PRODUK SNACK SINGKONG DENGAN PEMANFAATAN BEKATUL

Main Article Content

Mira Suprayatmi

Abstract

Pola makan penduduk Indonesia masih rendah serat pangan, yaitu rata-rata 10,5 gram/hari, baru memenuhi sekitar 1/3 dari kebutuhan ideal yaitu 30 gram/hari. Bekatul merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang tinggi kandungan nutrisi. Disisi lain pemanfaatan singkong di Indonesia belum optimal. Salah satu alternatif bahan kaya serat pangan adalah produk snack singkong dengan pemanfaatan bekatul. Rancangan penelitian produk snack singkong dengan pemanfaatan bekatul terdiri dari 2 perlakuan. Perlakuan metode pembuatan adonan singkong, yaitu pengukusan dan tanpa pengukusan, perlakuan komposisi isian, yaitu 5 bagian bekatul dengan 1 bagian bumbu dan 7 bagian bekatul dengan 1 bagian bumbu. Analisis produk meliputi uji hedonik skala 7, kadar air, dan dilakukan juga analisis kadar serat pangan untuk produk terpilih. Produk snack singkong yang terpilih adalah yang dibuat dengan pengukusan singkong dan isian dengan komposisi 5 bagian bekatul dengan 1 bagian bumbu. Produk snack singkong terpilih memiliki nilai hedonik rasa 5,86 (agak suka), nilai hedonik tekstur 6,06 (suka), nilai hedonik aroma 5,75 (agak suka), kadar air 33,41%, dan kadar serat pangan 7,61%. Satu buah produk snack berbahan baku singkong dengan pemanfaatan bekatul adalah ± 30 gram, dengan demikian memiliki kandungan serat pangan sekitar 2,283 gram

Article Details

How to Cite
Suprayatmi, M. (2017). PRODUK SNACK SINGKONG DENGAN PEMANFAATAN BEKATUL. JURNAL AGROINDUSTRI HALAL, 1(1), 056–063. https://doi.org/10.30997/jah.v1i1.376
Section
Articles