PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENGENALAN, EKSPLORASI, INTERPRETASI, DAN KOMUNIKASI (NARASIKOM) DALAM MEREKONSTRUKSI BUDAYA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Authors

  • Megan Asri Humaira Universitas Djuanda
  • Irwan Efendi Universitas Djuanda
  • Sobrul Laeli Universitas Djuanda

DOI:

https://doi.org/10.30997/qh.v9i3.10103

Keywords:

Asia Future Shock, model pembelajaran, Narasikom, rekonstruksi budaya

Abstract

Pengabdian ini membahas penerapan Model Pembelajaran Pengenalan, Eksplorasi, Interpretasi, dan Komunikasi (NARASIKOM) dalam konteks merekonstruksi budaya Indonesia di sekolah dasar di Bogor. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan keragaman etnis, menghadapi tantangan perubahan budaya yang cepat, terutama dalam menghadapi Asia Future Shock. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman budaya siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi, mempersiapkan siswa menghadapi perubahan budaya dalam era globalisasi, serta mempromosikan penghargaan terhadap keragaman budaya. Melalui serangkaian metode yang melibatkan pengenalan, eksplorasi, interpretasi, dan komunikasi budaya, siswa dilibatkan dalam pembelajaran budaya yang mendalam. Hasil kegiatan mencakup peningkatan pemahaman budaya, kemampuan berpikir kritis yang lebih baik, kemampuan komunikasi yang ditingkatkan, keterampilan adaptasi yang kuat, dan penghargaan terhadap keragaman budaya. Selain itu, penerapan Model NARASIKOM sangat relevan dengan Asia Future Shock, di mana perubahan budaya yang cepat memerlukan kesiapan siswa dalam menghadapinya.Implikasi dari penelitian ini termasuk pengembangan kurikulum yang lebih inklusif, pelatihan guru, kolaborasi yang diperkuat dengan komunitas lokal, dan promosi kerjasama antarbudaya. Hasilnya menyoroti pentingnya pendidikan budaya dalam persiapan generasi muda menghadapi perubahan budaya yang cepat dalam skenario Asia Future Shock. Kesimpulannya, penerapan Model NARASIKOM dalam merekonstruksi budaya Indonesia di sekolah dasar di Bogor adalah langkah positif dalam melestarikan budaya dan mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang penuh dengan perubahan budaya dan tantangan sosial.

References

Banks, J. A. (2008). Multicultural education: Issues and perspectives. John Wiley & Sons.

Bruner, J. S. (1990). Acts of meaning. Harvard University Press.

Cai, M. (2014). Multicultural education in a global world: Concepts and realities in the US and beyond. Routledge.

Gay, G. (2010). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice. Teachers College Press.

UNESCO. (2006). Education for Sustainable Development: Challenges, Strategies, and Practices in a Globalizing World. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. Herder and Herder.

National Education Association. (2017). Global competence: Preparing our youth to engage the world. Retrieved from https://www.nea.org/assets/docs/19031-Preparing_our_Youth_to_Engage_the_World_pdf_%28web%29.pdf

UNESCO. (2015). Rethinking Education: Towards a Global Common Good? United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

Banks, J. A., & Banks, C. A. M. (Eds.). (2010). Multicultural education: Issues and perspectives (7th ed.). Wiley.

Byram, M. (1997). Teaching and assessing intercultural communicative competence. Multilingual Matters.

Downloads

Published

2023-12-06

How to Cite

Humaira, M. A., Efendi, I., & Laeli, S. (2023). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENGENALAN, EKSPLORASI, INTERPRETASI, DAN KOMUNIKASI (NARASIKOM) DALAM MEREKONSTRUKSI BUDAYA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR. Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(3), 244–249. https://doi.org/10.30997/qh.v9i3.10103

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 13 times

Most read articles by the same author(s)