PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PASCA PADI BERAS MERAH KONVENSIONAL DAN SISTEM IRIGASI AEROBIK TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH PADA BERBAGAI POLA BARISAN

Authors

  • Muhammad Billy Rahman Rabani Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Wayan Wangiyana a:1:{s:5:"en_US";s:39:"Fakultas Pertanian, Universitas Mataram";}
  • I Ketut Ngawit Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.30997/jp.v12i2.4502

Keywords:

mungbean, post-rice, conventional rice, aerobic rice, row-patterns

Abstract

ABSTRACT. This study aimed to determine the effect of rice cultivation techniques between conventional techniques and aerobic irrigation systems intercropping with peanuts and the arrangement of row patterns on growth and yield of mungbean direct-seeded following red rice. The experiment was carried out in Beleke Village, Gerung District (West Lombok) from June to August 2020, which was arranged according to Split Plot design, with two treatment factors, namely rice cultivation techniques of the previous season (T) as the main plots (T1= conventional rice; T2= aerobic irrigated rice intercropped with peanut) and the patterns of mungbean rows (B) as the sub-plots (B1= single-row, B2= double-row, B3= triple-row). Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and Tukey’s HSD test at 5% level of significance. The results indicated that rice cultivation technique had a significant effect on growth and yield components of mungbean direct-seeded following the red rice crop, which was higher on mungbean following aerobic irrigated rice intercropped with peanuts compared to following conventional rice. Row patterns generally did not show significant effects on mungbean growth, but they had a significant effect on mungbean yield components. However, there was an interaction effect on plant height, growth rate of plant height, pod number, grain number, and grain yield of mungbean following rice, in which grain yield was highest in the double row pattern if it was direct-seeded following aerobic irrigated rice intercropped with peanut, whereas if it followed conventional rice, the highest grain yield was in the single row pattern.

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya padi antara teknik konvensional dan sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah serta pengaturan pola barisan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau tugal langsung pasca padi beras merah. Percobaan dilaksanakan di Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dari bulan Juni sampai Agustus 2020, yang ditata menurut Split Plot design, dengan tiga ulangan dan dua faktor perlakuan, yaitu teknik budidaya padi musim tanam sebelumnya (T) sebagai petak utama (T1= padi konvensional; T2= sistem irigasi aerobik tumpangsari padi dan kacang tanah) dan pola barisan kacang hijau (B) sebagai anak petak (B1= barisan single-row, B2= double-row, B3= tripe-row). Data dianalisis dengan analisis keragaman dan uji beda nyata jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teknik budidaya padi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan komponen hasil kacang hijau yang ditugal langsung pasca padi, yaitu lebih tinggi pasca padi sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah dibandingkan dengan pasca padi konvensional. Pola barisan umumnya tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, tetapi berpengaruh nyata terhadap komponen hasil tanaman kacang hijau. Namun terdapat pengaruh interaksi antara kedua faktor perlakuan terhadap tinggi tanaman, laju pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah polong, jumlah biji, dan hasil biji kacang hijau tugal langsung pasca padi, di mana hasil biji kacang hijau tertinggi pada barisan double row jika ditugal langsung pasca padi sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah, sedangkan jika pasca padi konvensional, hasil biji tertinggi pada pola barisan single row.

References

Artari R., P.H Putri. A Setiawan dan T Sundari. 2020. Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Jarak Tanam. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS “Strategi Ketahanan Pangan Masa New Normal COVID-19”. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang.

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2019. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Hijau. https://ntb.bps.go.id/ (Diakses 29 Agustus 2020).

Dulur N.W.D., M.H Nasiruddin dan N Farida. 2020. Pengaruh Aplikasi Limbah Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Pasca Padi Sistem Irigasi Aerobik Antara Monokrop dan Tumpangsari Dengan Kacang Tanah. Prodising Seminar Nasional Peragi. Yogyakarta

Dulur N.W.D., W Wangiyana, N Farida, dan I.G.M Kusnarta. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ketan Tanpa Olah Tanah Tugal Langsung Pasca Padi Konvensional dan Sistem Irigasi Aerobik Tumpangsari Kacang Tanah. Agroteksos 29 (2): 90-96.

Elpawati, Dara S.D., Dasumiati. 2015. Optimalisasi Penggunaan Pupuk Kompos dengan Tambahan Effetive Microorganism 10 (EM10) pada Produktivitas Tanaman Jagung (Zea mays L.). Al-Kauniyah 8(2): 77-87.

Erawati B.T.R., A Hipi. 2016. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Kawasan Pengembangan Jagung Kabupaten Sumbawa. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Banjarbaru.

Hastuti D.P., Supriyono dan S Hartati. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiate, L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik dan Kerapatan Tanam. Journal of Sustainable Agriculture 33(2) 89-95.

Hingdri, T Turmuktini, Y Yuwariyah, T Nurmala, dan T Simarmata. 2013. Teknik Pengaturan Air Pada Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPT-BO) untuk Meningkatkan Populasi Rhizobacteria, Efisiensi Penggunaan Air, Perakaran Tanaman, dan Hasil Tanaman Padi. Agrovigor 6: 23-29.

Kyuma K. 2004. Paddy Soil Science. Kyoto University Press and Trans Pasific Press. Kyoto.

Liferdi L. 2009. Analisis Jaringan Daun sebagai Alat untuk Menentukan Status Hara Fosfor pada Tanaman Manggis. Jurnal Hortikultura. 19 (3): 324-333.

Marliah A.T., Hidayat, dan N Husna. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak tanam terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Agrista. 16(1): 24-27.

Monsanto Company. 2013. Effect of Twin Row Configuration on Corn Yield. Monsanto Co. 1-2.

Muirhead W.A., dan E Humphreys. 1996. Rice-Based Cropping System In Australia: Constraints to Non-Rice Crops. 181-185. In: Kirchhof G., So H.B, Management of Clay Soils for Rainfed Lowland Rice-Based Cropping System. ACIAR Australia. Canberra.

Nuryani S., Muhsin, dan W Nasih. 2010. Serapan Hara N, P, K pada Tanaman Padi dengan Berbagai Lama Penggunaan Pupuk Organik pada Vertisol Sragen. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 10: 1-13.

Pinatih I.D.A.S.P., T.B Kusmiyarti, dan K.T Susila. 2015. Evaluasi Status Kesuburan Tanah pada Lahan Pertanian di Kecamatan Denpasar Selatan. E-Jurnal Aroekoteknologi Tropika 4(4): 282-292.

Purwono M., dan Hartono R. 2012. Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahmasari D.A., Sudiarso, dan H.T Sebayang. (2016). Pengaruh Jarak Tanam dan Waktu Tanam Kedelai Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) pada Baris Antar Tebu (Saccharum officinarum L). Jurnal Produksi Tanaman 4(5): 392-398.

Rudiarto A., E Pangestu, dan Sumarno. 2014. Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Nutrisi Tanaman Orok-Orok dan Jagung Manis Sebagai Bahan Pakan yang Ditanam Secara Tumpangsari. Animal Agriculture Journal 3 (2): 230-241.

Srihartanto E., S.W Budiarti, dan Suwarti. 2013. Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Jagung Hibrida Untuk Peningkatan Produktivitas di Lahan Inceptisols Gunungkidul. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta.

Sulistyo A dan Yuliasti. 2012. Nilai Duga Heritabilitas Galur-Galur Mutan Kacang Hijau (Vigna radiata). Prosiding Seminar Nasional 2012 “Peran Teknologi Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Peningkatan Perekonomian Bangsa”. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta.

Wang K., H Zhou, B Wang, Z Jian, F Wang, J Huang, L Nie, Cui., dan S Peng. 2013. Quantification of Border Effect on Grain Yield Measurement of Hybrid Rice. Field Crops Research vol 141: 47-54.

Wijaya A.A., O.K Nur, dan A.O.R Harti. 2018. Pengaruh Pengaturan Faktor Lingkungan Tumbuh Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai pada Kondisi Jenuh Air. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan 6: 131-139.

Downloads

Published

2021-10-08

How to Cite

Rabani, M. B. R., Wangiyana, W., & Ngawit, I. K. (2021). PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PASCA PADI BERAS MERAH KONVENSIONAL DAN SISTEM IRIGASI AEROBIK TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH PADA BERBAGAI POLA BARISAN. urnal ertanian, 12(2), 105–108. https://doi.org/10.30997/jp.v12i2.4502

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 240 times