APLIKASI ROLE-PLAY MELALUI TEKNIK OLAH TUBUH IMAJI

Main Article Content

Deden Haerudin
Fachri Helmanto

Abstract

Role-Play dalam pembelajaran sanggup membentuk dan membangun karakter anak melalui kegiatan yang menyenangkan. Ketercakupan role-play adalah dengan menggabungkan segala aspek tabiat manusia dalam mengatasi konflik dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan role-play juga dijadikan sebagai sajian pertunjukan yang dapat menjadi kebanggaan saat akhir tahun pelajaran. Namun, pertunjukan-pertunjukan tersebut kerap kali memaksakan kapabalitas anak dalam melakukan pemeranan. Penelitian ini  bertujuan menemukan aplikasi yang baik dalam pembelajaran melalui role-play. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan analisis deskriptif. Objek penelitian adalah para guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar sebanyak 30 orang di wilayah Jakarta Barat melalui kegiatan pelatihan kesenian terpadu oleh Pusat Pelatihan Seni Budaya Jakarta Barat. Data yang diperoleh berupa observasi, dokumen dan wawancara. Validitas dan reliabilitas temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi data. Penelitian ini menghasilkan temuan konsep olah tubuh imaji sebagai teknik dalam memersiapkan role-play dengan cara yang menyenangkan. Teknik olah tubuh imaji memiliki perencanaan, proses, hingga tahap evaluasi. Adapun penelitian ini terbatas pada guru sebagai pelaksana pembelajaran. Besar harapan adanya kelanjutan dalam penelitian serupa yang mengulas penerapan teknik olah tubuh imaji pada anak,

Article Details

How to Cite
Haerudin, D., & Helmanto, F. (2019). APLIKASI ROLE-PLAY MELALUI TEKNIK OLAH TUBUH IMAJI. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(2), 105–112. https://doi.org/10.30997/dt.v6i2.2107
Section
Articles

References

Amstrong, T. (2002). Sekolah Para Juara. Bandung: Kaifa.

Anirun, S. (1993). Teater untuk Dilakoni. Bandung: Studiklub Teater Bandung.

Bisri, M. H. (2001). Manfaat Olah Tubuh bagi Seorang Penari. Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 2(3), 61–71.

Campbell, L., Campbell, B., & Dickinson, D. (2002). Multiple Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Jakarta: Inisiasi Press.

Feeney, S., Moravcik, E., & Nolte, S. (2019). Who am I in the Lives of Children? New York: Pearson Education.

Mulyadi, S. (1997). Bermain itu Penting. Jakarta: PT Elex-media Komputindo.

Padmodarmaya, P. (1990). Pendidikan Seni Teater: Buku Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Park, J. Y. (2012). A Different Kind of Reading Instruction: Using Visualizing to Bridge Reading Comprehension and Critical Literacy. Journal of Adolescent and Adult Literacy, 55(7), 629–640. https://doi.org/10.1002/JAAL.00074

Pavis, P. (2013). Contemporary Mise en Scène. In Contemporary Mise en Scène. https://doi.org/10.4324/9780203125137

Stafford, T. (2011). Teaching Visual Literacy in the Primary Classroom. In Teaching Visual Literacy in the Primary Classroom. London: Routledge.

Tedjasaputra, M. (2001). Bermain Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.