Proses Produksi “Gaga Otak-Otakku” Ready To Eat di PT. Jakarana Tama, Ciawi-Bogor

Authors

  • Nabilah Nurul Ismah Universitas Djuanda
  • Distya Riski Hapsari Universitas Djuanda
  • Lia Amalia Universitas Djuanda
  • Muhamad Fakih Kurniawan Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i10.15602

Keywords:

proses produksi, otak-otak ikan, makanan siap saji, kajian, pengolahan

Abstract

Proses produksi merupakan proses yang mencakup semua aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa untuk menghasilkan suatu produk. Otak-otak ikan merupakan produk olahan perikanan berbahan dasar surimi melalui beberapa tahapan produksi. Makanan siap saji (ready to eat) adalah makanan yang dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak atau diolah terlebih dahulu sehingga memudahkan konsumen dalam penyajiannya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari proses produksi Gaga Otak-Otakku Ready To Eat di PT. Jakarana Tama dalam rangka upaya memahami dan mengembangkan disiplin ilmu Teknologi Pangan. Metode yang dilakukan dalam kajian ini adalah observasi langsung (pengamatan langsung kegiatan di lapangan), wawancara dengan karyawan produksi, pencatatan, analisis data, diskusi, dan telaah pustaka. Hasil menunjukkan bahwa pada saat penerimaan bahan baku, dilakukan pemeriksaan administrasi (pengecekan surat jalan dan nomor polisi) dan kesesuaian dengan CoA (Certificate Of Analysis), kondisi kemasan, kuantitas dan kualitas bahan baku, kode produksi, kondisi tanda kadaluarsa, segel dan kelengkapan surat oleh departemen QC RM (Quality Control Raw Material). Bahan baku utama yang digunakan adalah surimi, sementara bahan tambahan yang digunakan yaitu tepung tapioka, air es, ice flakes, STPP, garam, gula, premix, dried leek, minyak nabati, MSG, dan potassium sorbat. Pada proses produksi Gaga Otak-Otakku Ready To Eat melalui beberapa tahapan yaitu persiapan dan penimbangan bahan, penggilingan daging surimi (grinding), pencampuran bahan (mixing), pengisian adonan (filling) ke selongsong PVDC, pemasakan dan sterilisasi, pencucian (washing), pengeringan dan pendinginan (drying & cooling), penyortiran (sorting), pengemasan (packing) dan pengkartonan (cartoning).

References

Assauri, Sofjan. 2004. “Manajemen Produksi dan Operasi”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Indonesia, SNI 7757:2013. Baku Mutu Otak-otak Bandeng. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Datulog V. 2009. Nilai Proksimat sosis ikan ekor kuning (Caesio spp.) berdasarkan jenis casing dan lama penyimpanan. Pacific Journal. 1(4):506-509.

Mulyadi, 1999, Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Penerbit Aditya Media Yogyakarta

Setiarto, R. H. B. (2020). Teknologi Pengawetan Pangan Dalam Perspektif Mikrobiologi. Guepedia

Tanjung TR, Sulandari L. 2015. Pengaruh jumlah saltpetre dan angkak bubuk terhadap mutu organoleptik sosis. E-Journal Boga. 4(3): 1-6.

Downloads

Published

2024-10-04

How to Cite

Ismah, N. N., Hapsari, D. R., Amalia, L., & Kurniawan, M. F. (2024). Proses Produksi “Gaga Otak-Otakku” Ready To Eat di PT. Jakarana Tama, Ciawi-Bogor . Karimah Tauhid, 3(10), 11157–11166. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i10.15602