Makna Mitos Aspek Spiritual Lukisan Bali Adu Ayam dan Barongsai Karya I Nyoman Sukari (SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
DOI:
https://doi.org/10.30997/jk.v7i1.3506Keywords:
semiotika, lukisan, tradisi bali, mitosAbstract
Bali menjadi daerah yang kaya akan keindahan tradisi, budaya dan seni. Tradisi dan budaya Bali memiliki hubungan yang sangat kuat dengan lingkungan spiritual. Tidak hanya tradisi dan budaya, namun dalam hal seni pun juga melekat pada kehidupan masyarakat Bali, seperti lukisan yang menggambarkan kehidupan Bali, hal ini merupakan kebiasaan dari nenek moyang atau leluhur masyarakat Bali. Seniman-seniman lukis pun banyak terlahir dari daerah Bali, salah satunya I Nyoman Sukari dalam karya lukisnya selalu mengangkat tema akar tradisi Bali dari penggambaran objek figur-figur seram dan ritual tradisi Bali yang memiliki sisi mitos, seperti pada lukisan adu ayam dan lukisan barongsai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna mitos aspek spiritual lukisan Bali adu ayam dan barongsai ditinjau dari analisis semiotika Roland Barthes. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif analisis teori semiotika Roland Barthes. Pengumpulan data melalui data primer yaitu observasi dengan mencari data mengenai lukisan adu ayam dan barongsai melalui internet sebagai gambaran dengan didukung wawancara informan oleh pengamat lukisan, dua orang asal Bali yaitu Manika (Key Informan) dan Bram. Data sekunder yaitu dokumentasi dan triangulasi pada analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa lukisan adu ayam dan barongsai memiliki makna mitos aspek spiritual pada objek dua ayam jantan dan sosok barongsai yang memiliki hubungan dengan makhluk gaib dan konsep rwa bhinneda. Kesimpulan makna mitos pada lukisan adu ayam dan barongsai adalah makhluk gaib atau jahat bhuta kala dan nien.
Keywords: Semiotika; lukisan; Tradisi Bali; mitos.
References
Annisa, Sofiatul. 2017. Mitos Asal-Usul Sen- Essen Jhabah Dalam Tradisi Menentukan Hari Baik Di Desa Ajung Kabupaten Jember. [Skripsi]. Jember: Universitas Jember.
Arsadi, Muhammad Ghali. 2015. Wajah Anak Down Syndrome Sebagai Objek Dalam Lukisan Potret. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Balitoursclub. 2020. Seni Lukis Bali. Diunduh 7 November, 2020 dari https://www.balitoursclub.com/berita_ 315_Seni_Lukis_Bali.html.
Bram, Teruna. 24 Oktober 2020. Tradisi Tabuh Rah. Instagram. 1 hal.
Gamabali. 2019. Unsur Spiritual Dalam Tradisi Bali. Diunduh 8 November, 2020 dari https://gamabali.com/unsur- spiritual-dalam-tradisi-bali.
Irfan. M. 2019. Pesan di Balik Minangkabau dalam Lukisan. [Skripsi]. Yogyakarta. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Luthfie, Muhammad. 2019. Semiotika Dalam Kajian Komunikasi. Ajipandi Press. Bogor.
Manika, Chyntia. 23 Oktober 2020. Tradisi Tabuh Rah atau Adu Ayam. Whatsapp. 1 hal.
Mulyaningsih, Eri. 2020. Corona merajalela, tradisi di bali meredup. Diunduh 7 November, 2020 dari https://baliexpress.jawapos.com/read/ 2020/06/08/197959/corona- merajalela-tradisi-di-bali-meredup.
Nelson, Nelwandi. 2016. Kreativitas dan Motivasi dalam Pembelajaran Seni Lukis. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. (1): 42.
Putra, Bintang Hanggoro. 2009. Fungsi dan Makna Kesenian Barongsai Bagi Masyarakat Etnis Cina Semarang. Jurnal Harmonia. 9(1): 5-6.
Putra, Komang. 2020. Implementasi tri hita karana untuk harmonisasi dan kedamaian. Diunduh 27 November, 2020 dari https://www.komangputra.com/implemantasi-tri-hita-karana-untuk- harmonisasi-dan-kedamaian.html/2.
Sapta, Hartawan. 2015. Arena Kompetisi Dan Pusat Pelatihan Barongsai Denpasar. [Skripsi]. Denspasar. Universitas Udayana.
Sarasvati. 2019a. Barongsai. Diunduh 18 November, 2020 dari https://www.instagram.com/p/B1DaD L0A39w/.
Sarasvati. 2019b. Adu ayam. Diunduh 18 November, 2020 dari https://www.instagram.com/p/B1Db5 SigP_x/.
Sukatman. 2017. Mitos dalam Ritual Ruwatan Masyarakat Madura di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Jurnal Edukasi. 4(1): 14.
Susanto, Andreas Arie. 2017. Fotografi adalah Seni: Sanggahan terhadap Analisis Roger Scruton Mengenai Keabsahan Nilai Seni dari Sebuah Foto. Jurnal Of Urban Society’s Art. 4(1): 49-60.
Wadiji. 2011. Akulturasi Budaya Banjar di Banua Halat. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Komunikatio agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Komunikatio.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Komunikatio.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work