Identifikasi Formalin, Methanyl Yellow, dan Cemaran Mikroba pada Mie Glosor di Pasar Tradisional Kota Bogor Identification of Formaldehyde, Methanyl Yellow, and Microbial Contamination on Mi Glosor in Bogor City Traditional Market

Main Article Content

Anik Zumaeroh
Lia Amalia
Muhammad Fakih Kurniawan

Abstract

Mi glosor merupakan mi basah yang banyak diminati dan dikenal sebagai mi khas Bogor. Mi glosor diproduksi oleh industri kecil rumah tangga, mi glosor banyak dijual di pasar tradisional dalam bentuk basah, dikemas sederhana, dan dijual secara terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya formalin, methanyl yellow, dan cemaran mikroba pada mi glosor di pasar tradisional Kota Bogor. Pengujian formalin dan methanyl yellow menggunakan Rapid Test Kit, dan uji cemaran mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Sampel penelitian diambil menggunakan metode total sampling yang berjumlah 21 sampel mi glosor dari 7 pasar tradisional di Kota Bogor. Data formalin dan methanyl yellow yang diperoleh dianalisis secara kualitatif serta data cemaran mikroba dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel mi glosor tidak mengandung formalin dan menthanyl yellow. Pada cemaran mikroba (TPC) menunjukkan mi glosor mengandung mikroba dibawah batas maksimal 1x106 koloni/g dan memenuhi syarat mutu mi basah SNI 2987:2015.
Kata kunci: mi glosor, Pasar Tradisional Kota Bogor, formalin, methanyl yellow, TPC

Article Details

How to Cite
Zumaeroh, A., Amalia, L., & Kurniawan, M. F. (2022). Identifikasi Formalin, Methanyl Yellow, dan Cemaran Mikroba pada Mie Glosor di Pasar Tradisional Kota Bogor: Identification of Formaldehyde, Methanyl Yellow, and Microbial Contamination on Mi Glosor in Bogor City Traditional Market. JURNAL AGROINDUSTRI HALAL, 8(2), 252–261. https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.5500
Section
Articles

References

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. BPOM, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 2897:2008 tentang metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, dan susu, serta hasil olahannya. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2015). SNI 2987:2015 tentang Mi Basah. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Cahyogi, P., & Lagiono. (2016). Identifikasi zat pewarna methanyl yellow pada mi basah di pasar tradisional Cerme Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Keslingmas, 35, 152-277.

Dewi, M. M. (2016). Uji Aangka Kapang/Khamir (AKK) dan Angka Lempeng Total (ALT) pada jamu gendong temulawak di Pasar Tarumanegara Magelang. [Skripsi, Universitas Sanata Dharma]. USD Repository.

Fauziyya, R., & Anjar, H. S. (2020). Analisis formalin secara kualitatif pada bakso dan mie basah di Kecamatan Sukarame, Wayhalim, dan Sukabumi. Jurnal Riset Kimia, 6(3), 218-223.

Fitri, Z. E., Kurniawan, M. F., & Kusumaningrum, I. (2021). Analisis keamanan pangan melalui identifikasi kandungan boraks, formalin, dan Escherichia coli pada bakso ikan di kota Tanjungpinang. Agroindustri Halal 7(2): 126-133

Hasanah, S. I., Kurniawan, M. F., & Aminah, S. (2021). Analisis kandungan formalin pada ikan asin di pasar tardisional Sukabumi serta hubungannya dengan pengetahuan penjual tentang formalin. J. Gipas, 5(2), 18-34.

Hutami, R., Kurniawan, M., F., & Khoerunnisa, H. (2020). Analisis kandungan mikroba, formalin, dan timbal (Pb) pada tahu Sumedang yang dijual di daerah macet Cicurug, Ciawi, dan Cisarua Jawa Barat. Agroindustri Halal, 6(1), 87-96

Jumiono, A., Dihansih, & Rochmana. (2020). Studi penerapan HACCP pada produsen mi glosor di Kota Bogor. Jurnal Pertanian, 11(1), 29-37.

Kemenkes. (1985). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 239/Men.Kes/Per/V/85 tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya. Kemenkes, Jakarta.

Kemenkes. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Kemenkes, Jakarta.

Labstest. (2022, Maret 5). Petunjuk Prosedur Pengujian Multitest Methanyl Yellow dan Formalin. Labstest. www.labstest.com.

Nani, Elisabet, & Yari, M. W. (2019). Analisis kandungan formalin, boraks, dan protein dalam mie basah. Jurnal Biomedika, 12(1), 67-73.

Republika. (2016). Warga Bogor diimbau waspadai makanan berformalin [internet]. Tersedia pada: www.republika.co.id. [30 April 2021].

Sahani, W., & Yani J. (2017). Kandungan zat pewarna methanyl yellow pada tepung panir yang dijual di pasar tradisional Kota Makasar. Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 17(1), 56-59.

Soeka, Yati, & Aji, J. (2019). Studi penerapan cara produksi pangan yang baik (CPPB) dan umur simpan mi glosor di Kota Bogor. Jurnal Pangan Halal, 1(1), 22-32.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kuantitatif dan R&D. PT Alfabet.

Suryadi, A. M. A., & Farm, S. (2014). Analisis cemaran bakteri pada mie basah yang beredar di Pasar Sentral Kota Gorontalo. [Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo]. Repository Universitas Negeri Gorontolo.

Swenberg, J. A., Moeller, B. C, Lu, K., Rager, J. E., Fry, R., & Starr, T. B. (2013). Formaldehyde carcinogenicity research: 30 years and counting for mode of action, epidemiology, and cancer risk assessment. Toxicologic Pathology, 41(2), 181-189.

Shafira, S. (2021). Identifikasi kandungan Rhodamin B, Methanyl Yellow dan Escherichia coli pada manisan mangga basah di Daerah Cirebon. [Skripsi Universitas Djuanda]. Repository Universitas Djuanda Bogor,

Turnip, E. D. (2018). Identifikasi dan penentuan kadar formalin pada mie basah dan identifikasi boraks pada bakso. [Skripsi, Universitas Sumatera Utara]. Repository Institusi Universitas Sumatera Utara.

Yuliana, Hasfi, Sri, W., & Wihayani, W. (2018). Perubahan mutu mikrobiologi, kimia, fisika, dan organoleptik, mie basah tersubstitusi mocaf dengan penambahan air KI dan sari kunyit selama penyimpanan. Formalin (Labtest). Journal of Pharmacy and Science, 6(1), 53-5

Yulianti, C. H. (2021). Perbandingan uji deteksi formalin pada makanan menggunakan perekasi Antilin dan Rapid Test Kit. Jurnal Media Pangan, 22(2), 12-15

Most read articles by the same author(s)