PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SMA TERBUKA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN E-MEDIA

Authors

  • Ratna Wahyu Wulandari Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Novi Maryani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/qh.v6i1.2557

Keywords:

pelatihan, pendampingan, media pembelajaran interaktif, sekolah terbuka, asset based community development

Abstract

Sekolah Terbuka merupakan satu bentuk pendidikan formal yang penyelenggaraanya berdiri sendiri tetapi masih menjadi bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar secara mandiri. Di sekolah terbuka, siswa belajar dengan bantuan dari guru seminimal mungkin dan menggunakan modul sebagai bahan ajar utama. Pembelajaran dengan sistem terbuka memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada anak-anak lulusan Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama atau sederajat yang tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah reguler karena berbagai hambatan yang dimiliki. Kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat yang dilakukan ini berupa kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan media pembelajaran interaktif bagi guru-guru SMA Terbuka di Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor. Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat meningkatkan keterampilan guru-guru dalam mengoperasikan aplikasi pembuat media pembelajaran elektronik. Aplikasi yang digunakan dalam membuat media pembelajaran elektronik ini adalah Sparkol Video Scribe, Power Point, dan Camtasia Studio. Metode dari kegiatan ini menggunakan metode ABCD (Assets Based Community Development) yang difokuskan pada pengembangan aset manusia (human capital). Tahapan kegiatan dimulai dengan pendaftaran peserta, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang media pembelajaran elektronik, proses install aplikasi, dilanjutkan dengan penyampaian materi utama tentang Sparkol Video Scribe, Power Point, atau Camtasia Studio. Pelatihan dilakukan sebanyak tiga kali tatap muka dengan materi utama yang berbeda-beda. Tahap selanjutnya yaitu memberikan tugas yang dikerjakan secara mandiri, yaitu membuat media pembelajaran, kepada peserta sesuai dengan bidang ajarnya. Sebagai bagian dari tahap penyempurnaan, peserta diberi pendampingan mulai dari perancangan, pembuatan, dan tahap finishing selama 2 minggu. Setiap peserta diharuskan menghasilkan 2 media yang berbeda.

References

Anwariningsih, H. S. (2014). Kesiapan penggunaan ICT pada sekolah dasar di daerah rural dalam perubahan paradigma pembelajaran. Seminar Nasional dan Call for Papers UNIBA. Banjarmasin: UNIBA.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2017). Petunjuk pelaksanaan pembelajaran sekolah menengah atas terbuka. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Green, G. P., & Haines, A. (2015). Asset Building & Community Development. SAGE Publication.
Latip, A. (2017, Desember 31). Kompasiana. Retrieved from Tantangan SMA Terbuka di Jawa Barat: https://www.kompasiana.com/altip/5a485a66dd0fa835ed469da2/tantangan-sma-terbukadi-jawa-barat
Mayer. (2009). Multi media learning, prinsip-prinsip dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhson, A. (2010). Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2), 1-10.
Republik Indonesia. (2003). Undang-undang pasal 3 nomor 20. Jakarta: Kemendikbud.
Republik Indonesia. (2013). Permendikbud nomor 72. Jakarta: Kemendikbud.

Downloads

Published

2020-04-28

How to Cite

Wulandari, R. W., & Maryani, N. (2020). PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SMA TERBUKA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN E-MEDIA. Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 39–48. https://doi.org/10.30997/qh.v6i1.2557

Issue

Section

Articles