Karakteristik Kimia dan Sifat Sensori Teh Celup Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Penambahan Daun Stevia (Stevia rebaudiana)

Main Article Content

Ratu Adis Elviana
Tiana Fitrilia
Titi Rohmayanti

Abstract

Teh celup bunga kecombrang dengan penambahan daun stevia merupakan bentuk pemanfaatan tanaman kecombrang sebagai bahan pembuatan teh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan konsentrasi kecombrang dan daun stevia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor, dimana faktor yang digunakan yaitu pengaruh konsentrasi bunga kecombrang : konsentrasi daun stevia dengan 3 taraf perlakuan yaitu (90:10) , (80:20) , (70:30) dan 2 kali ulangan. Analisis produk meliputi uji kadar polifenol, uji kadar air, uji kadar abu dan uji organoleptik meliputi parameter after taste, aroma, rasa, warna dan overall. Penentuan produk terpilih didasarkan pada uji kimia dan organoleptik (sensori dan hedonik). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi bunga kecombrang 70 : 30 konsentrasi daun stevia menghasilkan kadar polifenol tertinggi sebesar 30,00 mg GAE/g. Hasil uji kadar air dan kadar abu tidak berpengaruh nyata pada setiap perlakuan, nilai kadar air teh celup bunga kecombrang berkisar 12,00%-13,00% sedangkan nilai kadar abu pada teh berkisar 7,10%-8,20%. Pada uji organoleptik (sensori dan hedonik) teh celup bunga kecombrang memberikan pengaruh nyata pada setiap perlakuan. Produk terpilih teh celup bunga kecombrang pada konsentrasi 70% bunga kecombrang dan 30% daun stevia menghasilkan aktivitas antioksidan dengan rata-rata 34,58%.

Article Details

How to Cite
Elviana, R. A. ., Fitrilia, T., & Rohmayanti, T. (2024). Karakteristik Kimia dan Sifat Sensori Teh Celup Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Penambahan Daun Stevia (Stevia rebaudiana). Karimah Tauhid, 3(5), 6084–6102. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i5.13323
Section
Articles

References

Afrianto, R., Restuhadi, F., dan Zalfiatri, Y. (2017). Analisis pemetaan kesukaan konsumen pada produk bolu kemojo di kalangan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau. Jom FAPERTA, 4 (2), 1-15.

Antara, N.S., dan Wartini, M. (2014). Senyawa aroma dan citara (aroma and flavor compounds) [tropical plant curriculum project]. Universitas Udayana, Badung.

Arumsari, K., Aminah, S., dan Nurrahman. (2019). Aktivitas antioksidan dan sifat sensori teh celup campuran bunga kecombrang, daun mint dan daun stevia. Jurnal Pangan dan Gizi, 9 (02), 128-140.

Azima, F., Muchtadi., Zakaria, F.R., dan Priosoeryanto, B.P. (2004). Kandungan fitokimia dan aktifitas antioksidan ekstrak cassia vera (Cinnamomun burmanii). Jurnal Stigma, 9 (2), 145 – 152.

Nurhidayah, B., Soekendarsi, E., dan Erviani, A. E. (2019). Kandungan kolagen sisik ikan bandeng chanoschanos dan sisik ikan nila oreochromis niloticus collagen. Bioma. Jurnal Biologi Makassar, 4 (1), 39-47.

Badan Standar Nasional. (2014). Standar Nasional Indonesia SNI 4234:2014. Syarat Mutu Teh Hijau Celup. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Joana, J. (2020). Karakteristik Mutu Permen Keras dengan Penambahan Lada Putih (Piper ningrum L.) Bangka. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Pangan Halal, Universitas Djuanda Bogor, Bogor.

Khotimah, K. (2014). Karakteristik kimia kopi kawa dari berbagai umur helai daun kopi yang diproses dengan metode berbeda. Jurnal Teknologi Pertanian, 9 (1).