Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi pupuk organik cair dengan nutrisi hidroponik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.). Penelitian dilakukan di greenhouse Universitas Djuanda Bogor. Kegiatan dimulai pada bulan Januari hingga Februari 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu pencampuran pupuk organik cair (POC) dan nutrisi hidroponik (AB Mix). Perlakuan terdiri atas lima taraf, yaitu P1 (0% POC, 100% AB Mix), P2 (25% POC, 75% AB Mix), P3 (50% POC, 50% AB Mix), P4 (75% POC, 25% AB Mix), dan P5 (100% POC, 0% AB Mix). Tinggi tanaman selada tertinggi terdapat pada P3 dengan komposisi 50% POC dan 50% AB Mix (23.00 cm). Jumlah daun tertinggi sebanyak 10 helai yaitu pada P2 dengan komposisi 25% POC dan 75% AB Mix. Bobot total tanaman pada 30 HST (masa panen) tertinggi terdapat pada P2 yaitu (64.10 g). Tanaman yang diberi nutrisi hidroponik AB Mix dengan komposisi 50% atau lebih akan berpeluang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang optimal baik dari tinggi tanaman, jumlah daun ataupun bobot total pada masa panen.
Kata kunci: selada, hidroponik, pupuk organik cair hidroponik
Article Details
References
-
Agustina L. 2004. Dasar-Dasar Nutrisi Tanaman.
Jakarta: Rineka Cipta.
Anawati. 2015. Manfaat daun selada bagi
tubuh. Tersedia pada:
http://www.jadimanfaat.com/2015/03/Manfaat
-Daun-Selada.html. [dilihat pada: 22 Mei
2016].
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi tanaman
hortikultura. Tersedia pada:
http://www.bps.go.id. [di unduh 22 Mei 2016].
Djufry F, Ramlan. 2013. Uji Efektivitas Pupuk
Organik Cair Plus Hi-Tech 19 pada Tanaman
Sawi Hijau di Sulsel. Sulsel: BPTP-Sulsel,
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
2013
Duaja MD 2012. Pengaruh bahan dan dosis
kompos cair terhadap pertumbuhan selada
(Lactuca sativa L.). Jurnal Agroteknologi
1(1): 37-45
Hardjowigeno S. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta:
Akademika Persindo.
Haryanto E, Suhartini T, Rahayu E. 2003. Sawi
dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya
Heddy S. 1987. Ekofisiologi Pertanian. Bandung:
Sinar Baru.
Karsono S, Sudarmodjo, Sutiyoso. 2002.
Hidroponik Skala Rumah Tangga. Jakarta:
Agro Media Pustaka.
Kozlowski T. 1974. Growth and Develepment
of Trees. Vol.1. New York: Academic
Press.
Lesmana S, Darmawan I. 2001. Budidaya Ikan Hias
Air Tawar Populer. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga P, Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam
Tanpa Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mahmud B. 2013. 5 manfaat menakjubkan selada
bagi kesehatan. Tersedia pada:
http://www.merdeka.com/sehat/5-manfaatmenakjubkan-
selada-bagi-kesehatan.html.
[dilihat pada: 22 Mei 2016].
Monnet F, Vaillant N, Hitmi A, Vernay P,
Coudret A, Sallanon H. 2002.
Treatment of domestic waste water using the
nutrient film technique (NFT) to produce
horticultural roses, Water Research 36: 3489 -
3496.
Morgan L. 2000. Hydroponic Capsicum
Production; A Comprehensive Practica and
Scientefe Guide to Commercial Hydroponic
Capsicum Production. Australia: Casper
Publication.
Muhlisah F, Sapta HS. 1996. Sayur dan Bumbu
Dapur Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar
Swadaya. 86 hlm.
Nazaruddin. 2000. Budidaya dan Pengaturan
Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta:
Penebar Swadaya 142 hlm.
Netovia J. 2007. Efikasi pupuk mikro majemuk
sebagai unsur hara mikro pada budidaya
bayam (Amaranthus sp.) dalam sistem hidroponik rakit apung. [Skripsi]. Fakultas
Pertanian. Bogor: Universitas Djuanda.
Nyai N. 2014. Cara menanam (budidaya)
lettuce. Tersedia pada:
http://www.ngasih.com/2014/08/29/caramenanam-
budidaya-sayur-lettuce/. [dilihat
pada: 22 Mei 2016].
Parman. 2007. Pengaruh pemberian pupuk organik
cair terhadap pertumbuhan dan
produksi kentang (Solanum tuberosum L.).
Jurnal Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2.
Rahmi A, Jumiati. 2007. Pengaruh konsentrasi dan
waktu penyemprotan pupuk organik cair
Super ACI terhadap pertumbuhan dan hasil
jagung manis. Agritrop 26 (3): 105 - 109.
Rizqiani NF, Ambarwati E, Yuwono NW. 2007.
Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan
dan hasil buncis (Phaseolus vulgaris L.)
dataran rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan 7: 43-53.
Rubatzky VE, Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2,
Prinsip, Produksi dan Gizi, Edisi Kedua.
Bandung: ITB Ganesha 292 hlm.
Saparinto C. 2013. Gown Your Own
Vegetables-Paduan Praktis Menenam
Sayuran Konsumsi Populer di Pekaranagan.
Yogyakarta: Lily Publisher. 180 hlm.
Sastradihardja S. 2011. Sukses Bertanam Secara
Organik. Jakarta: Angkasa. 74 hlm.
Setyamidjaja D. 1986. Pupuk dan Pemupukan.
Jakarta: CV. Siplex.
Sunarjono H. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur.
Bogor: Penebar Swadaya.
Setyoadji D. 2015. Asyiknya Bercocok Tanam
Hidroponik Cara Sehat Menikmati Sayuran
dan Buah Berkualitas. Yogyakarta: Araska.
Soeseno S. 1999. Bisnis Sayuran Hidroponik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Supriati Y, Herlina E. 2014. 15 Sayuran Organik
dalam Pot. Jakarta: Penebar Swadaya. 148
hlm.
Sutiyoso Y. 2004. Hidroponik Ala Yos. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Uyung P. 2010. Selada pembasmi kanker.
Tersedia pada:
http://health.detik.com/read/2010/08/23/09031
6/1425502/766/selada-sayuran-superpembasmi-
kanker. [dilihat pada: 22 Mei
2016].
Yana Y. 2015. 27 manfaat selada air bagi
kesehatan tubuh. Tersedia pada:
http://manfaat.co.id/manfaat-selada-air.
[dilihat pada 22 Mei 2016].
References
Jakarta: Rineka Cipta.
Anawati. 2015. Manfaat daun selada bagi
tubuh. Tersedia pada:
http://www.jadimanfaat.com/2015/03/Manfaat
-Daun-Selada.html. [dilihat pada: 22 Mei
2016].
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi tanaman
hortikultura. Tersedia pada:
http://www.bps.go.id. [di unduh 22 Mei 2016].
Djufry F, Ramlan. 2013. Uji Efektivitas Pupuk
Organik Cair Plus Hi-Tech 19 pada Tanaman
Sawi Hijau di Sulsel. Sulsel: BPTP-Sulsel,
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
2013
Duaja MD 2012. Pengaruh bahan dan dosis
kompos cair terhadap pertumbuhan selada
(Lactuca sativa L.). Jurnal Agroteknologi
1(1): 37-45
Hardjowigeno S. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta:
Akademika Persindo.
Haryanto E, Suhartini T, Rahayu E. 2003. Sawi
dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya
Heddy S. 1987. Ekofisiologi Pertanian. Bandung:
Sinar Baru.
Karsono S, Sudarmodjo, Sutiyoso. 2002.
Hidroponik Skala Rumah Tangga. Jakarta:
Agro Media Pustaka.
Kozlowski T. 1974. Growth and Develepment
of Trees. Vol.1. New York: Academic
Press.
Lesmana S, Darmawan I. 2001. Budidaya Ikan Hias
Air Tawar Populer. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga P, Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam
Tanpa Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mahmud B. 2013. 5 manfaat menakjubkan selada
bagi kesehatan. Tersedia pada:
http://www.merdeka.com/sehat/5-manfaatmenakjubkan-
selada-bagi-kesehatan.html.
[dilihat pada: 22 Mei 2016].
Monnet F, Vaillant N, Hitmi A, Vernay P,
Coudret A, Sallanon H. 2002.
Treatment of domestic waste water using the
nutrient film technique (NFT) to produce
horticultural roses, Water Research 36: 3489 -
3496.
Morgan L. 2000. Hydroponic Capsicum
Production; A Comprehensive Practica and
Scientefe Guide to Commercial Hydroponic
Capsicum Production. Australia: Casper
Publication.
Muhlisah F, Sapta HS. 1996. Sayur dan Bumbu
Dapur Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar
Swadaya. 86 hlm.
Nazaruddin. 2000. Budidaya dan Pengaturan
Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta:
Penebar Swadaya 142 hlm.
Netovia J. 2007. Efikasi pupuk mikro majemuk
sebagai unsur hara mikro pada budidaya
bayam (Amaranthus sp.) dalam sistem hidroponik rakit apung. [Skripsi]. Fakultas
Pertanian. Bogor: Universitas Djuanda.
Nyai N. 2014. Cara menanam (budidaya)
lettuce. Tersedia pada:
http://www.ngasih.com/2014/08/29/caramenanam-
budidaya-sayur-lettuce/. [dilihat
pada: 22 Mei 2016].
Parman. 2007. Pengaruh pemberian pupuk organik
cair terhadap pertumbuhan dan
produksi kentang (Solanum tuberosum L.).
Jurnal Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2.
Rahmi A, Jumiati. 2007. Pengaruh konsentrasi dan
waktu penyemprotan pupuk organik cair
Super ACI terhadap pertumbuhan dan hasil
jagung manis. Agritrop 26 (3): 105 - 109.
Rizqiani NF, Ambarwati E, Yuwono NW. 2007.
Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan
dan hasil buncis (Phaseolus vulgaris L.)
dataran rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan 7: 43-53.
Rubatzky VE, Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2,
Prinsip, Produksi dan Gizi, Edisi Kedua.
Bandung: ITB Ganesha 292 hlm.
Saparinto C. 2013. Gown Your Own
Vegetables-Paduan Praktis Menenam
Sayuran Konsumsi Populer di Pekaranagan.
Yogyakarta: Lily Publisher. 180 hlm.
Sastradihardja S. 2011. Sukses Bertanam Secara
Organik. Jakarta: Angkasa. 74 hlm.
Setyamidjaja D. 1986. Pupuk dan Pemupukan.
Jakarta: CV. Siplex.
Sunarjono H. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur.
Bogor: Penebar Swadaya.
Setyoadji D. 2015. Asyiknya Bercocok Tanam
Hidroponik Cara Sehat Menikmati Sayuran
dan Buah Berkualitas. Yogyakarta: Araska.
Soeseno S. 1999. Bisnis Sayuran Hidroponik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Supriati Y, Herlina E. 2014. 15 Sayuran Organik
dalam Pot. Jakarta: Penebar Swadaya. 148
hlm.
Sutiyoso Y. 2004. Hidroponik Ala Yos. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Uyung P. 2010. Selada pembasmi kanker.
Tersedia pada:
http://health.detik.com/read/2010/08/23/09031
6/1425502/766/selada-sayuran-superpembasmi-
kanker. [dilihat pada: 22 Mei
2016].
Yana Y. 2015. 27 manfaat selada air bagi
kesehatan tubuh. Tersedia pada:
http://manfaat.co.id/manfaat-selada-air.
[dilihat pada 22 Mei 2016].