Karakteristik Kimia dan Sensori Boba dengan Penambahan Pati Garut (Maranta arudinacea)

Authors

  • Royyan Abdulamtin Almaahi Universitas Djuanda
  • Noli Novidahlia Universitas Djuanda
  • Muhammad Fakih Kurniawan Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i10.15544

Keywords:

Boba, tepung tapioka, pati garut

Abstract

Bubble pearls atau boba yakni mutiara tapioka dengan bentuk bola yang mempunyai tekstur kenyal dengan diameter kurang lebih 8 mm yang dihasilkan dari tapioka. Pati garut yakni pati yang dieksktrasi dari umbi garut yang mempunyai kandungan karbohidrat, serat, amilopektin serta amilosa yang tinggi oleh karenanya bisa diaplikasikan pada pengolahan boba. Penelitian ini mempunyai tujuan guna memahami pemanfaatan pati garut guna subtitusi pada produk boba. Penambahan pati garut ke dalam boba diinginkan bisa menaikkan nilai fungsional produk boba. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap satu faktoraitu perbandingan tapioka dan pati garut dengan empat taraf perlakuan (100%: 0%, 80%: 20%, 55%: 45% dan 30%: 70%). Analisis produk mencakup analis kimia uji serat dan uji mutu sensori serta hedonik selaku penentu produk terpilih. Analis kimia pada produk terpilih meliputi uji kadar abu, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, serta kadar karbohidrat. Data yang dihasilkan dilakukan analisis statistik memakai sidik ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan selang kepercayaan 95%. Capaian penelitian menampilkan yakni boba tepung tapioka dengan subtitusi pati garut terpilih adalah boba dengan presentase perbandingan tepung tapioka: pati garut 30% : 70%. Capaian uji mutu sensori menampilkan yakni boba memiliki aroma tercium kearah khas pati garut, kearah berwarna coklat tua, kearah terasa khas pati garut dan memiliki tekstur kearah kenyal. Hasil uji hedonic overall menunjukan bahwa produk boba pati garut mengarah ke suka. Produk boba terpilih memiliki kandungan kadar air 43,56% kadar abu 1,32%, kadar lemak 4,70%, kadar protein 6,16% serta kadar karbohidrat 44,25%.

References

Afiyah N. 2010. Isolasi Dan Identifikasi Kapan Pada Tepung Tapioca Di Desa Pakujati Kecamatan Paguyungan Kabupaten Brebes. [Skiripsi]. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Agnes Monika, Ayu Gusti, Kadek Diah Puspawati & Anak Agung Istri Sri Wiadnyani. 2022. Pengaruh Perbandingan Terigu dan Pati Garut (Maranta arundinacea L.) Termodifikasi Autoclaving-Cooling Terhadap Karakteristik Mi Basah. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana Kampus Bukit ; Jimbaran

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2005. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemists. Benjamin Franklin Station, Washington.

AOAC (Association of Official Analytical Chemists), 1992. Official Methods of Analysis. 991.43. Association of Official Analytical Chemists, Washington DC, USA. p. 7-9.

Damayanti S, Bintoro VP, Setiani BE. 2020. Pengaruh Penambahan Tepung Komposit Terigu, Bekatul Dan Kacang Merah Terhadap Sifat Fisik Cookies. J Nutr Coll. 9(3). 180–6.

De Mann, J. M. 1997. Kimia Pangan. Edisi Kedua. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Faridah, N. D., Fardiaz, D., Andarwulan, N & Sunarti, C. T., 2014. Karakteristik Sifat Fisikokimia Pati Garut (Maranta arrundinaceae). Agritech 34(1):14-20.

Fauzia KW, Bhakti ES dan Siti Susanti. 2016. Analisis Kandungan Gizi, Nilai Energi dan Uji Organoleptik Cookies Tepung Beras dengan Substitusi Tepung Sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 5 (4) 2016.

Firdaus M, R. 2023. Karakteristik Protein Dan Organoleptik Boba Berbahan Tepung Tapioka, Tepung Kedelai, Tepung Ketan Putih [Skripsi]. Fakultas Ilmu Pangan Halal. Universitas Djuanda; Bogor

Hakim, U. N., Rosyidi, D., & Widati, A. S. 2013. Pengaruh Penambahan Tepung Garut (Maranta arrundinaceae) Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Nugget Kelinci [Skripsi]. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.

Imanda. 2007. Kajian Pengaruh Suhu dan Waktu Penyimpanan Terhadap Karakteristik Mutu Produk Sirup Gula Invert dari Gula Palma. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Kementrian Kesehatan RI., 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta.

Luthana, D. 2004. Rekomendasi dalam Penetapan Standar Mutu Tepung Tapioka. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Semarang.

Marsono, Y., P. Wiyono, dan Z. Utama, 2005.Indeks Glikemik Produk Olahan Garut (Maranta arrundinaceae L) dan Uji Sifat Fungsionalnya pada Model Hewan Coba. Laporan RUSNAS Diversifikasi Pangan Pokok Tahun 2005. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Maulida, D.A. 2015. Darimana Asal ‘Bubble’, si Mutiara Hitam yang Kenyal Enak? [Internet]. Tersedia pada: https://food.detik.com/info-kuliner/d-2970286/darimana-asal-bubble-si-mutiara-hitam-yang-kenyal-enak. [01 Apr 2023].

Nisah, K. (2018). Study Pengaruh Kandungan Amilosa Dan Amilopektin Umbi-Umbian Terhadap Karakteristik Fisik Plastik Biodegradable Dengan Plastizicer Gliserol. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 5(2), 106. https://doi.org/10.22373/biotik.v5i2. 3018

Noviani, S., Yuliati, K., and Lidiasari, E. 2021. Karakteristik fisik dan kimia boba dari pati ganyong dan rumput laut (Eucheuma cottoni) [skripsi]. Fakultas Agrikultur, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Nurlela, E. 2002. Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Warna Gula Merah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Qoimah J, Bahar A, Nurlaela R, Purwidiani N. (2021). Pengaruh Subtitusi Tepung Pati Garut Dan Puree Wortel Terhadap Sifat Organoleptik Kue Lumpur. JTB, 10 (2) 361- 372 ISSN: 2301-5012

Ramadhaningtyas, V., Kawiji, & Widowati, E. 2021. Pengaruh Penambahan Tepung Beras Hitam (Oryza Sativa L. Indica) Terhadap Mutu Sensori, Kimia, Mikrobiologi, dan Umur Simpan Boba (Bubble Pearl). Di dalam Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-45 UNS Tahun 2023, Universitas Sebelas Maret, 15 Februari-31 Mei 2021. hlm 1012-1023.

Ratnaningsih, N., Mutiara, N., Titin, H. W. H., & Ichda, C. 2010. Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya dalam Rangka Peningkatan Bahan Pangan. INOTEKS 14 (2): 192-207.

Setyaningsih D, Apriyantono A, Sari MP. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB. Press.

Sudarmaji, S., Haryono, B., & Suhardi. 1989. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Veronica, T, M. Ilmi, B, M, I. Octaria, C, Y. 2022. Kandungan gula sangat tinggi dalam minuman teh susu dengan toping boba. Amerta Nutrition 6(1).171–176, E.ISSN 2580 – 1163.

Wijaya, A.C., S. Surjoseputro, dan I.R.A.P. Jati. 2018. Pengaruh perbedaan jenis pati yang ditambahkan terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik kwetiau beras hitam. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi 17(2): 75-80.

Winarno, F. G. 1993. Kimia Pangan dan Gizi.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno. Koswara. 2002. Telur: Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya. M-Brio Press, Bogor.

Winarno. 2008. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yustini, P. E., & Nurwidayati, T. (2021). Kajian Mutu Amplang Ikan Pipih, Bandeng dan Tenggiri yang diproduksi di Kalimantan Timur. Jurnal Riset Teknologi Industri, 15(2), 454–462.

Yunianto eka andi. 2021. Ilmu Gizi Dasar. Yayasan Kita Menulis ; Medan

Downloads

Published

2024-10-04

How to Cite

Almaahi, R. A., Novidahlia, N., & Kurniawan, M. F. (2024). Karakteristik Kimia dan Sensori Boba dengan Penambahan Pati Garut (Maranta arudinacea). Karimah Tauhid, 3(10), 10874–10892. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i10.15544

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>