PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG

Main Article Content

eriko eriko
Jatmiko Jatmiko
Hanafi Nur

Abstract

Kondisi yang ada terkait dengan masalah utama dalam pengembangan ayam kampung adalah biaya ransum yang mahal. Alternatif untuk mengatasi biaya ransum yang mahal adalah dengan cara mengganti sebagian ransum komersial dengan dedak padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi terhadap performa ayam kampung.Penelitian ini menggunakan 100 ekor anak ayam kampung umur 1 hari (DOC). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan, 5 ulangan dan setiap unit percobaan terdiri atas 5 ekor DOC. Ransum perlakuan terdiri atas perlakuan P0 = 100% Ransum komersial, P1 = 85% Ransum komersial + 15% Dedak padi, P2 = 70% Ransum komersial + 30% Dedak padi dan P3 = 55% Ransum komersial + 45% Dedak padi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi sampai 45% tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rataan bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan mortalitas ayam kampung selama penelitian. Oleh karena itu, penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi sampai 45% dapat digunakan sebagai alternatif mengatasi biaya ransum yang mahal.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
eriko, eriko, Jatmiko, J., & Nur, H. (2016). PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(1), 27–34. https://doi.org/10.30997/jpnu.v2i1.348
Section
Articles

References

Andika IBM. 1994. Pengaruh tingkat kepadatan kandang dan imbangan dedak halus dalam ransum komersial terhadap performans ayam Buras dan produksi kompos. Skripsi. Fakultas Peternakan. Instititut Pertanian Bogor, Bogor.

Anggorodi R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta.

Anggorodi R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Universitas Indonesia, Jakarta.

Anggorodi R. 1995. Nutrisi Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Candrawati DPMA. 1999. Pendugaan kebutuhan energi dan protein ayam Kampung umur 0-8 minggu. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ciptadi W dan Nasution Z. 1979. Dedak Padi dan Manfaatnya. Teknologi Hasil Pangan Fatemeta. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ensminger. 1980. Poultry Science. 2nd Ed. The Interstate Publisher, Inc., Denville Illinois.

Ewing WR. 1963. Poultry Nutrition. 5th Ed. The Ray Ewing Company, Pasadena, California.

Gohl B. 1981. Tropical Feeds. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.

Iskandar S, Juarini D, Zaenuddin D, Heti R, Wibowo B dan Sumanto. 1991. Teknologi Tepat Guna Ayam Buras. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.

Iskandar S, Resnawati H and Pasaribu T. 2000. Growth and carcass responses of three lines of local chickens and its crossing to detary lysine and methionine in the Proc. of the 3rd International Seminar on Tropical Animal Production: Animal Production and Total Management of Local Resources. Faculty of Animal Science-Gadjah Mada University.

James RG. 1992. Livestock and Poultry Production. 4th Ed. The Avi Publishing Co. Inc, westpost. Connecticut.

Jull MA. 1951. Poultry Husbandry. 3rd. Mc-Graw Hill Book Company, Inc., New York.

Kingston DJ. 1979. Peranan Ayam Berkeliaran di Indonesia. Seminar Ilmu dan Industri Pengunggasan II Ciawi-Bogor. hal 13-20.

Majid DA. 2002. Performa ayam Kampung dan Merawang (umur 5-12 minggu) yang diberi bungkil inti sawit dalam ransumnya. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mansjoer SS. 1985. Pengkajian Sifat-sifat Produksi Ayam Kampung serta Persilangan dengan Rhode Island Red. Disertasi Fakultas Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Mansjoer SS dan Sajuthi D. 1989. Studi banding sifat-sifat biologis ayam Kampung, ayam Pelung, ayam Bangkok. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

National Research Council. 1994. Nutrients Requirement of Poultry. 9th Ed. National Academy Press, Washington, D.C.

North MO and Bell DD. 1990. Comercial Chickens Production Manual. 4th Ed. Avi Publ. Co., Connecticut.

Partadiredja M, Rumawat W dan Suharyanto I. 1981. Kasus penyakit Gumboro di Indonesia serta akibatnya bagi peternakan ayam. Prosiding Seminar Penelitian Peternakan, Departemen Pertanian, Bogor. Hal: 341-343.

Rasyaf M. 1994. Makanan Ayam Bloiler. Penerbit. PT. Kanisius. Yogyakarta.

Rasyaf M. 2011. Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Santosa, U. 1991. Produksi Ternak. Buku ajar Politeknik Pertanian. Bandung.

Siregar AP, Togatorop MH dan Sabrani M. 1980. Pengaruh pembatasan pemberian jumlah ransum terhadap performa dua galur ayam pedaging. Seminar Penelitian Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembanga Peternakan, Bogor.

Soeharsono. 1976. Respon Broiler terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan. Disertasi. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Suryadi H. 2001. Persilangan ayam Pelung jantan dengan ayam Kampung betina untuk menghasilkan ayam lokal pedaging. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Djuanda, Bogor.

Steel RGD dan Torrie JH. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan Sumantri B. Edisi Kedua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wahju J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Williamson G dan Payne WJA. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan, Cetakan ke-1. Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>