ORGANOLEPTIK DAGING DADA ITIK MAGELANG DENGAN PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)
DOI:
https://doi.org/10.30997/jp.v13i2.6813Keywords:
Bilimbi fruit, magelang duck, organolepticAbstract
This study aims to utilize of bilimbi fruit and know the length of soaking of the best bilimbi fruit in the organoleptic test properties of the chest of Magelang duck. The experimental design used in this study is a Complete Randomized Design with 4 treatments of differences in the length of soaking bilimbi fruit (0, 20, 40, 60 Minutes) and 5 replays with a concentration of 40%. The observation data was analyzed with ANOVA at a real level of 5%, then if there is different data between treatments, Duncan Multiple Range Test is conducted. The results showed that the difference in the duration of soaking bilimbi fruit juice for 20-60 minutes in Magelang duck breast meat had a significant effect on the change in the color of the meat from red (4.25) to slightly gray (2.54-3.11). The aroma changed from slightly fishy (3.11-3.35) at 0-20 minutes of soaking bilimbi fruit and close to not fishy (3.64-3.65) at 40-60 minutes of immersion. However, the difference in soaking time up to 60 minutes did not affect the taste (2.54-2.90 somewhat addic), texture (2.79-3.13 yaitu not tender near tender), and favorite (2.58-2.93 is a bit like). The duration of soaking starfruit in Magelang duck breast meat for up to 60 minutes was able to reduce the fishy aroma and change color, but did not affect the taste, texture, and preference
References
Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). Statistik peternakan dan kesehatan hewan. BPS. Indonesia. https://ditjenpkh.pertanian.go.id/userfiles.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Jumlah rumah tangga usaha hortikultura tahunan dan semusim menurut kelompok tanaman dan kecamatan. BPS Jawa Tengah. Semarang.
Birk, T, AC Gronlund, BB Christensen, S Knochel, K Lohse and H. Rosenquist. 2010. Effect of organic acids and marination ingredients on the survival of Compylobacter jejuni on meat. Journal Food Protect, 73(2): 258-265
Biyatmoko, D, Sugiarti dan A Sulaiman. 2018. Variasi lama perendaman dengan larutan ekstrak nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap susut masak dan uji organoleptik daging ayam petelur afkir. Jurnal Sains dan Teknologi, 4(1): 10-12
Daroini. 2006. Kajian proses pembuatan teh herbal dari campuran teh hijau (Camellia sinensis), rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.), dan daun ceremai (Phyllanthus acidus L. Skeels.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dewanto, A, MD Rotinsulu, TA Ransaleleh dan RM Tinangon. 2017. Sifat organoleptik daging ayam petelur tua yang direndam dalam ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr). Jurnal Zootek, 37(2): 303-313.
Djafar, R, RT Harmain dan FA Dali. 2014. Efektivitas belimbing wuluh terhadap parameter mutu organoleptik dan pH ikan Layang segar selama penyimpanan ruang. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(1): 23-28.
Fenita, Y, O Mega dan E Dianti. 2009. Pengaruh pemberian air nanas (Ananas cosumus) terhadap kualitas daging ayam petelur afkir. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 4(1): 1978 – 3000.
Hadiwiyoto, S. 1992. Kimia dan teknologi daging unggas. Pusat Antar Universitas Pangan dan gizi, UGM. Yogyakarta.
Illanes, A. 2008. Enzyme production. in: enzyme biocatalysis: principles and applications: enzyme production. A. Illanes, Ed. Springer Pub. Chile.
Maghfiroh, M, RK Dewi dan E Susanto. 2016. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan kualitas organoleptik daging bebek petelur afkir. Jurnal Ternak, 8(1): 1-11.
Matitaputty, PR dan Suryana. 2010. Karakteristik daging itik dan permasalahan serta upaya pencegahan off-flavor akibat oksidasi lipida. Wartazoa, 3(20): 130-138.
Melina, AS, S Dian dan ES Purnama. 2018. Pemanfaatan ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoab bilimbi L.) sebagai bahan pengawet terhadap uji sensori daging broiler. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 2(1): 44-49.
Mergy. A, R Hadju, MD Rotinsulu dan SE Sakul. 2014. Sifat organoleptik daging broiler dengan lama perendaman berbeda dalam perasan lemon cui (Citrus microcarpa). Jurnal Zootek, 34(2): 139-147.
Muzaifa, M. 2013. Perubahan karakteristik belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 5(2): 7-11.
Nurohim, N, Nurwantoro dan D Sunarti. 2013. Pengaruh metode marinasi dengan bawang putih pada daging itik terhadap pH, daya ikat air, dan total coliform. Animal Agriculture Journal, 2(1): 77-85.
Patriani, P, H Hafid, TH Wahyuni dan TV Sari. 2020. Sifat fisik daging ayam petelur afkir pada perbedaan waktu marinasi menggunakan asam potong (Garcinia atroviridis). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 14 Juni 2021. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara: 644-652.
Purnamasari, E. (2012). Sifat Warna daging kerbau yang dimarinasi larutan asam sitrat. Prosiding of National Seminar on Zootechniques for Indogeneous Resuorces Development. 19 – 20 Oktober 2011. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau:
-8.
Putra, A, R Rukmiasih dan R Afnan. 2015. Persentase dan kualitas karkas itik Cihateup-Alabio pada umur pemotongan yang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(1): 27-32.
Robiyah, S. 2013. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ikan kembung (rastrelliger sp.) dalam air perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap kualitas ikan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang
Rukmiasih. 2011. Penurunan bau amis daging itik lokal dengan pemberian daun beluntas (Pluchea Indica Less) dalam pakan dan dampaknya terhadap performa. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soeparno. 2011. Ilmu dan teknologi daging. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
Steel, RGD dan JH Torrie. 1995. Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sumual, MA, R Hadju, MD Rontinsulu dan SE Sakul. 2014. Sifat organoleptik daging broiler dengan lama perendaman berbeda dalam perasan lemon cui (Citrus microcarpa). Jurnal Zootek, 34(2): 139-147.
Tarantino, J. 2006. Marinades, rubs, brines, cures, and glazes. Ten Speed Press. California.
Tinneke, D, JM Ilza dan R Karnila. 2018. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman berbeda larutan belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L) terhadap kandungan logam berat (Pb dan Cd) pada kijing (Pilsbryoconcha exilis). Journal Science Agricultural, 2(1): 7-9
Tranggono, Sutardi, Haryadi, Soeparmo, Murdiati, A Sudarmadji, S Rahayu, Naruki, dan S Astuti. (1990). Bahan tambahan pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Wahyuni, D, F Yosi dan G Muslim. 2021. Pengaruh larutan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai bahan marinasi terhadap daya terima daging kambing. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis, 11(1): 55 – 59.
Widiyaningsih, T. 2009. Pengaruh perendaman ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap susut masak, keempukan, dan aroma daging ayam petelur afkir. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Zulfahmi, M, YB Pramono dan A Hintono. 2014. Pengaruh marinasi ekstrak kulit nenas pada daging itik tegal betina afkir terhadap kualitas keempukan dan organoleptik. Jurnal Pangan dan Gizi, 4(2): 22-24
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nur Hidayah, Pradipta B Pramono, Hidayah Nur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
-
Pengguna diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke artikel teks lengkap dalam jurnal ini tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.
Jurnal ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, yang mengizinkan untuk membagikan, menyalin, dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun selama Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons. Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya. Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi tautan permanen ini.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun.
Beradaptasi — me-remix, mengubah, dan membangun materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.