Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter kualitatif galur-galur uji cabai rawit IPB di Kota Palembang. Penelitian dilaksanakan pada September 2018-April 2019 di Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu  11 galur uji cabai rawit (F5285290-237-6-1, F6285290-6-10-1-1, F5285290-290-2-1, F5285290-290-9-1, F5285290-290-9-3, F5321290-40-2-1, F5285290-123-6-15, F6321290-252-10-8-4, F5285290-38-6-3, F6321290-252-10-8-23, F6321290-252-10-8-7) dan 5 galur pembanding (Bonita IPB, C290, C285, C295, C321) digunakan sebagai perlakuan. Satu satuan percobaan berupa plot dengan ukuran 5 m x 1 m yang terdiri atas 10 tanaman contoh.  Identifikasi karakter kualitatif dicocokkan dengan kriteria deskripsi cabai menurut IPGRI (1995) dan Direktorat Perbenihan Hortikultura (2017). Hasil evaluasi menunjukkan 100% galur uji dan galur pembanding cabai rawit memiliki kesamaan dalam bentuk batang bersudut, warna batang hijau muda, bentuk daun oval, warna bunga putih kehijauan,  kelopak dan mahkota bunga berwarna hijau dan putih kehijauan.  Warna daun galur cabai rawit hijau dan hijau muda.  Kepala putik berwarna hijau muda, hijau, kuning kehijauan dan  kuning.  Benang sari berwarna ungu dan putih bergaris ungu.  Buah cabai muda memiliki warna kulit yang berbeda dengan buah tua. Warna kulit buah muda bervariasi antara putih, hijau kekuningan dan hijau muda,  sedangkan warna kulit buah tua bervariasi antara merah, merah terang dan merah tua.  Bentuk potongan melintang buah segitiga-segitiga sempit. Bentuk biji ginjal atau bulat pipih, dengan warna biji kekuningan dan putih kekuningan.

 

Keywords

deskripsi keragaman morfologi

Article Details

How to Cite
Agustina, K., Yursida, Y., Mareza, E., Adisma, E. B., & Syukur, M. (2021). IDENTIFIKASI KARAKTER KUALITATIF BEBERAPA GALUR UJI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) IPB DI KOTA PALEMBANG. JURNAL AGRONIDA, 7(1). https://doi.org/10.30997/jag.v7i1.4112

References

    Acquaah G. 2007. Principle of Plant Genetics and Breeding. New Jersey: Wiley-Blackwell.

    Adiyoga WN. 2012. Analisis konjoin preferensi konsumen terhadapatribut produk kentang, bawang merah, dan cabai merah. Jurnal Hortikulura. 22(3): 292-302.

    [BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah dalam Angka Tahun 2015.

    Direktorat Jenderal Hortikultura. 2008. Membangun Hortikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan. http://hortikultura.go.id. [7 Agustus 2018].

    [IPGRI] International Plant Genetic Resources Institute. 1995. Descriptor for Capsicum(Capsicum spp.). IPGI, AVRDC, CATIE, Italia.

    Kouassi CK, RK Nevry, LY Guillaume, ZN Yesse, M Koussemon, T Kablan, K. Kouassi. 2012. Profiles of bioactive compounds of some pepper fruit (Capsicum annuum L.) varieties grown in Coted’ivoire. Innovative Romanian Food Biotechnol. 11: 23-31.

    Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura. Kementerian Pertanian.

    Poerwanto R, AD Susila. 2014. Teknologi Hortikultura. Seri 1 Hortikultura Tropika. Bogor: IPB Press.

    Rahayu SF, SL Purnamaningsih. 2018. Uji daya hasil pendahuluan cabai rawit (Capsicum frutescens). Jurnal Produksi Tanaman. 6(3): 386-391.

    Safira EU. 2011. Jurus Sukses Bertanam 20 Sayuran di Pekarangan Rumah. Klaten: Ganesa Study Center.
    Setiadi. 1999. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Jakarta: Penebar Swadaya.

    Syukur M, S Sujiprihati, R Yunianti. 2010. Teknik Pemulian Tanaman Cabai. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

    Wattimena, G.A. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman. IPB Press. Bogor.