Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Hidrogen Peroksida dan Asam Perasetat terhadap Jumlah Total Bakteri dan Coliform pada Sterilisasi Kemasan Produk Teh

Authors

  • Hendra Slamet Universitas Djuanda
  • Noli Novidahlia Universitas Djuanda
  • Muhammad Fakih Kurniawan Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i9.15115

Keywords:

Minuman teh Kemasan, Hidrogen Peroksida, Asam Perasetat, Sterilisasi

Abstract

Perkembangan teknologi yang berjalan pesat memiliki pengaruh besar terhadap pengeluaran yang semakin bertambah sehingga menyebabkan adanya efisiensi biaya pada semua aspek produksi, salah satunya bahan sterilisasi yang digunakan. Efisiensi biaya dilakukan dengan analisis selisih biaya bahan seminimal mungkin dengan kualitas sama baik. Proses sterilisasi kemasan primer di PT XYZ menggunakan sterilan PAA (asam perasetat) dan H2O2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan konsentrasi sterilan sehingga berpengaruh terhadap biaya (cost) yang semakin berkurang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 2 kelompok yaitu konsentrasi PAA dan H2O2 dan uji T. Konsentrasi H2O2 yaitu 25%, 30%, 35%, sementara konsentrasi PAA diantaranya 0,25%, 0,30%, dan 0,35% dengan masing–masing 3 kali ulangan. Uji T dilakukan pada sampel PAA 0,25% dibandingkan H2O2 25% dan juga pada sampel PAA 0,30% dibandingkan H2O2 30%,lalu pada sampel PAA 0,25% dibandingkan H2O2 30%  dan pada sampel PAA 0,30% dibandingkan H2O2 25% pada uji TPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sterilan yang diberikan berpengaruh terhadap jumlah pertumbuhan TPC dan koliform, namun tidak berbeda jika dibandingkan antara kedua bahan sterilan. Semakin tinggi konsentrasi sterilan, maka semakin kecil kemungkinan kontaminasi yang ada dan semakin tinggi proteksi bahan sanitasi terhadap media yang disterilkan. Sterilan PAA 0,25%, PAA 0,30%, H2O2 25%, dan H2O2 30% tidak berbeda signifikan, sehingga keempat konsentrasi tersebut dapat dijadikan pilihan penurunan persentase pemakaian sterilan. Sterilan PAA dapat dilakukan penurunan kadar dari konsentrasi 0,35% menjadi 0,25% dan 0,30%. Sterilan H2O2 pun berubah konsentrasi dari 35% menjadi 25% dan 30%.

References

Annisa, Syadza. 2022. Gambaran penggunaan disinfektan pada rumah tangga selama pandemic covid-19 di wilayah Jabodetabek tahun 2021. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Azhar, O., H., A., Juliardi, N., R. 2024. Analisis efisiensi hidrogen peroksida sebagai bahan tambahan dalam aerasi untuk mengurangi pertumbuhan filamentous pada air limbah. Jurnal Serambi Engineering Volume IX, No.2 Hal. 9116–9120.

Buckle, A., K. 2009. Ilmu Pangan (Terj) Heri Purnomo Adiono. Jakarta: UI Press.

Block, J., H. 1991. Physicochemical properties in relation to biological action. In Delgado JN, and Remers AW, Eds. Wilson and Gisvold's Textbook of Organic Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, Philadelphia, Toronto J.B. Lippincott Company pp. 3-42.

Ceretta, R., Paula, M., Meier, M., Mitellstadt, Pich, Junior, S.A., Angiole, E. 2008. Evaluation of the effectiveness of peracetic acid sterilization of dental equipment. Indian Journal of Medical Microbiology. 26 (2): 117–22.

Dwidjoseputro, D. 2005. Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Eliza, N., Hariyadi, D., R., dan Nurjanah, S. 2022. Efektivitas sanitizer komersial berbasiskan asam perasetat terhadap biofilm Bacillus cereus. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 2303–2227 Vol.10 No.1.

Gafur, A., Hamzah, W., dan Syam, N. 2022. Pemanfaatan sumber air bersih yang sehat bagi masyarakat di Desa Pucak Kec. Tompobulu Kab. Maros. Jurnal Window of Community Dedication Vol.3 No.1 : 186–195.

Holah, J. T. 2014. Cleaning and disinfection practices in food processing in higiene in food processing. Woodhead Publishing, Cambridge, UK. DOI: 10.1007/978-3-319-66586-3-8.

Ihsan, B. 2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Sumatera Barat: CV Insan Cendekia Mandiri.

Irianti, T., T., Kuswandi, Nuranto, S., Purwanto. 2021. Antioksidan dan Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kitis, M. 2003. Disinfection of wastewater with peracetic acid: a review. Environment International 30 (2004): 47–55.

Mirza, M. N. 2014. Hygiene sanitasi dan jumlah coliform air minum. Jurnal Kesehatan Masyarakat, KEMAS. 9 (2) (2014) 167–173 ISSN 1858–1196.

Muthiah, H., Dewi, W., dan Sudjarwo, I. 2017. Pemanfaatan ekstrak etil asetat buah merah sebagai zat warna primer pada teknik pengecatan negative kapsul bakteri. Departemen Oral Biologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran.

Notowinarto dan Agustina, F. 2015. Populasi bakteri heterotroph di perairan pulang bulang batam. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 1 (3): 334–342.

Panche, A., N., Diwan, A., D., and Chandra, S., R., 2016. Flavonoids: an overview. J Nutr. Sci. 5, e47.

Pedziwiatr, P., Mikolajczyk, F., Zawadzki, D., Mikolajczyk, K., Bedka, A. 2018. Decomposition of hydrogen peroxide–kinetics and review of chosen catalysts. Acta Innovations, 45 (26), 45–52.

Ramlah. 2017. Penentuan Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) P+2 Terhadap Kandungan Antioksidan Kafein, Tanin, dan Katekin. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Rezekikasari dan Harianto, R. 2019. Modifikasi media alternatif dari sayuran untuk analisis kuantitatif pertumbuhan mikroorganisme asal tanah gambut Kalimantan Barat dengan metode TPC. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika Vol.9 No.1.

Ma’at, Suprapto. 2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Surabaya: Airlangga University Press.

Nurjanah, S. 2006. Kajian sumber cemaran mikrobiologis pangan pada beberapa rumah di lingkar kampus IPB Darmaga. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 11(3), 18–24.

Puspanjali, P. 2021. Analisi perbandingan pengaruh iodin, ozon, dan asam perasetat sebagai bahan disinfektan telur ikan kerapu cantang. Undiksha Repository.

Setiawan, D., Sibarani, J., dan Suprihatin, I., E. 2013. Perbandingan efektivitas disinfektan kaporit, hidrogen peroksida, dan pereaksi fenton (H2O2/Fe2+). Jurnal Cakra Kimia Indonesia 1 (2): 16–24.

Shafira, S., Hutami, R., & Kurniawan, M. F. (2022). Identifikasi Kandungan Rhodamin B, Methanyl Yellow dan Escherichia coli pada Manisan Mangga Basah di Daerah Cirebon. Jurnal Agroindustri Halal, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.30997/jah.v8i1.5023

[SNI] Standar Nasional Indonesia 3143:2011. Minuman teh dalam kemasan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Taufiq, R. dan Najmudin, N. 2017. Rancang bangun sistem informasi sterilisasi alat pada unit CSSD berbasis java di RSUD Kota Tangerang. Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT 2(1), 42-49.

Zhao, X., Cheng, K., Hao, J., Liu, D. 2008. Preparation of peracetic acid from hydrogen peroxide, part II: Kinetics for spontaneous decomposition of peracetic acid in the liquid phase. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 284: 58 – 68.

Downloads

Published

2024-09-09

How to Cite

Slamet, H., Novidahlia, N., & Kurniawan, M. F. . (2024). Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Hidrogen Peroksida dan Asam Perasetat terhadap Jumlah Total Bakteri dan Coliform pada Sterilisasi Kemasan Produk Teh . Karimah Tauhid, 3(9), 9607–9622. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i9.15115

Most read articles by the same author(s)