PENGARUH FLEXIBLE WORKING ARRANGEMENT DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DIREKTORAT TIK KANTOR PUSAT DITJEN PAJAK

flexible working arrangement; kepuasan kerja; kinerja

Abstract

This study that aims to explain the effect of flexible work arrangements and job satisfaction on the performance of employees of the Directorate of Information and Communication Technology (ICT) at the Head Office of the Directorate General of Taxes. This study uses a quantitative approach. The sample in this study, namely employees of computer institutions with echelon 3 positions in the Directorate of ICT. To analyze the data, this study used the Likert scale method. This study also uses analytical methods and PLS software as a tool to process data. The results of this study are flexible work arrangements have a positive effect on employee performance, and job satisfaction has a positive effect on employee performance. The implications of this research are used as input for the Head Office of the Directorate General of Taxes in implementing flexible working arrangements as a new work culture within government agencies and the application of effective human resources to increase employee job satisfaction during the COVID-19 pandemic and in the future.

ABSTRAK

Kebijakan Polri Presisi mendorong kepemimpinan Polri yang tidak hanya tekun, tetapi juga siap dalam pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan profesional. Kepemimpinan Polri tidak poleh lagi bersifat single fighter, tetapi harus membangun kekompakan tim melalui kerjasama dan sinergi. Penelitian ini ingin mendapatkan gambaran tentang penerapan Kepemimpinan 360 di Polres Cimahi yaitu gaya kepemimpinan yang menekankan kerjasama ke atas, ke samping dan ke bawah. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan ke atas diterapkan melalui: memimpin diri sendiri menjadi pemiimpin unggul, mengelola emosi dan waktu secara cerdas, meringankan beban atasan, memiliki kinerja lebih baik dari pejabat terdahulu, tidak menolak tugas yang sulit atau belum ada panduan, bekerja melebihi standar, membangun hubungan baik dengan atasan. Kepemimpinan ke samping dilakukan melalui: memberikan dukungan dan bantuan, membangun tim kerja, mengupayakan solusi masalah yang tidak bertentangan dengan aturan organisasi maupun kondisi eksternal, memperluas jejaring dengan stakeholder, berpikir positif sesama rekan kerja, membangun ide kreatif, dan tidak menganggap diri paling hebat. Kepimpinan ke bawah dterapkan melalui: menjaga komunikasi dan menyambangi, mengingat topuksi yang harus dikerjakan, membuka ruang untuk konsultasi penyelesaian masalah pekerjaan atau pribadi, mengupayakan peluang peningkatan kompetensi, memberi reward dan mengingatkan untuk selalu bersemangat dan bersyukur.