PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN OBAT HERBAL KUNYIT PUTIH
DOI:
https://doi.org/10.30997/jagi.v6i2.3371Abstract
Pemanfaatan tanaman obat tidak hanya dalam bentuk primer (bentuk langsung hasil panen), namun juga dalam bentuk sekunder/simplisia (hasil olah sederhana dari bentuk primer) dan ekstrak (hasil olah lebih lanjut). Pemanfaatan tanaman obat dalam bentuk primer maupun sekunder menjadikan konsumsi tanaman obat mengalami peningkatan. Salah satu jenis tanaman obat atau biofarmaka adalah kunyit (Curcuma domestica Val). Kunyit memiliki banyak manfaat sebagai obat dan bumbu masak. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan obat bahan alami ialah CV Toga Nusantara, yang memproduksi berbagai jenis produk obat berbahan alami atau herbal. Produk CV Toga Nusantara yang beredar dipasaran salah satunya ialah extrak tanaman obat kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) yang dikemas dalam bentuk kapsul agar mempermudah konsumen untuk mengkonsumsinya. . Munculnya berbagai macam produk olahan tanaman obat menuntut produsen/ perusahaan untuk lebih memahami perilaku konsumen. Konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan jenis obat herbal apa yang hendak dibeli. Berbagai merek obat herbal yang ditawarkan di pasaran membuat konsumen cenderung mempunyai preferensi tertentu sebelum melakukan proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian obat herbal kunyit putih, dan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap obat herbal kunyit putih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis konjoin, deskriptif dilakukan dengan wawancara langsung terhadap konsumen menggunakan kuisioner, sedangkan analisis konjoin digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan: Proses pengambilan keputusan pembelian dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Preferensi konsumen mengacu pada atribut khasiat, tanggal kadaluarsa, label halal, kemasan, dan harga.
References
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia 2017. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Haris, Zahakir. 2008. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Kapsul Herbal Dr Liza (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Kotler P, Keller KL. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Cetakan II. Edisi 12. Benyamin M, penerjemah; Bambang S, editor. Jakarta (ID): PT Indeks. Terjemahan dari : Marketing Mangement
Pinontoan Shanti Angelina. 2005. Analisis Faktor-Faktor Preferensi Konsumen Terhadap Pembelian Minuman Jamu Gendong (Studi kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Yudhianto, Eric. 2017. Perbandingan Preferensi Masyarakat Terhadap Obat Herbal Dan Obat Modern Di Puskesmas Sei Agul Kelurahan Karang Berombak Medan Tahun 2017 [skripsi]. Sumatera Utara (ID): Universitas Sumatera Utara.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal AgribiSains agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal AgribiSains.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal AgribiSains.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work