PENGARUH COATING GEL LIDAH BUAYA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KAKAO
DOI:
https://doi.org/10.30997/jp.v12i2.4234Keywords:
dormansi, edible coating, index value test, rekalsitran, seed coatingAbstract
Benih kakao termasuk benih rekalsitran yang memiliki beberapa kendala seperti kadar air yang tinggi, tidak tahan desikasi dan suhu rendah, serta mudah terserang jamur sehingga menyebabkan benih tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada kondisi kadar air benih yang tinggi, perombakan cadangan makanan terjadi pada benih melalui proses respirasi benih juga tinggi yang menyebabkan terjadinya penurunan mutu benih akibatnya viabilitas dan vigor benih juga menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan benih kakao dengan gel lidah buaya terhadap viabilitas dan vigor benih, dan mendapatkan konsentrasi gel lidah buaya yang mampu mempertahankan vigor dan viabilitas benih kakao selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2019 di Laboratorium Kampus III Universitas Andalas, Dharmasraya. Penelitian ini disusuan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan beberapa konsentrasi gel lidah buaya yakni 0%, 25%, 50%, dan 75%. Setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 ulangan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa pelapisan benih dengan gel lidah buaya tidak berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih kakao.References
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. 2016. Produksi Kakao Perkebunan Rakyat, 2008-2017. Badan Pusat Statistik. Sumatera Barat.
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sumatera Utara. 2015. Pemanfaatan Gel Lidah Buaya Sebagai Edible Coating Pada Buah Jsruk Siam Madu. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sumatera Utara.
Depkes RI. 1992. Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992. Tentang Kesehatan. Jakarta.
Esrita. 2009. Studi Anantomi Embrio Benih Kakao pada Beberapa Kadar Air Benih dan Tingkat Pengeringan. Agronomi. 13(1): 1410-1939.
Hayati, R., Z. A. Pian., Syahril. 2011. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Cara Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Floratek. 6: 114-123.
Ilyas, S. 2003. Teknologi Pelapisan Benih. Fakultas Pertanian . IPB. Bogor.
ISTA. 2016. Internasional seed testing association. Bassersdorf. CH
Julianti, E., Z. Lubis., Ridwansyah., E. Yusraini., I. Suhaidi. 2011. Physicochemical and Functional Properties of Fermented Starch from Flour cassava Varietas. Agricultureal Research. 5(6): 292-299.
Justice, O. L. and L.V. Bass. 2002. Prinsip Praktik Penyimpanan Benih terjemahan: Rennic. Rajawali Press. Jakarta.
Kartasapoetra, A. G. 2003. Teknologi Benih. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Kozeko, L. E. and Troyan, V. M. 2007. The Relationship between the Mitotic Activity and Moisture Content of Recalcitrant Seeds of Acer sacchariunum L. Terjemahan. During Maturation, Post-Maturation Drying and Germination. Seed Science Research. 10(3): 225-232.
Kurniaty, R., B. Budiman., I. M. Suartana., E. R. Kartina. 2005. Klasifikasi Kecambah Normal untuk Semai Seiap Sapih. Buletin Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian dan Pengembangan
Mardiana, K. 2008. Pemanfaatan Gel Lidah Buaya Sebagai Edible Coating Buah Belimbing Manis (averrhoa carambolaL.). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Panggabean, G. dan Erna Haris. 1994. Pengaruh Penyimpanan terhadap Kscepatan Respirasi, KEbocoran dan Daya Perkecambahan Benih Kubis. Agromet. 5(1)(2).
Rahardjo, P. 1981. Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Daya Hidup Benih Kakao. Menara Perkebunan. Bogor. 65-68.
Rahardjo, P. dan S. Sukamto. 1987. Mempetahankan Daya Tunbuh Benih Kakao dalam Penyimpanan dengan Fungiida. Pelita Perkebunan. 3(1): 31-35.
Sadjad, A. 1994. Dari Benih Kepada Benih. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta
Siburian, H. P. 2015. Aplikasi Edible Coating Aloe vere kombinasi Ekstrak Jahe pada Buah Tomat Selama Penyimpanan. [Skripsi]. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Suherlina, Y., Yaherwandi, & Efendi, S. 2020. Sebaran dan Tingkat Serangan Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snellen) Pada Lahan Bukaan Baru Di Kabupaten Dharmasraya. Agronida, 6(1), 46–57.
Syaiful, S. A., M. A. Ishak., Jusriania. 2007. Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada Berbagai Tingkat Kadar Air Benih dan Media Simpan Benih. Agrivigor. 3: 243-251.
Valverde, J. M., D. Valero., D. M. Romero., F. Guillen., S. Castillo., M. Serrano. 2005. Novel Edible Coating Based on Aloe vera Gel to Maintain Table Grape Quality and Safety. Agr. Food Chem. 53(20): 897-7813.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
-
Pengguna diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke artikel teks lengkap dalam jurnal ini tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.
Jurnal ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, yang mengizinkan untuk membagikan, menyalin, dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun selama Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons. Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya. Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi tautan permanen ini.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun.
Beradaptasi — me-remix, mengubah, dan membangun materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti persyaratan lisensi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.