MINUMAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) BERKARBONASI READY TO DRINK SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL YANG KAYA ANTIOKSIDAN

Authors

  • Noli Novidahlia Mashudi

DOI:

https://doi.org/10.30997/jp.v3i2.598

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan minuman karbonasi dari rosela yang mengandung
warna merah yang menarik. Formula menggunakan ektrak dari bahan kering dan bahan segar rosela
dengan penambahan CO2 dalam bentuk cair. Perbandingan ekstrak rosela dengan CO2 cair adalah
perbandingan (3:1), (2:1) dan (1:1). Warna merah yang paling tinggi intensitasnya diperoleh dari
minuman rosela dengan perbandingan ekstrak rosela kering dengan CO2 cair (3:1). Sementara warna
merah yang paling rendah intensitasnya adalah perbandingan ekstrak rosela dengan CO2 cair (1:1).
Nilai kandungan antosianin, kapasitas antioksidan tertinggi diperoleh dari ekstrak rosela kering dan
CO2 cair dengan perbandingan (3:1). Kandungan vitamin C tertinggi diperoleh dari ekstrak rosela
segar dan CO2 cair dengan perbandingan (3:1). Stabilitas produk minuman selama penyimpanan
cenderung tidak stabil dilihat dari aroma, rasa, dan kesegaran. Sementara kemanisan dan after taste
cenderung stabil. Kandungan kimia selama penyimpanan untuk pH relatif stabil baik pada kondisi
penyimpanan suhu refrigerator maupun suhu ruang. Namun kandungan antosianin, vitamin C dan
kapasitas antioksidan cenderung menurun pada kedua suhu penyimpanan.

References

AOAC. 1995. Official methods of Analysis
of The Association of Analytical
Chemist. Virginia: Inc Arlington.
Apriyantono A D. Fardiaz N L.
Puspitasari. Sedarnawati S.
Budiyanto. 1989. Analisis Pangan.
PAU Pangan dan Gizi. Institut
Pertanian Bogor.
Einbond L.S. 2004. Anthocyanin
Antioxidants from edible fruits.
Food Chem 84:23-28
Fennema OR. 1996. Food Chemistry, 3rd
edition. New York: Marcel Dekker
Jacobs MB. 1958. The chemical Analysis
of Food and Food Products.
London:D van Nostrand Co,Inc.
Kusumawijaya, E. 1993. Pembuatan
Minuman Ringan Berkarbonasi
dari teh. skripsi. Fak.Teknologi
Pertanian, IPB
Laleh G H. Frydoonfar H. Heidary R.
Jameei R. Zare S. 2006. The Effect
Of Light, Temperature, pH, and
Species on Stability of
Anthocyanin Pigment in Four
Berberies Species. Pakistan J
Nutrition 5 (1): 90-92.
Mardiah., Sawarni, H., R. W. Ashadi., A.
Rahayu. 2009. Budi Daya dan
Pengolahan Rosela si Merah
Segudang Manfaat. Cetakan 1.
Jakarta: Agromedia Pustaka
Mardiah, Noli N dan Irwan. 2010.
Potential of Roselle Calyx (
Hibiscus sabdariffa L.) as
Antidiabetic. Prosiding dalam
seminar International Pangan
Fungsioanl, Bali
Maryani, H., Kristiana, L. 2008. Khasiat
dan Manfaat Rosela. Jakarta. PT
Agro Media Pustaka. hal 6, 25-31.
Nielsen,s. 1985. Food Analysis. second
edition. Norwell:Aspen Publishers.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 3, Nomor 2, Oktober 2014 77
Rein M. 2005. Copigmentation Reactions
and Color Stability of Berry
Anthocyanins. Disertasi.
Departemen Mikrobiologi dan Kimia
Terapan. Universitas Helsinki.
Soekarto ST. 1985. Penilaian
Organoleptik untuk Industri
Pangan dan Hasil Pertanian.
Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Vaclavik VH dan Christian EW. 2003.
Essentials of Food ScienceI. USA
:Kluwer Academic.
Wrolstad R E. Durst R W. Lee J. 2005.
Tracking Color and Pigment
Changes in Anthocyanin Products.
Trends in Food Sci and Tech 16:
423–428.
Winarno,F.G. 1997. Kimia Pangan dan
Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Downloads

Published

2017-03-23

How to Cite

Mashudi, N. N. (2017). MINUMAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) BERKARBONASI READY TO DRINK SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL YANG KAYA ANTIOKSIDAN. Jurnal Pertanian, 3(2), 64–77. https://doi.org/10.30997/jp.v3i2.598

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 423 times