Nitrite levels and sensory quality of the bowl type edible bird's nest with different second washing times
DOI:
https://doi.org/10.30997/jp.v14i2.10398Keywords:
mutu sensori, nitrit, sarang burung waletAbstract
Sarang burung walet merupakan rajutan liur yang berasal dari burung walet yang terbentuk seperti mangkok. SBW dipercaya memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang sangat lengkap,namun memiliki kandungan nitrit sebagai residu yang berdampak buruk bagi kesehatan jika terkonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mempelajari pengaruh lama waktu pencucian kedua terhadap kadar nitrit dan mutu sensori sarang burung walet tipe mangkok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan enam taraf perlakuan (pencucian kedua selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 detik) dengan tiga kali pengulangan. Analisa sarang burung walet tipe mangkok ini meliputi uji nitrit dan mutu sensori yang terdiri dari parameter warna, kebersihan sarang, terkstur (kerapatan sarang) dan aroma sarang. Sampel dengan nilai terbaik akan dipilih sebagai perlakuan terpilih yang dianggap efektif dalam melakukan proses pencucian kedua. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama waktu pencucian berpengaruh terhadap kadar nitrit, warna, tekstur serta aroma sarang. Namun tidak berpengaruh terhadap kebersihan sarang. Sampel dengan kadar nitrit dibawah batas maksimum (<30 ppm) dan mutu sensori terbaik terdapat pada perlakuan pencucian kedua selama 20 detik.
References
Amerine, M., Pangborn, R., and Roessler, E. 1965. Principles of Sensory Evaluation of Food. Academic Press, New York
Ayuti,T., Garnida, D., Asma, I.Y . Identifikasi Habitat Dan Produksi Sarang Burung Walet (Collacia fuciphaga) Di Lampung Timur. Fakultas Peternakan Unpad, Bandung.
[BSN]. Badan Standardisasi Nasional. 2004. Air dan air limbah- Bagian 9 : Cara Uji Nitrit (NO2-N) Secara Spektrofotometri. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
[BSN]. Badan Standardisasi Nasional. 2021. Sarang Burung Walet Bersih. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Chua, L.S., Zukefli, S.N. 2016. A Comprehensive Review on Edible Bird’s Nests and Swiftlet Farming. Journal of Integrative Medicine 14(6): 415–428.
Dewi, M.E. 2020. Manfaat konsumsi sarang burung walet. Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis. 9(1).
Ingolf, L., dan Erik, S. 2004. Thermal investigations of some bird nests. Thermochimica Acta 415:141-148.
Goll, J.G., Jennifer,L., dan Tarah,M. 2008. Teaching chemistry using the girls with yellow hand. Journal Chemirchal educator.3-5.
Hamzah, Z., Jeyaraman, S., Ibrahim, N. H., Hashim, O., and Lee, B.-B. 2013. A rapid technique to determine purity of edible bird nest. Advances in Environmental Biology, 7(12): 3758–3765.
Hendriadi, A. dan Ibrahim. 2017. Tantangan dan Peluang Menuju Pertanian Berkelanjutan. Samarinda : Seminar Nasional Pertanian.
Iriyani, D. 2010. Pengaruh laju penumpukan dan kelembaban feses burung walet (Aerodramusfuciphagus) pada perubahan warna sarang walet. J Mat Sains dan Teknol. 43-50
Kamarudin. 2011. Prevalence Nitrite and Nitrate on Edible Bird’s Nest from Johor. Dvs Johor, Johor.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2020. Pengujian Kadar Nitrit Untuk Mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) Sarang Burung Walet. Tersedia Pada http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15389#:~:text=Nitrit%20pada%20sarang%20burung%20walet,walet%20oleh% 20oksigen%20di%20udara. [30 Januari 2023]
Kemp, S. E., Hollowood, T., dan Hort, J. 2009. Sensory Evaluation: A Practical Handbook.Wiley Blackwell : United Kingdom.
Massimo, F M. 2005. Characterization of the edible bird’s nest the “Chaviar of the east”. Departement of foof science. Ontorio agricultural collage. University of guelph. Canada.
Midayanto, D., dan Yuwono, S. 2014. Penentuan atribut mutu tekstur tahu untuk direkomendasikan sebagai syarat tambahan dalam standar nasional indonesia. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(4): 259-267
Mohamed, N., Jusoh, I., Ibrahim, K., Abdul-Hamid, a., and Mustafa S. 2017. Nutrient composition and physicochemical properties of edible bird nest (Collocia spp.). Journal of Quality: 1-9.
Negara, J.K., Sio, A.K., Rifkhan, M., Arifin, A.Y., Oktaviana, R.R.S., Wihasanah, M., Yusuf. 2016. Aspek mikrobiologis serta sensori (rasa, warna, tekstur, aroma) pada dua bentuk penyajian keju yang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan teknologi Hasil Peternakan, 4(2): 286-290.
Paydar, M., Wong, Y.L., Wong, W.F., Abdalla, O., Hamdi, A., Kadir, N.A., Looi, C.Y. 2013. Prevalence of nitrite contens and its effect on edible bird nest’s color. Journal of Food Science 78: T1940-T1947.
Prayogo, P.R. dan Susilo, P.H . 2022. Sistem pendukung keputusan dalam menentukan kualitas sarang burung walet terbaik menggunakan simple additive weighting (SAW). Insearch Journal (2): 2.
Ramli, N. Dan Azmi, S.M.N. 2012. Food safety governance: Standard operating procedure on controlling of nitrite level, handling and processing of edible birs’s nest. Aust. J. Basic Appl. Sci. 6 (11):301-305
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Medan : Universitas Sumatera Utara
Sarbini, D., S. Rahmawaty, dan P. Kurnia. 2009. Uji fisik, organoleptik, dan kandungan zat gizi biskuit tempe-bekatul dengan fortifikasi Fe dan Zn untuk anak kurang gizi. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 10 (1): 18 – 26.
Samsuar., Ahmad, R., Dodo, H. 2020. Analisis kadar nitrit pada sosis sapi kemasan yang beredar di pasar tradisional kota bandar lampung secara spectrofotometri UV Vis. J Farm Lampung. 9(1):44–55.
Setyawati, W. dan Kurnia, D. 2020. Pengujian Kadar Nitrit Untuk Mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) Sarang Burung Walet. Di dalam Prosiding : Rapat teknis pertemuan ilmiah dan surveilans kesehatan hewan, Balai Besar Veteriner Wates dan Balai Besar Karantina Tingkat I Semarang;2020. hlm 516-525.
Susilo, H., Latif, H., dan Ridwan, Y. 2016. Penerapan metode pencucian dengan air mengalir untuk menurunkan kadar nitrit pada sarang burung walet. Jurnal Kedokteran Hewan, 10(2): 95-97.
Thorburn, C. 2015. The edible birds’ nest boom in Indonesia and South-east Asia:A nestedpolitical ecology. Food Cult Soc.,17(4):535–553.
Utomo, B., Rosyidi, D., Radiate, L. E., & Purnomo, H. 2015. Metode penurunan kadar nitrit dengan pencucian asam askorbat pada tiga jenis sarang burung walet asal indonesia. Efektor, 3(1): 104-107.
Wahyuni, D.S., Latif, H., Sudarwanto, M.B., dan Basri, C. 2021. Sarang burung walet sebagai pangan fungsional. Acta Veterinaria Indonesiana 9(3): 201- 214
Yulianti, I., Sukainah, A., Caronge, M.W. 2019. Pengaruh pencucian menggunakan jeruk nipis terhadap kualitas sarang burung walet. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 5:251–261.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aminullah Aminullah, Nurkania Kresna Puspa, Raden Siti Nurlaela
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
-
Pengguna diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke artikel teks lengkap dalam jurnal ini tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.
Jurnal ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, yang mengizinkan untuk membagikan, menyalin, dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun selama Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons. Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya. Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi tautan permanen ini.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun.
Beradaptasi — me-remix, mengubah, dan membangun materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.