PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.)

Main Article Content

Wini Nahraeni
Siti Masitoh
Arifah Rahayu
Latifah Awaliah

Abstract

Good Agricultural Practices (GAP) merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penerapan GAP belum diterapkan secara optimal karena membutuhkan biaya yang mahal, prosedur rumit sementara keadaan sosial ekonomi petani rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen GAP yang diterapkan petani, tingkat penerapan GAP, faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat penerapan GAP dan alternatif strategi untuk menerapkan GAP. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, dengan sampel petani  sebanyak 40 orang menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, korelasi rank spearman dan tingkat penerapan GAP menggunakan indikator Permentan No 48 Tahun 2009 dan SOP budidaya pamelo Madu Bageng Kabupaten Pati (2008) dengan uji skoring menggunakan Skala Likert 1 sampai 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan GAP jeruk pamelo di Desa Bageng berada pada kategori sedang (80%). Komponen GAP yang paling tinggi diterapkan petani adalah ketersediaan air, kesesuaian lahan, kesuburan lahan, pemberian pupuk dan perlakuan persiapan lahan. Komponen GAP dengan penerapan rendah  adalah fasilitas kebersihan, pelaksanaan pembinaan, ketersediaan formulir pengaduan, pencatatan dan pembuatan sertifikasi. Faktor internal yang berhubungan positif dengan tingkat penerapan GAP yaitu luas lahan, pendidikan dan sifat usahatani. Komponen GAP yang memiliki hubungan kuat yaitu penjarangan buah, kelengkapan alsintan dan kualifikasi tenaga kerja. Penerapan GAP jeruk pamelo dapat ditingkatkan dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan, perbaikan manajemen usahatani dan perbaikan teknik budidaya.

Kata kunci : komponen GAP, kemiringan lahan, skoring skala likert.


Article Details

How to Cite
Nahraeni, W., Masitoh, S., Rahayu, A., & Awaliah, L. (2020). PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.). JURNAL AGRIBISAINS, 6(1), 50–59. https://doi.org/10.30997/jagi.v6i1.2804
Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. 2018. Kabupaten Pati Dalam Angka 2018. Pati: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati.
Departemen Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Budidaya Buah dan Sayur. Jakarta :
Amelia, Wilda Nur. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk Pamelo Madu Bageng [Skripsi]. Semarang : Universitas Diponegoro.
Apriani, Mira. 2019. Pengaruh Tingkat Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Terhadap Efisiensi Teknis dan Pangsa Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Petani Padi [Tesis]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Juniarwoko, Dadang Wahyu. 2014. Penerapan LEISA Pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapoktan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Mahyuda,et al. 2015.Tingkat Adopsi Good Agricultural Practice Budidaya Kopi Arabika Gayooleh Petani di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Penyuluhan, 14 (2): 321.
Sari, Dewi Puspita., et al. 2016. Penerapan Prinsip-Prinsip Good AgriculturalPractices (GAP) Untuk Pertanian Berkelanjutan di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa. Jurnal Galung Tropika, 5 (3) : 152.
Shofi, Afdila Syifa’atus., et al. 2019. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada Usahatani Padi Merah Organik. Jurnal JSEP. 12 (1) : 68.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajmen. CV Alfabeta. Bandung