KOMPETENSI KOMUNIKASI TENAGA FREELANCE DALAM BISNIS WEDDING PLANNER DI BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.30997/jk.v4i2.1214Abstract
Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang sangat penting, dimana dengan komunikasi, dapat saling memahami dan mengerti satu sama lainnya. Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan yang didasarkan atas pengetahuan, keterampilan serta sikap sesuai dengan unjuk kerja yang di persyaratkan. Kompetensi komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting karena kompetensi menunjukkan suatu kerangka kerja pada suatu organisasi yang efektif dan efisien. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan tenaga Freelance. Salah satu bisnis yang tengah berkembang di Indonesia adalah Event Organizer. Event Organizer juga makin banyak digandrungi oleh anak muda dan semakin banyak bentuk dan jenisnya. Salah satunya adalah Wedding Planner. Wedding Planner adalah jasa yang diberikan oleh Event Organizer untuk membantu klien merencanakan persiapan pernikahannya. Sekar99 Wedding Planner merupakan salah satu Wedding Planner yang ada di Kota Bogor yang berdiri sejak tahun 2013. Sekar99 Wedding Planner menggunakan tenaga kerja Freelance untuk melakukan proses pelaksaannya. Tujuan penelitian ini menganalisis kompetensi komunikasi tenaga Freelance dalam bisnin Wedding Planner dengan fokus studi pada (1) mendeskripsikan peran tenaga Freelance dalam Wedding Planner, (2) menganalisis kompetensi komunikasi yang mendukung kinerja tenaga Freelance dalam Wedding Planner. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun hasil penelitian adalah tenaga Freelance sebagai SDM pada bisnis Wedding Planner dipandang dari segi kinerja cukup membantu. Sebagian besar tenaga kerja yang dibutuhkan memakai tenaga Freelance karena sebagai vendor Wedding Planner dari segi biaya dirasakan lebih efisien karena membebankan tanggungjawab pada jangka panjang. Kompenen kompetensi komunikasi yang harus dimiliki oleh Freelance dalam bisnis Wedding Planner adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan motivasi.
References
Alfiklia dan Maharani A. 2009. Faktor-Faktor Pendukung Kompetensi Komunikasi Interpersonal: Studi Kasus pada Mahasiswa Tingkat Pertama di Universitas Paramadina. Jurnal Ilmu Komunikasi 6 (1): 25-44.
Anggrian WM dan Sumarlin AW. 2016. Pengaruh Komitmen Tenaga Kerja Lepas terhadap Motivasinya dalam Perusahaan Keluarga di Sektor Informal. Jurnal Manajemen Teknologi 15 (2): 139-153. DOI: http://dx.doi.org/10.12695/jmt.2016.15.2.3
Fajar M. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
Miles BM dan Huberman M. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta (ID): UIP.
Moleong LJ. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung (ID): PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nazir M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Pradipto NA, Sukarelawati, Kusumadinata AA. 2017. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Meningkatkan Kesadaran Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia. Jurnal Komunikatio. 3(2) : 61-68.
Rahman A. 2015. Kompetensi Komunikasi Calon Sdm Public Relations. Jurnal Visi Komunikasi 14 (02) : 255-271.
Sriramesh K dan Hornoman LB. 2007. Public Relations as a Profession, An Analysis of Curricular Content in the United States, Downloaded fromhttp://crc.sagepub.com on April 23, 2018.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Komunikatio agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Komunikatio.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Komunikatio.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work