PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN CANGKANG TELUR DAN AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Authors

  • Khofifah Dwi Utami a:1:{s:5:"en_US";s:20:"Universitas Bengkulu";}
  • Abdul Rahman Singkam Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.30997/jp.v13i1.4577

Keywords:

Pupuk organik cair, Cangkang telur, Ampas tebu, Pertumbuhan cabai rawit

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) berbahan cangkang telur dan ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini dilakukan di Desa Giri Kencana, Bengkulu Utara pada bulan Maret hingga April 2021. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi POC, dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Empat pelakuan yang digunakan adalah 0% (P0), 25% (P1), 50% (P2), dan 75% (P3). Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar, yang diukur pada hari ke-21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar antar kelompok perlakuan. Perlakuan dengan dosis 25% (P1) memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman dan panjang akar. Penambahan dosis tidak berbanding lurus dengan pertambahan tinggi tanaman (F1,2= 1.69, p= 0.32) dan panjang akar (F1,2= 0,002, p= 0.96), sedangkan pertambahan jumlah daun berbanding lurus dengan peningkatan dosis POC (F1,2= 31.30, p= 0.03). Tanaman tertinggi ditemukan pada P1 yaitu 16.3 cm ± SE 0,12, sedangkan terendah pada P3 yaitu 9.8 cm ± SE 0,12. Jumlah daun terbanyak ditemukan pada P3 yaitu 30 helai ± SE 0.15, sedangkan paling sedikit pada P0 (kontrol) yait 11 helai ± SE 0.58. Akar terpanjang ditemukan pada P1 yaitu 13.6 cm ± SE 0.70, sedangkan terpendek pada P0 (kontrol) yaitu 10.4 cm ± SE 0.44. Pemberian pupuk dengan dosis 25% (P1) menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan paling optimal.

References

Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan. 2018. Mengenal pupuk tanaman. https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/51-mengenal-pupuk-tanaman.html.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat pupuk organik cair. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Iskandar, MI. & Supriadi, A. 2013. Pengaruh kadar perekat terhadap sifat papan partikel ampas tebu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 3 (1) : 19-26.

Joesi, E. 2010. Membuat tanaman hias rajin berbunga. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Lingga, P. 1996. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mappanganro R. Kiramang, K. Kurniawan, MD. 2018. Pemberian pupuk organik cair (urin sapi) terhadap tinggi Pennisetum purpureum cv. Mott. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 4 (1) : 23-31.

Nurjayanti, Zulfita D. & Raharjo D. 2012. Pemanfaatan tepung cangkang telur sebagai substitusi kapu dan kompos keladi terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah aluvial. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian 1 (1) : 16-21.

Parnata, AS. 2004. Pupuk organik. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Saragih, SD. Hasanah, Y. dan Bayu ES. 2016. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glaycine max (L.) Merril.) terhadap aplikasi pupuk hayati dan tepung cangkang telur. Jurnal Agroteknologi 4 (3) : 2167-2172.

Sarief, S. 1986. Kesuburan dan pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana. Bandung

Setyamidjaja. 1987. Pupuk dan cara pemupukan. CV. Simplex. Jakarta

Sudartini, T. Kurniati, F. Lisnawati AN. 2020. Efektivitas air cucian beras dan air perendaman cangkang telur pada bibit anggrek Dendrobium. Jurnal Angro 7 (1) : 82-91.

Yusnaeni, Lika, AG. Lion, TK. Basri, I. Sudirman. 2021. Pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan pembuatan POC limbah rumah tangga. Jurnal Abdi Masyarakat, 2 (1) : 1-10.

Zuyasna. 2009. Pengaruh konsentrasi pupuk organik super bionik dan varietas kacang tanah terhadap pertumbuhan dan hasil. Jurnal Agrista 14 (3) : 88-87.

Downloads

Published

2022-04-19

How to Cite

Utami, K. D., & Rahman Singkam , A. . (2022). PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN CANGKANG TELUR DAN AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.). Jurnal Pertanian, 13(1), 14–24. https://doi.org/10.30997/jp.v13i1.4577

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 464 times