PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP RESPON SUPEROVULASI SAPI SIMENTAL

Main Article Content

anta pranata
Dede Kardaya

Abstract

Dalam usaha perternakan ruminansia, pakan merupakan hal yang paling dominan dalam hal biaya, biayanya bisa mencapai sekitar 70% – 80%. Ruminansia memerlukan protein sebagai sumber asam amino esensial, Protein sangat berpengaruh bagi kelangsungan sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan menguji pemberian pakan tambahan konsetrat dengan kadar protein yang berbeda terhadap respon superovulasi sapi simental. Penelitian ini menggunakan 20 ekor sapi Simmental dengan skor kondisi tubuh 2,8 – 3,2 yang memiliki genetik unggul, siklus estrus normal, dan bebas dari penyakit reproduksi menular. Sapi donor dibagi dalam dua perlakuan, R1: Sapi diberikan pakan konsentrat dengan kadar protein 16,88%, R2: Sapi diberikan pakan konsentrat dengan kadar protein 19,08%, perlakuan pakan terhadap sapi donor dilakukan selama satu bulan, konsentrat diberikan sebanyak 1% dari bobot badan terhadap masing-masing perlakkuan. setelah perlakuan pakan, sapi donor dilakukan program superovulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan konsentrat dengan kadar protein berbeda berpengaruh nyata terhadap respon superovulasi. Pemberian pakan dengan kadar protein 19,08% menghasilkan respon, jumlah dan kualitas embrio yang lebih baik serta proporsi embrio layak transfer yang lebih tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
pranata, anta, & Kardaya, D. (2016). PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP RESPON SUPEROVULASI SAPI SIMENTAL. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(1), 17–26. https://doi.org/10.30997/jpnu.v2i1.324
Section
Articles

References

Adriani, Depison, Rosadi B, Supriondo Y, Isroli. 2007. Pengaruh superovulasi terhadap jumlah corpus luteum pasa sapi simbrah. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 32 (3):207-212.
Ahmadzadeh, A. 1995. Reproductive Performance and Efficiency. Animal and Veterinary Science Department. University of Idaho.
Amiruddin, T.N. Siregar, T. Armansyah, Hamdan, Arismunandar, dan M. Rifki. 2013. Level steroid sapi aceh yang diinduksi dengan pregnant mare’s serum gonadotropin (PMSG)dan follicle stimulating hormone (FSH). J. Ked. Hewan. 7(2):120-124.
Boland MP, Lonergan P, Callaghan DO. 2001. Effect of nutrition on endocrine parameters, ovarian physiology and oocyte and embryo development. Theriogenology 55 : 1323–1340.
Butler WR, Calaman JJ, and Beam SW. 1996. Plasma and milk urea nitrogen in realiton to pregnancy rate in lactating dairy cattel. Jurnal of animal science. 74:858:856.
Fauziah AH. 2014. Keberhasilan superovulasi pada beberapa bangsa sapi dengan preparat Hormon yang berbeda. [skripsi] Bogor. Institut pertanian bogor.
Hafez, ESE. 2008. Preservation And Cryopeservation of Gametes And Embryos in Reproduction in Farm Animal 7th Ed by E.S.E. Hafez and B. Hafez. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
Herren R. 2000. The Science of Animal Agriculture. Ed ke-2. Albany (AL): Delmar Thomson Learning.
Jauhari S. 2014. Pengaruh Bangsa Sapi dan Dosis Follicle Stimulating Hormone (FSH) Terhadap Laju Ovulasi Hubungannya dengan Produksi Embrio.http://bbpkhcinagara.deptan.go.id/index.php/14-artikel-kesehatan hewan/55-pengaruh-bangsa-sapi-dan-dosis-follicle-stimulating-hormone-fsh-terhadap-laju-ovulasi-hubungannya-dengan-produksi-embrio[20 April 2016].
Jainudeen, MR, Wahid, H and ESE.Hafez. 2008. Ovulation Induction, Embryo Production and Transfer in Reproduction in Farm Animal 7th Ed by E.S.E. Hafez and B. Hafez. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
Jodiansyah S. 2013. Tingkat Respon Superovulasi dan Produksi Embrio In Vivo dengan Sinkronisasi CIDR (Controlled Internal Drug Releasing) Pada Sapi Donor Simmental. Jurnal ilmu produksi dan teknologi dan hasil peternakan. ISSN 2303-2227.Vol 01 No 3o: 184-190.
Maidaswar. 2007. Efisiensi Superovulasi Pada Sapi Melalui Sinkronisasi Gelombang Folikel dan Ovulasi.[Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Miller WJ. 1979. Dairy Cattel and Nutrition. Academic Press, inc . New York.
Prasetyo, A. 2003. Model Usaha Rumput Gajah Sebagai Pakan Sapi Perah Di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak. Semarang.
Rocha HER. 2005. Analysis of record of embryo production in red brahman cows. [Thesis]. Texas A&M University.
Rensis FD, Scaramuzzi RJ. 2003. Heat stress and seasonal effects on reproduction in the dairy cow-a review. Theriogenology. 60: 1139 - 1151.
Sastrawiludin C. 2015. Perbedaan Waktu Penyuntikan Follicle Stimulating Hormone terhadap Respon Superovulasi Sapi Donor Simmental. [Skripsi]. Bogor. Universitas Djuanda Bogor.
Silva JCC, Alvarez RH, Zanenga CA, Pereira GT. 2009. Factors affecting embryo production in superovulation nelore catlle. Anim. Reprod 6(3) : 440-445.
Supriatna I, Yusuf TL, Purwantara B, Moekti G, Hernomoadi LP. 1998. Kajian Aplikasi hCG Pada Superovulasi PMSG-MoAB Anti PMSG Dalam Usaha Peningkatan Hasil Panen, Serta Aplikasi Metoda Direct Transfer Dalam Kriperopersivasi Embrio Sapi Perah. Laporan Penelitian Hibahbersaing 11/5. Institute Pertanian Bogor.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>