Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Produk Mikrobiologi

Main Article Content

Aji Jumiono
Mardiah Mardiah
Lia Amalia
Erna Puspasari

Abstract

Pengembangan industri mikrobiologi telah memunculkan kebutuhan mendesak untuk memahami konsep kehalalan produk mikrobiologi. Status kehalalan produk mikrobiologi dapat ditinjau dari setiap tahapan proses pembuatannya yang dikenal dengan Titik Kritis Halal (TKH).  Terdapat 6 TKH dalam proses produksi produk mikrobiologi yang harus dijaga agar tidak terkontaminasi bahan haram dan najis, yaitu : diawali dari kultur mikroba (TKH 1), dilanjutkan dengan proses penyegaran (refreshing) (TKH 2), kemudian tahap pengembangan inokulum (TKH 3) yang dilanjutkan dengan produksi produk dalam bioreaktor (TKH 4).  Setelah itu dilakukan pemanenan produk dan dilanjutkan dengan tahap produk dimurnikan (TKH 5).  Pada tahap akhir produksi dilakukan stabilisasi dan dikemas hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan (TKH 6). Tujuan kajian ini adalah untuk mengeksplorasi kehalalan produk mikrobiologi berdasarkan fatwa MUI yang memberikan fatwa halal pada produk yang disertifikasi halal di Indonesia. Status kehalalan produk mikrobiologi mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sebagai rujukan pemberian fatwa, MUI telah menerbitkan  Fatwa Nomor 1 Tahun 2012  tentang Penggunaan Mikroba dan Produk Mikrobiologi.  Melalui  identifikasi titik kritis halal pada proses produksi produk mikrobiologi maka status kehalalan produk mikrobiologi dapat ditelusuri agar memenuhi kriteria produk halal sesuai Fatwa MUI.

Article Details

How to Cite
Jumiono, A., Mardiah, M., Amalia, L., & Puspasari, E. (2024). Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Produk Mikrobiologi. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 6(1), 84–95. https://doi.org/10.30997/jiph.v6i1.10633
Section
Articles

References

Amen, O., Jumiono, A., & Fulazzaky, M. A. (2020). Penjaminan Mutu Dan Kehalalan Produk Olahan Susu. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 2(1), 42-48.

Endang, S., Jumiono, A., & Akil, S. (2020). Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Gelatin. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 2(1), 17-22.

Jaswir, I., Rahayu, E. A., Yuliana, N. D., & Roswiem, A. P. (2020). Daftar referensi bahan-bahan yang memiliki titik kritis halal dan substitusi bahan non-halal. Jakarta: Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Jumiono, A. (2022). Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Bahan Hewani dan Produk Turunan Hewan. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 4(2), 51–58.

Jumiono, A., Mardiah, M., Amalia, L., & Puspasari, E. (2023). Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Bahan Nabati Dan Produk Turunan Bahan Nabati. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 5(1), 21–29. https://doi.org/10.30997/jiph.v5i1.9998

LPPOM MUI. 2014. Kumpulan Fatwa MUI Bidang Pangan, Obat-obatan, Kosmetika, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penerbit LPPOM MUI. Jakarta.

LPPOM MUI. 2021. Buku HAS 23000-1 Persyaratan Sertifikasi Halal Industri Pengolahan Umum. Penerbit PT. Amanah Prima Abadi. Bogor.

LPPOM MUI. 2012, Buku HAS 23201: The Requirements of Halal Food Material. LPPOM MUI. Jakarta.

LPPOM MUI. 2022. Jus Buah Kemasan, Apa Saja Titik Kritisnya? Pada: https://halalmui.org/jus-buah-kemasan-apa-saja-titik-kritisnya/

Sunaryo, E. S., Mardiah, M., & Rahmawati, S. I. (2019). The Importance Of Halal Validation Of Ingredients As Critical Parameter During Halal Audits. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 1(1).

Thahir, M. (2022). Tafsir Maqasidi Ayat-Ayat Makanan Halal dan Implementasinya dalam Fatwa MUI (Studi pada Produk Pangan, Obat dan Kosmetika).

Utama, Hendra. 2022. Urgensi Daftar Bahan Tidak Kritis dalam Proses Sertifikasi Halal.https://halalmui.org/urgensi-daftar-bahan-tidak-kritis-dalam-proses-sertifikasi-halal/

Utama, Hendra. Urgensi Daftar Bahan Tidak Kritis dalam Proses Sertifikasi Halal. https://halalmui.org/urgensi-daftar-bahan-tidak-kritis-dalam-proses-sertifikasi-halal/

Widjayanti, W., Widowati, S. ., & Mardiah, M. (2022). Efektifitas Pembinaan Pemenuhan Komitmen Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di Kabupaten Sukabumi. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 4(1), 25–34.

Widowati, S. (2021). Kajian Teknologi Tepung Kasava: Prospek Dan Kendala Pemanfaatan Untuk Industri Pangan Berbasis Tepung. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 2(2), 79–84.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>