaman:149- 150.

Mahmud, M., Hermana., Zulfianto, N., Rozanna, R., Ngadiarti, I., & Hartati, B. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Jakarta : PERSAGI.

Nacing, N. Irawan, A., Pertiwi, S.R.R., & Aminullah. 2020. Profil gelatinisasi dan sifat fisik tepung campolay masak penuh dan lewat matang (Pouteria campechina). Jurnal Agroindustri Halal. 7(1). 25-34.

Nugraha, Y.A. 2016. Kualitas non-flaky crackers dengan substitusi tepung sukun dan tepung ikan teri nasi (Stolephorus sp). Program studi Biologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Pertiwi, S. R., Siti, N., Aminullah. 2020a. Optimization on process of ripe canistel (Pouteria campechiana) fruit flour based on several quality characteristics. Braz. J. Food Technol 23: 1-8

Rahmawati H, Rustanti N. 2013. Pengaruh substitusi tepung tempe dan ikan teri nasi (Stolephorus sp.) terhadap kandungan protein. kalsium dan organoleptik cookies. Journal of Nutrition College. 2(3): 382-390.

Rahmi, Y., Novita, W., Paramita, NA. dan Laksmi, KT. 2018. Tepung teri nasi sebagai sumber kalsium dan protein pada corn flakes alternatif sarapan anak usia sekolah. Jurnal Nutrire. 10(1): 7-13.

Ramadhan, Nuryanto. Wijayanti. 2019. Kandungan gizi berbasis tepung ikan teri (Stolephorus sp) sebagai PMT-P untuk balita gizi kurang. Journal of Nutrition College. 8(4):264-273.

Setyawati, E., Nurasmi, N., & Irnawati, I. (2021). Studi analisis zat gizi biskuit fungsional subtitusi tepung kelor dan tepung ikan gabus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 10. 94–104.

Susilawati, M. Hubungan konsentrsi bahan pengisi dan pengeringan tehadap karakteristik fruit leather buah campolay (Pouteria Campechiana). 2015. [Skripsi]. Bandung.Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Sumantri, Abdul Rahman. 2010. Analisis makanan. Yogyakarta ; Gadjah Mada University Press.

Suseno, S., P. Supitjah, dan D. Wahyuni. 2014. Pengaruh penambahan daging lumat ikan nilem (Ostheochilus hasseti) pada pembuatan simping sebagai makanan camilan. Bulletin Teknologi Hasil Perikanan VII:44-45.

Sutrisno, E. T., Arief, D. Z., & Oktapiani, T. 2018. Karakteristik tepung campolay (Pouteria campechiana) untuk biskuit dengan variasi tingkat kematangan dan suhu blansing. Pasundan Food Technology Journal. 5(2). 111–121.

Setyawati, E., Nurasmi, N., & Irnawati, I. (2021). Studi analisis zat gizi biskuit fungsional subtitusi tepung kelor dan tepung ikan gabus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 10. 94–104.

Most read articles by the same author(s)

> >>