Pemanfaatan Belut (Monopterus albus) pada Pembuatan Crackers Ber- Omega-3

Main Article Content

Mira Suprayatmi

Abstract

Belut merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi
seperti protein, omega 3, besi dan fosfor.  Crackers  adalah jenis biskuit yang dibuat dari
adonan keras, melalui proses fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode
pembuatan crakers belut yang tepat, mendapatkan formula  crackers  belut yang tepat dan
kandungan zat gizinya.  Crackers  belut dibuat dengan tiga jenis metode, yaitu fillet belut
disisipkan diantara  crackers, adonan belut disisipkan diantara  crackers, crackers adonan
campur belut. Berdasarkan analisis sensori secara deskriptif,  crackers  dengan sisipan
adonan belut merupakan jenis  crackers  belut yang terbaik.  Penelitian selanjutnya yaitu
pembuatan adonan belut dengan konsentrasi gula  10%, 15%, dan 20%.  Analisis  crackers
dengan sisipan adonan belut meliputi peringkat hedonik (kenampakan, aroma, kerenyahan,
rasa) dan sifat kimia (air, protein, lemak, dan omega-3).  Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsentrasi gula berpengaruh nyata terhadap atribut sensori crackers belut.  
Crackers  dengan sisipan adonan belut dengan konsentrasi gula 15%  merupakan  crackers
yang paling disukai dan memiliki kandungan air 3,23%, protein 16,47%,  lemak 12.04%,
omega-3 berupa DHA (Docosahexanoic acid) dan EPA (Eicosapentanoic acid)  sebesar 2.264
mg/100gram dan 0.675 mg/100gram.

Article Details

How to Cite
Suprayatmi, M. (2016). Pemanfaatan Belut (Monopterus albus) pada Pembuatan Crackers Ber- Omega-3. JURNAL AGROINDUSTRI HALAL, 2(2), 081–089. https://doi.org/10.30997/jah.v2i2.449
Section
Articles

References

[AOAC] Association of Official Analitycal
Chemist. 1984. Official Method of
Analysis of The Association of Official
Analitycal of Chemist. The
Association of Analitycal Chemist, Inc:
USA.
Manley, D. 2011. Biscuit, Cracker, and
Cookie Recipes for the Food Industry.
Ebooks download http://lib.free-
college.org/view.php?id=446404. (01
November 2013).
Jacoeb A.M, Pipih Suptijah, Rezki Kamila.
2014. The Contents af Fatty Acid,
Cholestrol, and Description of Tissue
in Fresh and Boiled Eel (Abstract).
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia Vol. 17 No. 2.
Sandita A. Indra Topik Maulana, Livia
Syafnir. 2014. E-Proceding:
Perbandingan Komposisi Asam
Lemak antara Minyak Belut
(Monopterus albus) dan Minyak Sidat
(Anguilla sp.) dengan metoda KG-SM.
Proceding Farmasi (Gel 2 Th Akad
2014-2015). Jakarta (16 September
2015)
Sri M. 2012. Studi Pembuatan Crackers dengan
Sukun (Artocarpus Communis)
Pragelatinisasi [Skripsi]. Makassar :
Universitas Hassanudin, Fakultas
Pertanian.
http://repository.unhas.ac.id/bitstre
am/handle/123456789/1988/Samp
ul,%20daftar%20isi,Abstrak.pdf?seq
uence=1 [29 Oktober 2013].
Tri WA., Y.S Darmanto., Eko S. 2009.
Physicochemical Properties Of Some
Dried Fish Products In Indonesia: Vol.
12 Chapter 2 hlm 73-80.
Vishwanath,W. H Lilabati, M Bijen. 1998.
Biochemical, nutritional and
microbiological quality of fresh and
smoked mud eel fish Monopterus
albus—a comparative study
(Abstract). e-Journal Food Chemistry,
Vol. 61, Issues 1-2, Januari 1998
Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta. Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama.