ANALISIS KEBUTUHAN NELAYAN TERHADAP PEMBIAYAAN LKMS

Main Article Content

Ardi Abdul Rahman
Anas Alhifni

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produk pembiayaan yang sesuai dengan para nelayan sehingga dapat memberikan solusi kepada para nelayan untuk menambah modal tambahan bagi nelayan kecil melalui LKMS. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan  metode analisis kebutuhan Activity Based Costing (ABC) dan Benefit Cost Opportunity Risk (BCOR) dengan teknik pengumpulan data observasi non participant, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah nelayan membutuhkan pembiayaan untuk permodalan terutama untuk perbaikan/pemeliharaan dan pembelian kapal serta alat tangkap.  Rata-rata kebutuhan nelayan terhadap pembiayaan berkisar antara Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 40.000.000,- bagi nelayan kecil.  Secara umum, nelayan didua wilayah penelitian tidak mengetahui LKMS

Article Details

How to Cite
Rahman, A. A., & Alhifni, A. (2019). ANALISIS KEBUTUHAN NELAYAN TERHADAP PEMBIAYAAN LKMS. urnal yarikah urnal konomi slam, 4(2), 152–162. https://doi.org/10.30997/jsei.v4i2.1506
Section
Articles

References

Amin. (2016). Pengaruh Citra Perusahaan dan Citra Pemakai terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah. Jurnal Relasi Vol. 12, No 1. .
Anas Alhifni, N. H. (2015). Kinerja LKMS Dalam Mendukung Kegiatan Ekonomi Rakyat Berbasis Pesantren (Studi Pondok Pesantren Darut Tauhid dan BMT Darut Tauhid). Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 13 No 4, 598.
Andrianyta, H. H. (2012). LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS: TEROBOSAN PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN PERTANIAN. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor.
Ermayanti. (2014). Strategi Adaptasi Nelayan Lanjut Usia dan Hubungannya dengan Ketahanan Sosial. Jurnal Antropologi Vol. 16 No. 1 , 5-6.
Fadilah, N. A. (2017). Analisis Kebutuhan Nelayan Terhadap Pembiayaan Perbakan Syariah (Studi Kasus PPN Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi). Bogor: Universitas Djuanda Bogor.
Fargomeli, F. (2014). Interaksi Kelompok Nelayan Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Kabupaten Maba Halmahera Timur. Jurnal " Acta Diurna" Volume III. No. 3.
Hidayat, M. G. (2011). Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Dalam Melakukan Pembiayaan Di Sektor Agribisnis ( Studi Kasus BMT Miftahussalam Ciamis Dan Koppontren Al-Ittifaq Bandung). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nadia Watung, C. D. (2013). Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Desa Lopana Amurang Timur Provinsi Sulawesi Utara. AKULTURASI : Vol. I No. 2 (Oktober).
Nazmar, E. (2014). Upaya Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil Dengan Memanfaatkan Waktu Luang Di Luar Penangkapan Ikan (Off-Fishing) Di Kota Padang. e-Jurnal Apresiasi EKonomi Volume 2, Nomor 1, Januari.
Nugraha, A. P. (2015). Model Keuangan Mirko Syariah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan Miskin Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3.
Prihandoko S, A. J. (2012). Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Artisanal di Pantai Utara Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, Maret Vol. 8 No. 1.
Puspitasari. (2015). Upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan di Daerahnya. Jurnal Hukum Artikel Ilmiah, 7-8.
Retnowati, E. (2011). Nelayan Indonesia Dalam Pusaran Kemiskinan Struktural (Perspektif Sosial, Ekonomi dan Hukum). PERSPEKTIF Volume XVI No. 3 Edisi Mei, 153.
Syafrini. (2014). Nelayan Vs Rentenir Studi: Ketergantungan Nelayan terhadap Rentenir pada Masyarakat Pesisir. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan No.2 Vol. 1, 67.
Wasak, M. (2012). Keadaan Sosial-Ekonomi Masyrakat Nelayan Di Desa Kinabuhutan Kecamatan Likupang Barat. Kabupaten Minahasa Utama, Sulawesi Utara. Pacific Journal. Januari Vol. 1(7): 1339-J3*2.
Wibowo. (2015). Strategi Adaptasi Nelayan di Pulau Kecil terhadap Dampak Perubahan Iklim . Jurnal Sosiologi Pedesaan, 114.

Most read articles by the same author(s)