PERFORMAN PRODUKSI ITIK ALABIO (ANAS PLATHYRYNCHOS BORNEO) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL DENGAN TAMBAHAN KROMIUM (Cr) ORGANIK

Main Article Content

Halimatul Sadiyah
Anggraeni Anggraeni
Deden Sudrajat

Abstract

Tingkat stress pada ternak akan mempengaruhi produksi telur. Unsur Cr berperan dalam proses metabolisme serta penting dalam fungsi kekebalan tubuh  dan mencegah stress. Peningkatan produksi telur dapat dilakukan dengan cara memanipulasi nutrisi ransum dengan menggunakan kromium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan kromium (Cr) organik dalam ransum terhadap performa produksi itik alabio. Ternak yang digunakan adalah 24 ekor itik alabio fase layer. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum yang digunakan yaitu pakan komersil + Cr 0 ppm (R1), ransum komersil + 0,75 ppm (R1), dan pakan komersil + Cr1,5 ppm (R2). Peubah yang diamati adalah produksi telur, bobot telur, konsumsi ransum, dan konversi ransum. Pemberian ransum yang mengandung kromium organik dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh terhadap produksi telur, bobot telur, dan konsumsi ransum tetapi berpengaruh terhadap konversi ransum.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sadiyah, H., Anggraeni, A., & Sudrajat, D. (2017). PERFORMAN PRODUKSI ITIK ALABIO (ANAS PLATHYRYNCHOS BORNEO) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL DENGAN TAMBAHAN KROMIUM (Cr) ORGANIK. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(2), 55–60. https://doi.org/10.30997/jpnu.v2i2.387
Section
Articles

References

Amrullah, I. K. 2004. Nurtisi ayam petelur. Cetakan ke 3. Lembaga Satu Gunungbudi, Bogor.

Lesson, S. J. D. Summers. 2000. Commercial Poultry Nutrition. 3th Edition. University Book, Ontario.
Martawijaya, E.I., Martanto, N. Tinaprilla. 2004. Panduan Beternak Itik Petelur secara Intensif. Agro Media Pusaka. Jakarta.

Prahasta, A. dan H. Masturi, 2009. Agribisnis Itik. Bandung: Pustaka Grafika.

Prasetyo, L.H. dan T. Susanti. 2000. Persilangan timbal balik antara itik Alabio dan Mojosari: Periode Awal Bertelur. JITV 10(2): 210 – 214.

Steel, R.G.D dan J. H. Torrie.1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu pendekatan biometrika. Penerjemah: Syah M. PT Gramedia. Jakarta.

Subekti,. S. 2007. Komponen streol dalam ekstrak dan katuk (Sauropus endrogynus L Merr) dan hubungannya dengan produksi puyuh [disertasi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sudrajat, D. Dkk. 2014. Performa produksi telur burung puyuh yang diberi ransum mengandung kromium organik. JITV 19(4): 257-262.

Suharno, B. 2002. Beternak Itik Secara Intensif. Jakarta: Penebar Swadaya,

Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi IV. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Zubaidah. 1991. Performans produksi itik hasil persilangan itik alabio dengan itik bibit induk cv 2000 pada generasi pertama. [tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.