PERFORMA PRODUKSI KELINCI LOKAL YANG DIBERIKAN PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L) DAN ZEOLIT
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian tepung daun sirsak dan zeolit terhadap performa kelinci lokal. Penelitian ini menggunakan kelinci jantan lokal sebanyak 20 ekor. Kandang yang digunakan kandang baterai yang terbuat dari bilah bambu, kayu dan dinding kawat dengan ukuran panjang 0,56, lebar 0,45 dan tinggi 0,45 meter. Pakan yang digunakan adalah rumput lapangan dan pakan Indofeed K03 dengan penambahan tepung daun sirsak dan zeolit. Pakan yang digunakan terdiri atas rumput lapangan, konsentrat, tepung daun sirsak, dan zeolit dengan perlakuan sebagai berikut: 1) P0: 65% Rumput Lapangan + 35% Konsentrat, 2) P1 : (62% Rumput lapangan + 3% Tepung daun sirsak) + 35% Konsentrat, 3) P2: 65% Rumput lapangan + (32% Konsentrat + 3% Zeolit), dan 4) P3: (62% Rumput lapangan + 3% Tepung daun sirsak) + (32% Konsentrat + 3% Zeolit) dan diberikan selama 28 hari. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pakan dan 5 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan,bobot badan dan konversi pakan.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
maryani, A., Kardaya, D., & Dihansih, E. (2017). PERFORMA PRODUKSI KELINCI LOKAL YANG DIBERIKAN PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L) DAN ZEOLIT. Jurnal Peternakan Nusantara, 1(1), 17–24. https://doi.org/10.30997/jpnu.v1i1.149
Issue
Section
Articles
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Adjie S. 2011, Dahsyatnya Sirsak Tumpas Penyakit. Pustaka Bunda, Jakarta
Cunningham M, Latour MA, Acker D. 2005. Animal Science and Industry. Ed. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Ensminger ME, Oldfield JE, Heinemann W. 1990. Feeds and Nutrition. 2nd Ed. The Ensminger Publishing Co, Clovis
Farrel DJ, Raharjo YC. 1984. Potensi ternak kelinci sebagai penghasil daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Gaol VMSL. 2012. Performa produksi kelinci lokal yang dipelihara pada jenis lantai kandang yang berbeda [Skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Hariadi B, Kartiarso, Herman R. 1983. Pengaruh kadar protein ransum terhadap performa kelinci lokal. Media peternakan. 8(4) :1-9.
24 Maryani et al. Performa kelinci lokal
Kartadisastra HR. 1997. Ternak Kelinci Teknologi Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Khotijah L, Pratas RG, Fiberty E. 2004. Penampilan kelinci persilangan ransum dengan beberapa tingkat penggunaan ampas teh. Media peternakan. 27(1):25-29.
Lestari CMS. 2004. Penampilan Produksi Kelinci Lokal Menggunakan Pakan Pellet dengan Berbagai Aras Kulit Biji Kedelai. Prosiding: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner “Iptek sebagai Motor Penggerak Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Peternakan”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor.
Lukefahr SD, Cheeke PR. 1990. Rabbit project planning strategies for developing countries. J. Livestock Research for Rural Development 2:2.
McLeod N. 1974. Plant Tannins, Their Role in Forage and Quality. Nutritions Abst and Rev, 44:804.
Muhidin E. 2004. Penggemukan kelinci muda untuk produksi fryer dengan pemberian bungkil kacang kedelai dan bungkil kacang tanah [Skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
National Research Council. 1977. Nutrient Requitment of Rabbit. National Academic of Science, Washington.
North MO. 1978. Commercial Chicken Production Manual 3rd. AVI Pub. Co. Inc, Westport Connecticut.
Nugraha ER. 2012. Performa kelinci lokal lepas sapih yang diberi ransum mengandung daun sirih (piper betle L) dan zeolit [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda.
Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Rahardjo YC, Murtisari T, Sajimin, Wibowo B, Nurhayati D, Purwantari, Lugiyo dan Hartati. 2004. Pemanfaatan Aneka Ternak sebagai sumber pangan hewani dan produk lain bermutu tinggi. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2003. Buku II. Ternak Non Ruminansia. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Rasyaf. 1987. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sartika T. 2005. Strategi Pemuliaan Sebagai Alternatif Peningkatan Produktivitas Kelinci Pedaging. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Soeharsono. 1979. Pengaruh Berbagai Macam Makanan Penguat Pada Protein Kasar Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ternak Kelinci. Proceedings Seminar Penelitian Peternakan Bogor, Bogor.
Templeton GS. 1968. Domestic Rabbit Production. 4 Ed. The Interstate and Publishing. Danville, Illinois.
Cunningham M, Latour MA, Acker D. 2005. Animal Science and Industry. Ed. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Ensminger ME, Oldfield JE, Heinemann W. 1990. Feeds and Nutrition. 2nd Ed. The Ensminger Publishing Co, Clovis
Farrel DJ, Raharjo YC. 1984. Potensi ternak kelinci sebagai penghasil daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Gaol VMSL. 2012. Performa produksi kelinci lokal yang dipelihara pada jenis lantai kandang yang berbeda [Skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Hariadi B, Kartiarso, Herman R. 1983. Pengaruh kadar protein ransum terhadap performa kelinci lokal. Media peternakan. 8(4) :1-9.
24 Maryani et al. Performa kelinci lokal
Kartadisastra HR. 1997. Ternak Kelinci Teknologi Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Khotijah L, Pratas RG, Fiberty E. 2004. Penampilan kelinci persilangan ransum dengan beberapa tingkat penggunaan ampas teh. Media peternakan. 27(1):25-29.
Lestari CMS. 2004. Penampilan Produksi Kelinci Lokal Menggunakan Pakan Pellet dengan Berbagai Aras Kulit Biji Kedelai. Prosiding: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner “Iptek sebagai Motor Penggerak Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Peternakan”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor.
Lukefahr SD, Cheeke PR. 1990. Rabbit project planning strategies for developing countries. J. Livestock Research for Rural Development 2:2.
McLeod N. 1974. Plant Tannins, Their Role in Forage and Quality. Nutritions Abst and Rev, 44:804.
Muhidin E. 2004. Penggemukan kelinci muda untuk produksi fryer dengan pemberian bungkil kacang kedelai dan bungkil kacang tanah [Skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
National Research Council. 1977. Nutrient Requitment of Rabbit. National Academic of Science, Washington.
North MO. 1978. Commercial Chicken Production Manual 3rd. AVI Pub. Co. Inc, Westport Connecticut.
Nugraha ER. 2012. Performa kelinci lokal lepas sapih yang diberi ransum mengandung daun sirih (piper betle L) dan zeolit [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda.
Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Rahardjo YC, Murtisari T, Sajimin, Wibowo B, Nurhayati D, Purwantari, Lugiyo dan Hartati. 2004. Pemanfaatan Aneka Ternak sebagai sumber pangan hewani dan produk lain bermutu tinggi. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2003. Buku II. Ternak Non Ruminansia. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Rasyaf. 1987. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sartika T. 2005. Strategi Pemuliaan Sebagai Alternatif Peningkatan Produktivitas Kelinci Pedaging. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Soeharsono. 1979. Pengaruh Berbagai Macam Makanan Penguat Pada Protein Kasar Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ternak Kelinci. Proceedings Seminar Penelitian Peternakan Bogor, Bogor.
Templeton GS. 1968. Domestic Rabbit Production. 4 Ed. The Interstate and Publishing. Danville, Illinois.