Main Article Content

Abstract

Katuk {Sauropus androgynus (L.) Merr} is a leafy vegetable which requires nitrogen for itsvegetative growth.  This study was aimed at assessing the agronomic performance of various accessions of katuk vegetable grown with different rates of urea fertilizer administration.  A completely randomized design with two factors was used.  The first factor was katuk accessions consisting of Sukaraja Sukabumi, Cugenang Cianjur, and Kemang Bogor.  The second factor was urea fertilizer administration in five rates, namely 0, 33.3, 66.7, 100%, and 133.3% of recommended rate (R).  Results showed that katuk plant of Sukabumi accession gave the best plant height and leaflet area.  Katuk plant of Cianjur accession had the highest values of plant height, number of buds, yield fresh weight, yield dry weight, and root length.  Katuk plant of Bogor accession was found to have the highest fresh root weight.  Urea administration of 66.7-133.3% R resulted in katuk plant with the best values of plant height, number of buds, stem diameter.  The widest leaf area was found in 100% R urea administration and the highest root weight was found in plants treated with 66.7% R urea administration.  The increase of urea fertilizer doses starting from 33.3% R in Cianjur and Bogor katuk accession increased the total harvest wet weight and dry weight, while in Sukabumi accession the significant increase in production was at a dose of 100% R and 133.3% R urea. The increase in vitamin C content was significant in the application of 133.3% R urea fertilizer.

Keywords

dry weight number of buds Sauropus androgynous vitamin C

Article Details

How to Cite
Khaerunnisa, U., Rahayu, A., & Mulyaningsih, Y. (2021). PENAMPILAN AGRONOMI BERBAGAI AKSESI KATUK {Sauropus androgynus (L.) Merr.} PADA DOSIS PUPUK UREA BERBEDA. JURNAL AGRONIDA, 6(2). https://doi.org/10.30997/jag.v6i2.3626

References

    Fahmi A, Syamsudin, Utami SNH, Radjagukguk B. 2010. Pengaruh interaksi hara nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan jagung (Zea mays L.) pada tanah regosol dan latosol. Berita Biologi 10 (3): 297 – 304.

    Hardjanti S. 2008. Potensi daun katuk sebagai sumber zat pewarna alami dan stabilitasnya selama pengeringan bubuk dengan menggunakan binder maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek 13 (1): 1 – 18.

    Haryadi D, Yetti H, Yoseva S. 2015. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kalian (Brassica alboglabra L.). Jom Faperta 2 (2): 1 – 10.

    Hermina dan Prihatini S. 2016. Gambaran konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia dalam konteks gizi seimbang: analisis lanjut survey konsumsi makanan individu (SKMI) 2014. Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Buletin Penelitian Kesehatan 44 (3): 205 – 218.

    Hernita D, Poerwanto R, Susila AD, Anwar S. 2012. Penentuan status hara nitrogen pada bibit duku. Jurnal Hortikultura 22 (1): 29 – 36.

    Heryanita R. 2017. Optimasi pembentukan ammonium pada slow release fertilizer. [Tesis]. Politeknik. Negeri Sriwijaya.

    Kencana ED. 2014. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap karakteristik the herbal daun katuk {Sauropus androgynous (L.) Merr}. Jurnal Penelitian Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Terknologi Pangan, Universitas Pasundan.

    Lakitan. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Latifa IC, Anggarwulan E. 2009. Kandungan nitrogen jaringan, aktivitas nitrat reduktase, biomassa tanaman kimpul (Xanthosoma sagittifolium) pada variasi naungan dan pupuk nitrogen. Nusantara Bioscience 1: 65 – 71.

    Magdalena S, Yuwono B, Dharmayanti AWC. 2015. Pengaruh katuk {Sauropus androgynous (L.) Merr.} terhadap waktu perdarahan (bleeding time) pada tikus wistar jantan sebagai alternatif obet antitrombotik. e-Jurnal Pustaka Kesehatan 3 (2): 212 – 216.

    Pramitasari HE, Wardiyati T, Nawawi M. 2016. Pengaruh dosis pupuk nitrogen dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae L.). Jurnal Produksi Tanaman 4 (1): 49-56.

    Rubatzky VE, Yamaguchi M. 1998. Sayuran Dunia I Prinsip, Produksi, dan Gizi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

    Rohmawati I. 2013. Penentuan dosis pemupukan N, P dan K pada budidaya katuk {Sauropus androgynus (L.) Merr.}. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana - Institut Pertanian Bogor.

    Setyanti YH, Anwar S, Slamet W. 2013. Karakter fotosintetik dan serapan fosfor hijauan alfalfa (Medicago sativa) pada tinggi pemotongan dan pemupukan nitrogen yang berbeda. Animal Agriculture Journal 2 (1): 87 – 96.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>