TEKNOLOGI PROSES BIO OIL DARI MIKROALGA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
Main Article Content
Abstract
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, tingkat kebutuhan energi manusia juga semakin meningkat. Pemenuhan energi di dunia sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang sudah berumur jutaan tahun berupa bahan yang tidak dapat diperbaharui, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari penggunaan sumber energi lain yang berasal dari bahan terbarukan. Salah satu contoh energi terbarukan yang dapat dikembangkan diantaranya adalah energi biomassa dari mikroalga sebagai bahan baku alternatif penghasil bio oil. Bio oil merupakan salah satu energi alternatif yang potensial dan belum banyak dikembangkan terutama di Indonesia. Produksi bio oil dapat menghasilkan keuntungan karena konversi bio oil akan menghasilkan beberapa produk berupa bahan bakar, misalnya: biokerosene, biodiesel, arang, gas dan lain sebagainya. Teknologi proses untuk memproduksi bio oil dari mikroalga dimulai dari proses kultivasi, pemanenan, pengeringan dan pirolisis. Pirolisis merupakan penguraian biomassa karena panas pada suhu lebih dari 150 ºC. Hasil proses pirolisis ini berupa cairan, gas, dan padatan.
Article Details
Authors who publish with Jurnal Agroindustri Halal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Agroindustri Halal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Agroindustri Halal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work