KAMPANYE POLITIK LEGISLATIF DALAM PEMENANG PEMILU PARTAI DI KOTA BOGOR

Abstract

Partai politik adalah kelompok yang membentuk organisasi yang anggotanya memiliki orientasi, nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kekuasaan politik dengan cara konstitusional untuk menjalankan kebijakannya. Faktor yang melatarbelakangi berdirinya Partai adalah sebagai respon terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang dianggap semakin lemah dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana kampanye politik yang dilakukan oleh legislatif dalam memenangkan pemilu di Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengambil calon anggota legislatif dari salah satu Partai khususnya Partai Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai calon presiden di tahun 2019 di Kota Bogor. Analisis dengan mengkoding informasi dari hasil wawancara yang dilakukan ke 4 narasumber kunci dan melakukan kajian terhadap tema-tema yang disesuaikan dengan bahasan temuan penelitian. Validitas data dikombinasikan dengan temuan lapangan dan data konfirmasi ke konstituen dan ke pengurus Partai Cabang Bogor.   Temuan penelitian ini adalah Langkah yang dilakukan dalam pemenangan pemilu dengan menciptakan opini publik yang sesuai dengan harapan masyarakat dengan teknik merangkul semua kalangan masyarakat. Mereka ditampung melalui pembentukan organisasi partai pada ranting di tingkat kecamatan dan kelurahan sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan telah diformalkan secara hukum. Selain itu, pemanfaatan media massa untuk mempublikasikan kepada publik tentang kinerja partai yang bertujuan untuk meningkatkan citra positif di masyarakat. Dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi kepada masyarakat pemilih merupakan salah satu bentuk strategi komunikasi di era teknologi informasi yang semakin maju. Penggunaan media informasi menjadi bagian unsur penilaian kesuksesan dalam menimbulkan intimasi terhadap calon peserta legislatif dan membuka ruang untuk loyal kepada calon presiden yang diusung.