Membangun Resiliensi Sepanjang Rentang Kehidupan: Strategi Menghadapi Tantangan dan Tekanan

Authors

  • Allya Esa Putri Universitas Djuanda
  • Sobrul Laeli Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i6.13871

Keywords:

Resiliensi, Strategi, Emosional

Abstract

Resiliensi emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, membangun ketahanan mental, dan mempertahankan keseimbangan psikologis. Ini penting dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan dan tekanan. Strategi untuk membangun resiliensi emosional termasuk mengatasi stres dengan cara yang sehat, belajar bagaimana mengatur emosi mereka, dan mempertahankan keseimbangan psikologis. Membangun resiliensi emosional dapat membantu seseorang untuk tetap stabil dan beradaptasi dalam situasi sulit, serta berdampak pada kesejahteraan mental dan hubungan interpersonal yang sehat. Strategi seperti mengatasi stres dengan cara yang sehat, belajar cara mengatur emosi, dan mempertahankan keseimbangan psikologis adalah beberapa contoh strategi yang dapat membantu seseorang untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan Strategi-strategi ini termasuk praktik mindfulness, manajemen stres, dan membangun perspektif positif. Artikel ini membahas alasan mengapa membangun resiliensi sejak dini sangat penting, serta strategi praktis untuk menghadapi kesulitan dan tekanan yang tidak terhindarkan dalam hidup. Artikel ini, dimulai dengan membahas konsep resiliensi dan faktor-faktor yang memengaruhinya, menunjukkan betapa pentingnya membangun fondasi yang kuat melalui dukungan keluarga, hubungan sosial yang sehat, dan pengembangan keterampilan mengatasi masalah. Selain itu, artikel ini menawarkan teknik khusus untuk mengatasi tekanan selama berbagai fase kehidupan, seperti masa kanak-kanak, remaja, dewasa muda, dan usia lanjut. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, orang dapat membangun ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan dan mempertahankan resiliensi sepanjang hidup.

References

Faristin Latifa, Hariyadi Sugeng, R. P. (2013). Resiliensi Pada Remaja Binaan Bapas Ditinjau Dari Coping Stress. Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(1), 64–68.

Haru, E. (2023). Membangun Resiliensi Dalam Diri Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid -19. Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural, 11(1), 44–60. https://doi.org/10.60130/ja.v11i1.71

Hendriani, W. (2022). Resiliensi Psikologis : Sebuah Pengantar. Prenada Media.

Kusuma, A. M., Rufaidah, A., Nisa, A., & Anjani, K. T. (2023). Strategi Meningkatkan Resiliensi Siswa bagi Guru Muhammadiyah Boarding School Uswatun Hasanah Pagaden. Jurnal PkM (Pengabdian Kepada Masyarakat), 6(6), 648. https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v6i6.20538

Novianti, R. (2018). Orang tua sebagai pemeran utama dalam menumbuhkan resiliensi anak. Jurnal Educhild: Pendidikan Dan Sosial, 7(1), 26–33. https://educhild.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSBE/article/viewFile/5101/4780

Rachman hakim. (2018). KONSELING RELITAS UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI DIRI SISWA: LITERATURE REVIEW. 1–33.

Rahmanisa, R., Rahmat, H. K., Cahaya, I., Annisa, O., & Pratiwi, S. (2021). Strategy To Develop Individual Resilience In The Middle Of The Covid-19 Pandemic Using Islamic Art Therapy. Journal of Contemporary Islamic Counselling, 1(1), 45–46.

Ruswahyuningsih, M. C., & Afiatin, T. (2015). Resiliensi pada Remaja Jawa. Journal of Psychology, 1(2), 96–105.

Downloads

Published

2024-06-24

How to Cite

Putri, A. E. ., & Laeli, S. (2024). Membangun Resiliensi Sepanjang Rentang Kehidupan: Strategi Menghadapi Tantangan dan Tekanan. Karimah Tauhid, 3(6), 6846–6854. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i6.13871

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>