Pelepasan Logam Peralatan Masak Stainless Steel dalam Larutan Simulasi Asam dan Garam
Main Article Content
Abstract
Di Indonesia, umumnya stainless steel (SS) digunakan sebagai bahan produk peralatan masak diperbagai media minuman atau makanan. Namun investigasi pelepasan logam besi, nikel, mangan dan krom sebagai unsur pemadu SS 200 dan SS 430 ke dalam larutan belum atau sedikit dibahas. Investigasi pelepasan logam-logam tersebut menggunakan metode celup, dimana larutan asam sitrat, larutan garam NaCl dan kombinasinya digunakan sebagai larutan simulasi makanan/minuman. Larutan kontrol juga digunakan berupa air keran buatan. Nilai pelepasan logam diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy. Peningkatan pelepasan logam-logam terjadi dalam larutan asam sitrat dibandingkan larutan kontrol, dimana peran larutan NaCl atau campuran larutan NaCl dan asam sitrat juga meningkatkan pelepasan logam. Perlakuan pasivasi awal logam SS juga menurunkan pelepasan logam-logam, dimana indikasi lapisan oksida menahan laju pelepasan logam. Semua nilai pelepasan logam memenuhi kriteria panduan keamanan makanan konsorsium eropa (Council of europe), kecuali krom. Ini mengindikasikan ketidasempurnaan lapisan oksida dalam melapisi permukaan logam, dimana lapisan tersebut mengandung banyak unsur krom.
Article Details
Authors who publish with Jurnal Agroindustri Halal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Agroindustri Halal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Agroindustri Halal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work