PENGARUH EKSTRAK BAWANG MERAH DAN AIR KELAPA SERTA LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT STEK TEBU (Saccharum officinarum L.)
DOI:
https://doi.org/10.30997/jp.v12i1.3818Keywords:
Sugarcane (Saccharum officinarum L.), Red Onion Extract, Coconut WaterAbstract
ABSTRACT Indonesian government has set a national self-sufficiency in sugar with a production target of 5.7 million tons of sugar by 2014. This activity has an impact on the need for large quantities of seeds. Vegetatively, the sugarcane plant is propagated using the technique of cuttings soaked with onion extract and coconut water. Our research aims to determine the effect of onion extract and coconut water and the duration of soaking on the growth of sugarcane cuttings, and to determine the presence or absence of the two factors. This research was conducted in Kati Jeroh Village, Deleng Phokisen District, Southeast Aceh Regency, starting from December 2020 to January 2021 .. This research used a factorial randomized block design (RAK), with two factors examined, namely the onion extract factor. (B) consists of 3 levels, namely: B1 = 15% soaked for 6 hours, B2 = 25% soaked for 12 hours and B3 = 50% soaked for 18 hours, Coconut water (K) consists of 3 levels, namely: K1 = Soaked 15% for 6 hours, K2 = 25% soaked for 12 hours and K3 = 50% soaked for 18 hours. The results showed that the effect of onion extract and kela water pa and soaking time on the growth of sugarcane cuttings had no significant effect on shoot length, number of shoots, number of leaves, root length and number of roots at ages 10, 20 and 30 DAS. There was a very real intaction of group replications on shoot lengths at 20 and 30 DAS, the number of leaves aged 20 and 30 DAS and there was a significant effect of group replications on the number of roots aged 30 DAS. This is thought to be the effect of a combination of shallot extract, coconut water concentration, different growing media for each replication. Keywords: Sugarcane (Saccharum officinarum L.), Red Onion Extract, Coconut Water
ABSTRAK
Pemerintah Indonesia telah menetapkan swasembada gula nasional dengan target produksi 5,7 juta ton gula pada tahun 2014. Adanya kegiatan ini berdampak pada kebutuhan bibit dalam jumlah besar. Secara vegetatif tanaman tebu diperbanyak menggunakan teknik stek yang di rendam dengan ekstrak bawang merah dan air kelapa.Riset kami bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh ekstrak bawang merah dan air kelapa serta lama perendaman terhadap pertumbuhan bibit stek tebu,serta untuk mengetahui ada tidaknya intraksi kedua faktor tersebut.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kati Jeroh Kecamatan Deleng Phokisen Kabupaten Aceh Tenggara yang di mulai dari bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Januari 2021..Riset ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial,dengan dua faktor yang di teliti yaitu factor ekstrak bawang merah (B) terdiri atas 3 taraf yaitu : B1 = 15% direndam selama 6 jam, B2 = 25% direndam selama 12 jam dan B3 = 50% di rendam selama 18 jam, Air kelapa (K) terdiri dari 3 taraf yaitu : K1 = 15% di rendam selama 6 jam, K2 = 25% di rendam selama 12 jam dan k3 = 50% di rendam selama 18 jam.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh ekstrak bawang merah dan air kelapa serta lama perendaman terhadap pertumbuhan bibit stek tebu berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tunas, jumlah tunas,jumlah daun, panjang akar dan jumlah akar pada Umur 10, 20 dan 30 HST. Terdapat intraksi sangat Nyata ulangan kelompak terhadap panjang tunas umur 20 dan 30 HST , jumlah daun umur 20 dan 30 HST dan terdapat pengaruh nyata ulangan kelompok terhadap jumlah akar umur 30 HST. Hal ini diduga adanya pengaruh kombinasi ekstrak bawang merah, kosentrasi air kelapa, media tanam yang berbeda setiap ulangan.
Kata Kunci : Tebu ( Saccharum officinarum L.), Ekstrak Bawang Merah, Air Kelapa
References
Ditjenbun. 2013. Statistik Perkebunan Indonesia. Direktorat Jendral Perkebunan
Gunasekaran, U. 2014. Callus Induction and Plant Regeneration Studies of Clinacanthus nutans (Sabah Snake Grass). Tunku Abdul Rahman University. Kuala Lumpur.
Irwan, A. Dan P. Edi. 2012. Pembuatan persemaian dan teknik pembibitan. Bogor: Operation Wallaceae Trust.
Marfirani, Melisa., et al. 2014. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi Bawang Merah dan Rootone-F terhadap Pertumbuhan Stek Melati “Rato Ebu”. Lentera Bio. 3(1): 73–76.
Rukmana, R. H. 2015. Untung Selangit dari Agribisnis Tebu.Yokyakarta. Lilypublisher.
Siswanto, Usman., et al. 2010. Penggunaan Auksin dan Sitokinin Alami pada Pertumbuhan Bibit Lada Panjang (Piper retrofractum vah. L.). Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia. 3(2): 128-132.
Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa untuk Perbanyakan Nilam Secara In Vitro. Buletin Teknik Pertanian. 16(1): 31-33.
Wijayanti, W. A. 2008. Pengelolaan Tanaman Tebu ( Saccharum officinarum L.) di Pabrik gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Ying, N. Y. 2013. Establishment of Axenic Explants and Callus Culture of Clinacanthus nutans (Rumput Belalai Gajah). University Malaysia Sarawak. Malaysia
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
-
Pengguna diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke artikel teks lengkap dalam jurnal ini tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.
Jurnal ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, yang mengizinkan untuk membagikan, menyalin, dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun selama Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons. Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya. Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi tautan permanen ini.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun.
Beradaptasi — me-remix, mengubah, dan membangun materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.