PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN HIAS PLATYDORAS (Platydoras costatus) DALAM TEKNOLOGI BIOFLOK
DOI:
https://doi.org/10.30997/jp.v8i2.1111Keywords:
biofloc, growth, platydoras, type of bacteria.Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan hias Platydoras (Platidoras costatus) yang dipelihara dengan menggunakan teknologi bioflok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: Perlakuan A (Tanpa Bioflok), B (Dengan Bioflok). Ikan uji yang digunakan adalah ikan hias Platydoras yang memiliki panjang 1,9–2,1 cm. Ikan dipelihara selama 40 hari dan diberi pakan 2 kali sehari. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, pengukuran kualitas air dan kepadatan bakteri. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan bioflok memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan harian, dan tingkat kelangsungan hidup (SR). Kepadatan bakteri di awal penelitian (9.6x104 CFU/ml), pada akhir penelitian memiliki nilai rata-rata pada perlakuan tanpa bioflok berkisar 7.84x105 CFU/ml sedangkan nilai rata-rata pada perlakuan bioflok berkisar 4,3 x106 CFU/ml, Hasil indentifikasi pada awal penelitian terdapat 4 jenis bakteri yaitu Streptobacillus sp, Enterobacter sp, Kurthia sp, Aeromonas sp. pada akhir penelitian terdapat 2 jenis bakteri pada perlakuan tanpa bioflok (Streptobacillus sp dan Aeromonas sp) dan 2 jenis bakteri pada perlakuan bioflok (Streptobacillus sp dan Kurthia sp.).
Kata Kunci: bioflok, pertumbuhan, platydoras, jenis bakteri.
GROWTH AND GOING FISH LIFE PLATYDORAS (Platydoras costatus) FISH IN BIOFLOK TECHNOLOGY
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the growth and survival of Platydoras ornamental fish (Platidoras costatus) which is maintained by using biofloc technology. This study used Completely Randomized Design with 2 treatments and 5 replications. The treatments in this study were: Treatment A (Without Biofluok), B (With Bioflok). The test fish used are Platydoras ornamental fish that has a length of 1.9-2.1 cm. Fish kept for 40 days and fed 2 times a day. The parameters observed included daily growth rate, survival, water quality measurement and bacterial density. The results showed that the addition of bioflock gave significant different effect (P <0,05) to daily growth rate, and survival rate (SR). The density of the bacteria at the start of the study (9.6x104 CFU / ml), at the end of the study had an average value of treatment without biofloc ranging from 7.84x105 CFU / ml while the mean value of biofloc treatment ranged from 4.3 x106 CFU / ml, at the beginning of the study there were 4 types of bacteria: Streptobacillus sp, Enterobacter sp, Kurthia sp, Aeromonas sp. at the end of the study there were 2 types of bacteria on treatment without biofloc (Streptobacillus sp and Aeromonas sp) and 2 types of bacteria on biofloc treatment (Streptobacillus sp and Kurthia sp.).
References
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ Avnimelech Y. 2012. Biofloc Technology. A Practical Guide Book. Second Edition. Louisiana (US). World Aquaculture Society.
Axelrod HR, Emmens CW, Sculthorpe D, Vorderwinkler W, Pronek N, Burgess WE, 1988. Exotic Tropical Fishes. Edisi 29. US. T,F.H, Publications Inc. 608 p.
Browdy CL, Ray AJ, Leffler JW, Avnimelech Y. 2012. Biofloc-based Aquaculture Systems. in : Tidwell JH, editor. Aquaculture Production Systems. US. Willey Blackwell
Bhatnagar A, Devi P. 2013. Water Quality Guidelines for the Management of Pond Fish Culture. International Journal of Environment Sciensces 3 (6) ; 1980-2009
Diatin I dan E Harris. 2014. Inovasi Teknologi Bioflok pada Ikan Hias Ekspor Corydoras sp di dalam Budidaya Intensif Ramah Lingkungan. LPPM. IPB
De Souza DM, Suita SM, Romano LA, Wasielesky WJr, Ballester ELC. 2012. Use of Molasses as a Carbon During the Nursery Rearing Farfantepenaeus brasilliensis (Latreille, 1817) in A Biofloc Technology System. Aquaculture Research 1-8
De Schryver P, Crab R, Defoirdt T, Boon N, Verstraete W. 2008. The Basics of Bio-flocs Technology : The Added Value for Aquaculture. Aquaculture 277: 125-137.
De Schryver P, Verstraete W. 2009. Nitrogen Removal From Aquaculture Pond Water by Heterotrophic Nitrogen Assimilation in Lab-scale Sequencing Batchreactors. Bioresource Technology 100 : 1162-1167
Ekasari J. 2008. Bio-flocs technology : The Effect of Different Carbon Source, Salinity and the Addition of Probiotics on the Primary Nutritional Value of the Bio-flocs [Tesis]. Gent (BE). Universiteit Ghent.
Goddard S. 1996. Feed Management in Intensive Aquaculture. Chapman & Hall. USA.194 p.
Satyani D. 2005. Catfish Kecil Unik, Corydoras sp. untuk Akuarium, Tingkah Laku Biologi dan Reproduksinya. Jurnal iktiologi Indonesia vol 3 no 1 : 15-18
Schram E, Roques JAC, Abbink W, Spanings T, de Vries P, Bierman S, de Vis H, Flik G. 2010. The Impact of Elevated Water Ammonia Concentration on Physiology, Growth and Feed Intake of African Catfish (Clarias gariepinus). Aquaculture 306 : 108 ̶ 115.
Wang G, Yu E, Xie J, Luo W, Qiu L, Zheng Z. 2015. Effect of C/N Ratio on Water Quality in Zero-water Exchange Tanks and the Biofloc Supplementation in Feed on the Growth Performance of Crucian Carp Carrasius auratus. Aquaculture 443 : 98-104
Widanarni, Yuniasari D, Sukenda, Ekasari J. 2013. Nursery Culture Performance of Litopenaeus Vannamei with Probiotics Addition ang Different C/N Ratio Under Laboratory Condition. Hayati Journal of biosciences 17 (3) : 115-119. DOI: 10.4308/hhjb. 17.3.115.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
-
Pengguna diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke artikel teks lengkap dalam jurnal ini tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.
Jurnal ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, yang mengizinkan untuk membagikan, menyalin, dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun selama Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons. Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya. Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi tautan permanen ini.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun.
Beradaptasi — me-remix, mengubah, dan membangun materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.