2024-03-29T00:44:52Z
https://ojs.unida.ac.id/jp/oai
oai:ojs.unida.ac.id:article/20
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
PERSEPSI PETANI TERHADAP USAHA TANI PAMELO
Nahraeni, Wini
Rahayu, Arifah
Pamelo merupakan salah satu jenis jeruk yang termasuk buah unggulan nasional. Di Indonesiaterdapat beragam kultivar pamelo dengan rasa, warna, ukuran, dan bentuk buah. Adapun diKabupaten Magetan, pengusahaan pamelo terdapat di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomorodan Kawedanaan. Fakta di lapangan menunjukkan berbagai aksesi pamelo yang terdapat diKabupaten Magetan ini belum diketahui tentang peta sebaran, karakter populasi, dan persepsimasyarakat terhadap aksesi tersebut. Dari sisi petani, selama ini persepsi petani menanampamelo hanya berdasarkan pada alasan buahnya dapat disimpan lama, baik setelah panenmaupun selama masih di pohon petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsipetani dan memberi masukan kepada instansi terkait mengenai aksesi pamelo yang perludikonservasi. Penelitian dilakukan di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, dan DesaDukuh, Kecamatan Bendo. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sederhana(simple random sampling). Petani sampel berjumlah 100 orang petani pamelo. Hasil penelitianmenunjukkan terdapat enam indikator yang berada pada kriteria sangat baik antara lain jerukpamelo merupakan komoditas utama untuk dijual sebagai penghasilan utama. Buah ini jugamerupakan buah unggulan Kota Magetan, program pengembangan pemerintah
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/20
10.30997/jp.v7i2.20
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 94-100
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/20/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/21
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN PADAT TEBAR 5,7 DAN 9 EKOR/LITER
Sulistyo, Joko
Muarif, Muarif
Mumpuni, Fia Sri
Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan komoditas unggulan ikan air tawar, tetapihasil produksinya masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu perluupaya dan teknologi untuk meningkatkan ketersediaan benih dan produksi benih ikan guramedengan pembenihan secara intensif melalui peningkatan padat penebaran dengan sistemresirkulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidupbenih ikan gurami terbaik dengan padat penebaran 5, 7 dan 9 ekor/liter, dengan ukuran benih1 cm dengan sistem resirkulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan padat penebaranbenih ikan gurami yang berbeda dalam pemeliharaan sistem resirkulasi memberikan pengaruhnyata terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, dan panjangmutlak. Nilai tertinggi derajat kelangsungan hidup diperoleh pada padat tebar 5 ekor/literdengan nilai 83,85%, sedangkan nilai laju pertumbuhan bobot harian dan pertumbuhanpanjang mutlak tertinggi diperoleh pada perlakuan padat tebar 7 ekor/liter.Kata kunci: padat penebaran, ikan gurame, tingkat pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/21
10.30997/jp.v7i2.21
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 87-93
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/21/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/22
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
DAYA REPELLENT EKSTRAK DAUN SALIARA (Lantana camara L.) DAN DAUN KIPAHIT (Tithonia diversifolia [Hemsley] A. Gray) PADA HAMA GUDANG Callosobruchus maculatus F.
YanyanMulyaningsih, MuhammadAdiNugraha
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya repellent dari ekstrak daun saliara (Lantanacamara L.) dan daun kipahit (Tithonia diversifolia [Hemsley] A. Gray) terhadap hama gudang C.maculatus. Penelitian dilaksanakan di Lab Entomologi, SEAMEO BIOTROP, Bogor. Kegiatan inidimulai pada bulan Oktober 2015 ‐ Maret 2016. Pada penelitian ini terdapat dua percobaanyaitu dengan ekstrak daun saliara dan daun kipahit. Rancangan yang digunakan yaituRancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan untuk setiap tingkat konsentrasi bahanekstrak. Konsentrasi ekstrak daun saliara yang digunakan untuk uji pendahuluan antara lain0.5; 1.0; 1.5; 2.0; 2.5 dan 3.0% (v/v), sedangkan konsentrasi ekstrak daun kipahit antara lain1.0; 1.5; 2.0; 2.5; 3.0 dan 3.5% (w/v). Konsentrasi pada uji utama mengacu pada hasil dari ujipendahuluan. Konsentrasi ekstrak daun saliara yang digunakan untuk uji pendahuluan yaitu2.0; 2.5; 3.0; 3.5; 4.0 dan 4.5% (v/v), sedangkan konsentrasi ekstrak daun kipahit yaitu 1.5; 2.0;2.5; 3.0; 3.5 dan 4.0% (w/v). Efektivitas penolakan dapat ditentukan dengan klasifikasi baikjika repellent ≥ 80%, cukup baik jika 60% ≤ repellent < 80%, dan kurang baik jika repellent <60%. Repellent tertinggi untuk ekstrak daun saliara berada pada konsentrasi 4.5% sebesar
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/22
10.30997/jp.v7i2.22
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 79-86
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/22/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/23
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
FORMULASI KERUPUK DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) FORMULATION CRACKERS WITH ADDITION OF MORINGA LEAVES (Moringa
LiaAmalia, DaniRuchdiansyah
Makanan ringan didefinisikan sebagai makanan yang dikonsumsi antara waktu makan regular.Kerupuk merupakan contoh makanan ringan yang tergolong dalam salted foods dengankarakter flavor dominan adalah asin dan gurih. Produk tersebut merupakan makanan ringanyang umumnya dikonsumsi di Indonesia, bahkan menjadi lauk-pauk. Tujuan dari penelitian iniyaitu memanfaatkan daun kelor sebagai sumber protein pada pembuatan kerupuk. Pembuatankerupuk terdiri dari tahap persiapan yaitu tahap pembuatan tepung daun kelor danpembuatan ekstrak daun kelor, setelah mendapatkan tepung dan ekstrak daun kelordilanjutkan ke penelitian utama. Penelitian pertama adalah dengan penambahan tepung padakerupuk dengan perlakuan A1(10%), A2(20%), dan A3(30%). Selanjutnya, dilakukan uji mutusensori dan uji hedonik. Pada penambahan ekstrak daun kelor, penambahan ekstrak daunkelor pada perlakuan B1(5%), B2(10%), B3(30%), selanjutnya dilakukan uji mutu sensori danuji hedonik dengan parameter aroma, rasa, tekstur, dan warna. Pada penambahan tepung daunkelor yang terpilih, pada perlakuan A1(tepung daun kelor 10%) kerupuk tersebut mengandungkadar air sebesar 2,56%, kadar protein 5,19%, kadar lemak sebesar 23,27, dan daya kembang174,92%. Pada penambahan ekstrak daun kelor perlakuan terpilih yaitu B2(ekstrak daun kelor5%) dan kerupuk tersebut mengandung kadar air sebesar 3,68%, kadar protein sebesar 6%,kadar lemak 19,67%, dan daya kembang 157,32%.Kata kunci: daun kelor, kerupuk, makanan ringan
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/23
10.30997/jp.v7i2.23
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 51-66
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/23/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/24
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KETAPANG (Terminalia catappa ) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA
Mumpuni, Yoyok
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun ketapang (Terminaliacatappa) terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila. Penelitian inimenggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan, yaitu A (tanpapemberian daun ketapang), B (dengan pemberian daun ketapang dosis 3 gram), C (denganpemberian daun ketapang dosis 6 gram), dan D (dengan pemberian daun ketapang dosis 9gram). Hasil uji analisis menunjukkan bahwa perlakuan pemberian daun ketapangberpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan mutlak (p<0,05). Ujilanjut BNT menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan B yaitusebesar 3,04% berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hasil analisis ragam menunjukkanbahwa penggunaan perlakuan dengan pemberian daun ketapang dan tanpa pemberian daunketapang tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup.Kata kunci: ikan nila, kelangsungan hidup, ketapang, pertumbuhan
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/24
10.30997/jp.v7i2.24
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 44-50
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/24/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/27
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
FORMULASI KERIPIK SIMULASI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) FORMULATION OF PURPLE SWEET POTATO (Ipomoea batatas L.) SIMULATED
NoliNovidahlia, DiyanRosdianaSyamilah
Pengolahan ubi jalar ungu mulai dikembangkan karena ketersediaan dan manfaatnya bagikesehatan. Pada penelitian ini ubi jalar ungu digunakan sebagai bahan baku formulasi dalampembuatan keripik simulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingantepung tapioka dengan lumatan ubi jalar ungu terpilih berdasarkan mutu sensori keripik yangdihasilkan, mengetahui tingkat penerimaan, dan kandungan zat kimia keripik terpilih. Keripiksimulasi ubi jalar ungu dibuat dalam empat taraf perlakuan, yaitu perbandingan tepungtapioka dan lumatan ubi jalar ungu 50%:50%, 40%:60%, 30%:70%, dan 20%:80%. Mutusensori keripik dianalisis dengan menggunakan uji rangking meliputi mutu sensori warna,rasa, dan kerenyahan. Formula keripik simulasi ubi jalar ungu terpilih adalah 30% tepungtapioka dan 70% lumatan ubi jalar ungu. Keripik simulasi ubi jalar ungu terpilih disukai oleh81% panelis, memiliki kadar air 5,35%, abu 2,78%, lemak 11,85%, protein 1,66%, karbohidrat78,38%, energi 426,81 Kkal/100g, dan antosianin 37,81 mg/100g.Kata kunci: antosianin, formulasi, keripik simulasi, ubi jalar ungu
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/27
10.30997/jp.v7i1.27
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 35-43
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/27/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/28
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
ANALISIS ELEMEN GERAKAN PADA PROSES PENGUPASAN KULIT UBI DENGAN MENGGUNAKAN STUDI GERAK DAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA
AditiaGinantaka, DeuisNurhasanah
Pabrik SUKABI adalah pabrik yang proses produksinya masih terbilang manual. Permasalahanyang ada ialah pabrik target produksi yang ada hanya dapat memenuhi 75%. Perbaikanmetode kerja di bagian pengupasan ubi dapat dilakukan untuk mengatasi permasalah tersebut.Perbaikan cara kerja yang dibuat ini dapat dilakukan melalui studi gerak dan waktu. Tujuanpada penelitian yang dilakukan adalah merancang dan mengaplikasikan metode kerja baruyang lebih ergonomis, mendapatkan metode kerja dan watu yang lebih singkat, memperbaikimetode kerja dengan gerakan-gerakan yang lebih efektif, dan meningkatkan efisien padaoperator pengupasan kulit ubi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perbaikan metodekerja di bagian proses pengupasan ubi di pabrik SUKABI yang dilakukan denganmenggabungkan gerakan tangan kiri dan tangan kanan, tata letak fasilitas produksi, danmengeliminasi gerakan menunggu. Perbaikan yang dilakukan dapat mempercepat waktu siklusdan waktu standar juga dapat meningkatkan output aktual, output standar, dan efisiensi kerja.Kata kunci: ergonomis, pengupasan ubi, sukabi
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/28
10.30997/jp.v7i1.28
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 28-34
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/28/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/29
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
ANALISIS PERILAKU KEWIRAUSAHAAN USAHA KECIL MENENGAH PENGOLAHAN PISANG DI GARUT SELATAN ENTREPRENEURSHIP BEHAVIOUR ANALYSIS OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE ON BANANA PROCESSING IN SOUTH GARUT
SitiSyarahMaesyaroh, VelaRostwentivaiviSinaga
Pisang merupakan komoditas unggulan di daerah Garut Selatan dengan sentra produksi, yaituKecamatan Cibalong, Cilawu, Pameungpek, Cisompet, dan Cikelet dengan jumlah rata-rata99.743 ton. Produksi pisang tahun 2015 mencapai 112.875,1 ton dengan luas panen 4.737.907pohon (Disperindag Garut 2015). Selain didistribusikan secara langsung ke daerah Bandungdan Jakarta, pisang juga diolah menjadi makanan yang memberikan nilai tambah bagipengusaha. Beberapa produk olahan pisang yang diproduksi yaitu keripik dan sale pisang.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi perilaku kewirausahaanterhadap kinerja bisnis khususnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pisang didaerah Garut Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 dengan jumlah 40responden berasal dari 4 kecamatan di daerah Garut Selatan. Metode penelitian yangdigunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 2.0. Penggunaanmetode ini disebabkan jumlah responden yang dianalisis berjumlah kurang dari 100 orangsehingga PLS ini cocok digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel kinerja usaha dan faktor eksternal memiliki korelasi yang signifikan sebesar 34,7%dibandingkan dengan perilaku kewirausahaan dan faktor individu. Selain itu, terdapat kondisiyang bertolak belakang antara perilaku kewirausahaan dan faktor individu sebesar 28,5%.Kata kunci: Garut Selatan, Partial Least Square, perilaku kewirausahaan
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/29
10.30997/jp.v7i1.29
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 23-27
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/29/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/30
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIL DENGAN TEPUNG AMPAS KELAPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM KAMPUNG SUBSTITUTION EFFECTS OF COMMERCIAL RATION WITH COCONUT PULP MEAL ON THE PHYSICAL AND ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF NATIVE CHICKEN MEAT
ElisDihansih, AhmadFauziNasution
Pakan ternak sangat menentukan kualitas daging dan manajemen pemberian pakanmerupakan faktor pendukung untuk mendapatkan hasil dari produksi ternak. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pakan komersil dengan tepung ampas kelapaterhadap sifat fisik dan organoleptik daging ayam kampung. Penelitian ini dilakukan mulaibulan September–November 2015. Pemeliharaan dilakukan di kandang laboratorium pratikumJurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor. Pengujian analisisproksimat tepung ampas kelapa dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Sumber DayaHayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalahrancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yangdiberikan yaitu R0 = 100% pakan komersil, R1 = 90% pakan komersil + 10% tepung ampaskelapa, R2 = 80% + 20% tepung ampas kelapa, R3 = 70% pakan komersil + 30% tepung ampaskelapa, R4 = 60% pakan komersil + 40% tepung ampas kelapa. Hasil penelitian menunjukkanbahwa sifat fisik dan organoleptik daging ayam kampung tidak berbeda nyata (P>0,05). Padasemua perlakuan berdasarkan nilai sifat fisik dan organoleptik daging ayam kampung,substitusi pakan komersil dengan tepung ampas kelapa hingga 40% tidak mengubah kualitassifat fisik daging dan daya terima konsumsi terhadap daging ayam kampung.Kata kunci: ampas kelapa, daging ayam kampung, pakan komersil, sensori, sifat fisik
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/30
10.30997/jp.v7i1.30
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 14-22
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/30/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/31
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
PENGATURAN KERAGAAN TANAMAN PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) DENGAN PEMANGKASAN DAN KOMBINASI PUPUK N, P, DAN K PLANT PERFORMANCE SETTING OF PUMMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) THROUGH PRUNING AND COMBINING OF N, P, AND K FERTILIZER
SlametSusanto, ArifahRahayu
Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh pemangkasan dan pemupukan padapertumbuhan tanaman pamelo. Pelaksanaan dilakukan di bulan April hingga November 2014di Kebun Percobaan Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Rancangan Acak Lengkapdigunakan sebagai rancangan percobaan. Faktor pertama adalah pemangkasan (dipangkas dantidak dipangkas) dan faktor kedua adalah komposisi pupuk yaitu K1 (6,25 g Urea, 3,75g SP-36,2,5g KCl), K2 (6,25g Urea, 5,62 g SP-36, 3,7 g KCl), K3 (6,25 g Urea, 7,5 g SP-36, 5,00 g KCl), K4(6,25 g Urea, 7,5 g SP-36, 6,25g KCl) per aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan penambahandosis terhadap pupuk SP-36 dan KCl pada tanaman yang tidak dipangkas meningkatkan tinggitanaman dan kandungan nitrogen daun. Sementara itu, kandungan fosfor daun pada tanamanyang tidak dipupuk cenderung lebih tinggi. Tanaman pamelo yang dipupuk menghasilkan luasdan jumlah daun, serta volume tajuk lebih besar dibanding dengan yang diberi pupuk.Tanaman yang dipangkas daunnya lebih sedikit, tetapi kandungan kalium daun lebih besardaripada yang tidak dipangkas.Kata kunci: luas daun, pamelo, pemangkasan, pupuk.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/31
10.30997/jp.v7i1.31
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 7-13
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/31/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/32
2017-03-23T01:56:38Z
jp:ART
driver
INVENTARISASI PARASIT PADA IKAN KEMBUNG (Rastrelliger kanagurta) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN MUARA ANGKE, JAKARTA UTARA INVENTARISATION OF PARASITES ON MACKEREL (Rastrelliger kanagurta) IN FISH AUCTION PLACE, MUARA ANGKE, NORTH JAKARTA
MulyanaMulyana, ARBauw
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit dan menentukan insidensiektoparasit pada ikan kembung (Rastreliger kanagurta) di tempat Pelelangan Ikan, MuaraAngke, Jakarta Utara. Pengambilan sampel di TPI Muara Angke Jakarta Utara sebanyak 20 ekordengan ukuran 40,9−112,7 gram dan panjang 12,4–19,3 cm. Proses identifikasi dilaksanakandi laboratorium dengan menggunakan mikroskop perbesaran total 100x. Ektoparasit yangditemukan adalah Kuhnia scombercolias (dengan insidensi 20% di insang),Pseudosteringophorus sp. (dengan insidensi 70% di usus), Lechithocladium scombri (denganinsidensi 25% di usus), dan Anisakis sp. (dengan insidensi 5% di usus dan 5% di ginjal).Kata kunci: ektoparasit, ikan kembung, insidensi, inventarisasi
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/32
10.30997/jp.v7i1.32
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 1 (2016); 1-6
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/32/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/33
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS MEDIUM KULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN BIOMASS Nostoc sp. THE EFFECT OF DIFFERENT SALINITY CULTURE MEDIUM ON THE GROWTH OF BIOMASS
EdwinAldrianto, DiniSurilayani
Penelitian ini merupakan bagian dari serangkaian penelitian yang akan mengeksplorasi pengaruhpenambahan berbagai komponen kimia organik esensial dengan konsentrasi berbeda dalam upayauntuk mendapatkan formulasi komposisi kimia organik bagi pertumbuhan biomass Nostoc yangoptimal dan memiliki kandungan klorofil α yang tertinggi. Penelitian terdahulu mengenai pengaruhkonsentrasi magnesium terhadap pertumbuhan Nostoc menunjukkan bahwa penambahan konsentrasimagnesium 0,075 gram/liter merupakan formulasi optimum bagi pertumbuhan Nostoc dalam mediumkultur. Magnesium yang digunakan dalam penelitian melibatkan bahan-bahan kimia laboratorium yangkomplek sehingga kurang ekonomis dan kurang aplikatif diterapkan di lapangan. Oleh karena itu, perlusuatu metode praktis dan aplikatif dengan lebih sedikit penggunaan bahan kimia dan bahan baku yangmudah didapatkan agar budi daya Nostoc mudah dilakukan oleh masyarakat.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/33
10.30997/jp.v6i2.33
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 64-67
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/33/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/34
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
JARINGAN KOMUNIKASI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN
Kusumadinata, Alialamsyah
Hasil jagung petani bila dilihat dari distribusinya, sudah mengarah kepada pasar. Pemasarannya cukupbervariasi, ada langsung ke konsumen akhir dan ada yang melalui pedagang perantara untuk sampai kekonsumen. Pemasaran jagung secara berkelompok hanya dapat dilakukan oleh kelompok tani yangsudah maju. Kinerja pemasaran jagung kedua gapoktan ini antara volume pembelian dan penjualanjagung telah terjadi keseimbangan, tidak ada persediaan jagung tersimpan di gapoktan. Hal inidilakukan agar tidak mengalami kerugian, karena penyaluran ke pedagang besar terjadi banyak risiko,di antaranya jika stok gudang sudah penuh maka tidak ada pembelian, kualitas jagung terutama kadarair harus memenuhi standar, dan harga jagung berfluktuasi perubahannya dalam tempo yang relatifsingkat. Jaringan komunikasi yang dibangun sangat dinamis dan terbuka untuk meminimalisasikerugian.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/34
10.30997/jp.v6i2.34
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 75-82
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/34/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/35
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
PENGGUNAAN KADAR PROTEIN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMA AYAM JANTAN PETELUR
ESetiyono, DedenSudrajat
Usaha peternakan ayam masih merupakan usaha yang efisien dalam menghasilkan protein. Proteindibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan enzim, dan antibodi dalam tubuh. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian pakan dengan protein berbedaterhadap performa pertumbuhan ayam jantan petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05Maret 2015 sampai dengan 10 Mei 2015 di kandang yang berlokasi Kampung Palasari RT 01 RW 06Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ayam yang digunakan untuk penelitian berjumlah90 ekor DOC jantan Layer strain Lohman Brown, dengan berat badan rata-rata 38 gram, pakan ayamdengan kandungan protein kasar 21%, 18%, dan 23%. Ransum yang digunakan produksi dari PT. JapfaComfeed Indonesia Tbk yaitu BR 1 dengan protein kasar 21%, Par S yang protein kasarnya 18%, danBBR dengan protein kasar 23%. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan yang akan dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum protein yang berbeda tidak berpengaruh terhadapkonsumsi pakan, FCR, mortalitas, dan indeks produksi. Ransum dengan protein kasar 18% bisamenggantikan protein kontrol (protein kasar 21%).
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/35
10.30997/jp.v6i2.35
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 68-74
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/35/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/36
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
PENENTUAN WAKTU BAKU DAN ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN
DaniPancaKurniawan, RekiWicaksonoAshadi
Salah satu hasil hutan non kayu adalah getah pinus yang dihasilkan dari tegakan pinus, kemudian diolahuntuk menghasilkan gondorukem dan terpentin. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 April - 19 Mei2012. Berlokasi di PGT (Pabrik Gondorukem dan Terpentin) Sindangwangi, KBM (Kesatuan BisnisMandiri) Industri Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)menentukan waktu standar kerja pada sejumlah komponen kerja yang terlibat dalam industripengolahan gondorukem dan terpentin, (2) mengidentifikasi waktu antrian pada pengolahangondorukem dan terpentin. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stop watch. Penentuan waktubaku dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% karenasebelumnya telah diberikan penyesuaian dan kelonggaran menurut metode Westinghouse. Analisiskeseimbangan lini dilakukan untuk menentukan waktu antrian pada masing-masing lini produksidengan menggunakan software POM-QM for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktubaku pada proses pengenceran (melter) adalah 29 menit 44 detik dengan waktu antrian sebesar 27,51detik; waktu baku proses pencucian (settler) adalah 37 menit 22 detik dengan waktu tunggu 32,03detik; waktu baku proses pemasakan (cooking) adalah 2 jam 40 menit 36 detik dengan waktu antriansebesar 5 menit 5,56 detik; waktu baku untuk proses pengendapan (washer) adalah 1 jam 58 menit 48detik; waktu baku untuk proses pengalengan (canning) adalah 32 menit 5 detik dengan waktu antriansebesar 10,42 detik. Total waktu pembuatan gondorukem dalam satu line produksi adalah 4 jam 26menit 2,52 detik. Waktu antrian dari proses-proses tersebut dinilai kecil dan wajar sehingga tidakdiperlukan perubahan proses yang akan meningkatkan biaya
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/36
10.30997/jp.v6i2.36
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 88-91
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/36/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/37
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
PEMANFAATAN AMPAS BUAH MERAH UNTUK PEMBUATAN DODOL THE USE OF RED FRUIT WASTE FOR MAKING DODOL LUNKHEAD
LukmanulHakim, LiaAmalia
Buah merah merupakan buah khas Papua. Pada umumnya, buah merah dibuat minyak untuk pengobatanpenyakit. Pembuatan minyak menghasilkan limbah. Limbah tersebut masih mengandung nutrisi dan dapatdigunakan sebagai pewarna alami pada pembuatan dodol. Untuk menghasilkan dodol dengan tekstur yangbaik kita harus menambahkan hidrokoloid seperti gelatin. Ketersediaan gelatin halal saat ini sangat sedikit,karena sangat penting untuk mencari alternatif gelatin halal. Salah satu alternatif pengganti jelatin halaladalah kefir air. Penelitian dimulai dengan membuat minyak buah merah untuk diambil ampasnya. Padapenelitian ditambahkan ampas buah merah dengan berbagai konsentrasi gelatin yaitu 0,1%, 0,5%, dan 1%.Hasil analisis sensori menunjukkan bahwa falvor dan rasa tidak berpengaruh nyata, sedangkan teksturberpengaruh nyata. Berdasarkan hasil uji hedonik, flavor dan rasa tidak berpengaruh nyata, sedangkantekstur berpengaruh nyata. Dodol buah merah terpilih dengan 1% gelatin mengandung kadar air 19,47%,karbohidrat 70%, lemak 6,90%, protein 3,26%, abu 0,37%, and beta carotene tidak terdeteksi.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/37
10.30997/jp.v6i2.37
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 92-97
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/37/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/39
2017-03-23T01:52:19Z
jp:ART
driver
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS
AbdulAzizMubarok, ApendiArsyad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pengolahan pisang menjadi keripik dan salepisang, nilai tambah, dan margin pemasaran. Pengambilan data dilaksanakan di Kelurahan Dangdeur,Kecamatan Subang, dari bulan Agustus 2014 sampai September 2014. Metode penelitian menggunakananalisis deskriptif untuk menjelaskan keragaan pengolahan pisang, analisis nilai tambah menggunakananalisis Hayami, dan margin pemasaran menggunakan analisis margin pemasaran. Hasil penelitianmenunjukkan keragaan agroindustri sale pisang Industri Kecil “Srikandi” terdiri dari pengadaan bahanbaku pisang dan pengolahan pisang. Nilai tambah dari pengolahan pisang menjadi keripik pisang adalahRp 2.607,53/kg dengan rasio 27,04% yang tergolong bernilai tambah sedang yaitu 15–40%. Nilaitambah yang diperoleh dari pengolahan pisang menjadi sale pisang adalah Rp 3.217,91/kg dengan rasio42,27%, ini menunjukkan nilai tambah usaha pengolahan pisang menjadi sale pisang berkategori tinggikarena di atas 40%. Harga jual keripik pisang di tingkat produsen (Industri Kecil “Srikandi”) Rp 40.000.Pada saluran pemasaran tingkat I didapatkan margin Rp 17.542,96. Pada saluran II, pengecer tetapmembeli keripik pisang ke produsen seharga Rp 40.000 dan margin yang didapat adalah Rp 10.000.Harga jual sale pisang di tingkat produsen Rp 40.000. Pada saluran pemasaran I, margin yang didapatRp 24.507,62. Pada saluran II, pengecer tetap membeli sale pisang ke produsen seharga Rp 40.000 danmargin yang didapat adalah Rp 10.000,00.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/39
10.30997/jp.v6i1.39
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 1 (2015); 1-14
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/39/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/40
2017-03-23T01:52:19Z
jp:ART
driver
STUDI KELAYAKAN USAHA PENYULINGAN MINYAK SERAI WANGI (CITRONELLA OIL) DI LEMBANG BANDUNG VEASIBILITY STUDY ON ESTABLISHMENT LEMONGRASS OIL EXTRACTION IN LEMBANG BANDUNG
MardiMansyur, AmarMa'ruf
Industri minyak atsiri memiliki prospek yang sangat baik namun belum digarap secara serius diIndonesia. Serai wangi (Cymbopogon Nardus L.) adalah salah satu tanaman yang menghasilkan minyakatsiri yang dimiliki Indonesia dan memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan yaitu padadaerah yang sesuai dengan iklim budi dayanya. Pendirian industri minyak atsiri serai wangi di daerahLembang, Bandung, dari hasil penelitian studi kelayakan memiliki kelayakan yang baik. Berdasarkanhasil analisis non finansial yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspekmanajemen dan organisasi, serta aspek lingkungan dan legalitas, usaha penyulingan minyak serai wangiini layak untuk dijalankan. Secara finansial, dengan menggunakan modal Rp 420.815.000 usahapenyulingan minyak serai wangi ini diperoleh NPV sebesar Rp 278.951.863, IRR sebesar 21,99%, NetB/C sebesar 2,62, dan PBP selama 4,26 tahun.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/40
10.30997/jp.v6i1.40
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 1 (2015); 15-20
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/40/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/41
2017-03-23T01:52:19Z
jp:ART
driver
KELAYAKAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA ES SUSU JAGUNG MANIS (Zea mays sacc.)
Syarbaini, Ahmad
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan kegiatan usaha es susu jagungsebagai produk deversifikasi makanan olahan berbahan baku jagung. Bagi konsumen yang mengalamiintoleransi laktosa, susu jagung dapat dijadikan pilihan sehingga ada peluang usaha untuk penyediaansusu jagung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan Purposive Sampling yaitu di KecamatanBogor Barat karena kepadatan penduduk yang memungkinkan dan dekat dengan lokasi bahan baku.Analisis kelayakan dan sensitivitas usaha pembuatan es susu jagung meliputi aspek finansial dan nonfinansial, yaitu aspek pasar, teknis, manajemen, sosial dan lingkungan, serta hukum. Analisis finansialmemberikan hasil nilai Net Present Value (NPV) kurun waktu 10 tahun Rp 350.532.453, IRR 29,40%,Net B/C ratio 1,84, Payback Periode (PBP) 3,58 tahun (3 tahun 7 bulan 2 hari). Analisis sensitivitasmemberikan hasil variabel kenaikan harga bahan baku dan bahan pembantu sebesar 15%, variabelpenurunan jumlah pendapatan sebesar 10% yang berarti sangat berpengaruh terhadap kelayakanusaha es susu jagung, sedangkan kenaikan suku bunga sebesar 5% tidak berpengaruh terhadapkelayakan usaha.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/41
10.30997/jp.v6i1.41
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 1 (2015); 21-34
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/41/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/43
2017-03-23T01:52:19Z
jp:ART
driver
OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PADA PROSES PENGERINGAN MANISAN CABAI MERAH MENGGUNAKAN TUNNEL DEHYDRATOR OPTIMIZATION OF TEMPERATURE AND TIME ON THE PROCESS OF DRYING TUNNEL USING RED CHILI CANDIED DEHYDRATOR
BTamam, RekiWicaksonoAshadi
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal dari faktor suhu dan waktu pada prosespengeringan manisan cabai merah berdasarkan nilai dari parameter yang dianalisis yaitu nilai warna(nilai chroma), kadar vitamin C, kadar air, dan kadar gula total. Penelitian dilakukan denganmenggunakan Metode Permukaan Respons/Response Surface Methodology (RSM). Faktor pertama yaitusuhu pengeringan dengan batas minimal 500C dan batas maksimal 800C. Faktor kedua yaitu waktupengeringan dengan batas minimal 2 jam dan batas maksimal 5 jam. Kombinasi dari kedua faktortersebut menghasilkan 13 unit percobaan dengan 2 ulangan. Kondisi optimal manisan kering cabaimerah yang dihasilkan dicapai pada kombinasi suhu pengeringan 73,360C dan waktu pengeringan 2,54jam dengan nilai chroma 21,22, kadar vitamin C 5,8 mg/100 g, kadar air 10,56%, dan kadar gula total49,82 oBrix.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/43
10.30997/jp.v6i1.43
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 1 (2015); 42-55
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/43/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/44
2017-03-23T01:52:19Z
jp:ART
driver
SIMULASI PENGARUH SERANGAN HAMA PADA DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)
VincenKarowa, SetyonoSetyono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serangan ulat pemakan daun terhadappertumbuhan dan produksi tanaman kedelai melalui modifikasi serangan dengan pemotongan daun.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Maret 2015 di Kebun PercobaanAgroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RancanganAcak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah persentase serangan hama dengan taraf S0 (tanpapemotongan daun), S1 (dipotong 25%), S2 (dipotong 50%), dan S3 (dipotong 75%). Faktor keduaadalah periode serangan dengan taraf P2 (pemangkasan pada 2 MST), P4 (pemangkasan pada 4 MST),P6 (pemangkasan pada 6 MST), dan P8 (pemangkasan pada 8 MST). Hasil penelitian menunjukkanbahwa persentase serangan berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 2 MST, diameter batangpada 4 MST dan 6 MST, jumlah bunga 6 MST, bobot polong berbiji 2, jumlah bintil akar, dan bobot tajuk.Periode serangan berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 4 MST, jumlah cabang 4 MST, diameterbatang 2 MST, jumlah bunga 4 MST, jumlah polong berbiji 3, bobot polong berbiji 3, bobot brangkasan,dan bobot tajuk. Interaksi antara persentase serangan dengan periode serangan berpengaruh terhadaptinggi tanaman pada 8 MST, diameter batang 8 MST, dan jumlah polong berbiji 2
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/44
10.30997/jp.v6i1.44
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 1 (2015); 56-63
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/44/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/45
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
HUBUNGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENDEKATAN PTT PADI SAWAH DI KECAMATAN WOLOWARU, KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
wibowo, AchmadMusyadar
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur,mulai 14 April 2014 sampai dengan 08 Juni 2014. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberhasilanpendekatan PTT padi sawah di tingkat petani. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari metodepenyuluhan (variabel X) dan tingkat keberhasilan pendekatan PTT padi sawah (varibel Y). Instrumenyang digunakan adalah kuesioner untuk 45 responden. Pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara menggunakan instrumen, observasi langsung, dan program penyuluhan pertanian sertalaporan terkait lainnnya. Analisis data terdiri dari analisis deskriptif untuk variabel X dan variabel Y,serta analisis statistik non parametrik korelasi Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antaravariabel X dan variabel Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan PTT padi sawah cukupberhasil karena metode penyuluhan pertanian yang diterapkan sudah tepat dan terdapat hubunganantara metode penyuluhan pertanian dengan tingkat keberhasilan pendekatan PTT padi sawah sangatsignifikan dengan tingkat hubungan sedang dan positif.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/45
10.30997/jp.v5i2.45
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 58-72
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/45/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/46
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
INVENTARISASI PARASIT PADA IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI PERAIRAN TELUK MUARA BARU, JAKARTA UTARA INVENTARISATION OF PARASITES ON Auxis thazard IN FISH AUCTION PLACE, MUARA BARU, NORTH JAKARTA
Taufik, MulyanaMSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara morfologi dan mikroskopik serta untukmengetahui insidensi parasit pada ikan tongkol (Auxis thazard) yang diambil dari tempat pelelanganikan di Jakarta Utara. Sebanyak 20 ekor ikan tongkol digunakan dalam penelitian ini. Pengambilansampel ikan dilakukan secara sampling. Di samping itu, penelitian ini juga bermanfaat untukmemperkaya literatur tentang parasit pada ikan di Indonesia. Sebanyak lima jenis parasit ditemukanpada ikan tongkol yaitu: Kollikeria orientalis, Didymozoid A, Lecithochirium sp., Rhadinorhyncus sp., danDidymocystis wedli. Dari 20 sampel rata-rata panjang ikan tongkol yang diamati 19,2–32 cm dan sampelikan tongkol terinfeksi parasit di semua bagian organ yang diamati.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/46
10.30997/jp.v5i2.46
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 73-77
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/46/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/47
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
STUDI KOMPARASI ANALISIS USAHA TANI DAN MARGIN TATA NIAGA PERTANIAN WORTEL ORGANIK DAN NON ORGANIK (STUDI KASUS WILAYAH KERJA BP3K KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT)
LukmanSaifullah, ApendiArsyad
Wortel (Daucus carota) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang dapatdibudidayakan secara organik dan non organik. Pertanian wortel memiliki nilai usaha tani, margintata niaga, dan saluran pemasaran yang dapat dianalisis untuk menentukan tingkat pendapatanpetani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelembagaan BP3K secara umum, membandingkanpendapatan usaha tani, margin, dan saluran pemasaran dari pertanian wortel organik dan nonorganik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-September 2014 dan bertempat di KecamatanCisarua, Kabupaten Bogor, dengan menggunakan metode analisis usaha tani, margin, saluranpemasaran, farmer’s share, dan uji-t untuk perbandingannya. Hasil yang diperoleh adalah pertanianorganik memiliki nilai pendapatan lebih besar 5,51% dibanding non organik. Analisis perbandingandengan uji-t mendapatkan nilai t-hitung sebesar -0,247 dan t-tabel sebesar 2,048, artinya secarasignifikan terdapat perbedaan pendapatan dari pertanian wortel organik dengan non organik.Saluran pemasaran yang menguntungkan petani wortel non organik yaitu pada saluran 1 dengannilai margin tata niaga sebesar Rp 3.500/kg (50%) dan farmer’s share sebesar 50%, sedangkanpertanian non organik pada saluran 4 dengan margin tata niaga sebesar Rp 15.500/kg denganpersentase farmer’s share sebesar 22,5%
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/47
10.30997/jp.v5i2.47
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 78-88
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/47/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/48
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
KUALITAS OOSIT DARI OVARIUM SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) PADA FASE FOLIKULER DAN LUTEAL THE QUALITY OF OOCYTES FROM OVARIES OF ONGOLE CROSSBREED ON FOLLICULAR AND LUTEAL PHASES
Hardiansyah, RistikaHandarini
Ovarium merupakan limbah rumah potong hewan (RPH) yang masih mempunyai potensi untukdimanfaatkan sebagai pembawa materi genetik untuk proses fertilisasi in vitro. Penelitian ini bertujuanmembandingkan kualitas oosit yang dihasilkan oleh folikel dari ovarium sapi peranakan ongole (PO)pada fase folikuler dan luteal. Ovarium sapi PO diperoleh dari RPH Depok masing-masing 5 pasang (fasefolikuler) dan 5 pasang fase luteal. Medium transportasi ovarium menggunakan laktat ringer danantibiotik (0,1%) pada suhu 38,5oC. Aspirasi dan klasifikasi kualitas oosit dilakukan di LaboratoriumProduksi Embrio Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor. Aspirasi oosit menggunakan jarum suntik 18 Gdalam medium phosphat buffer saline, calf serum 3%, dan antibiotik 1%. Pengamatan kualitas oosit(grade A, B, C, dan D) menggunakan mikroskop stereo. Data ditabulasi dan dianalisis dengan Chi Squareuntuk menguji perbedaan kualitas oosit pada kedua fase: folikuler dan luteal. Hasil penelitianmenunjukkan perbedaan nyata (P<0,5) pada grade A dan B, sedangkan grade C dan D tidakmenunjukkan beda nyata (P>0,5) lebih tinggi pada fase luteal. Total rataan grade (A dan B) digunakanuntuk proses fertilisasi menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,5) pada fase luteal. Dapatdisimpulkan bahwa produksi dan kualitas oosit grade A dan B dari oosit lebih banyak pada fase luteal.Kata kunci: kualitas oosit, ovarium limbah RPH, fase luteal, fase folikuler, sapi PO
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/48
10.30997/jp.v5i2.48
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 89-94
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/48/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/49
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
PROFIL DARAH DOMBA EKOR TIPIS (Ovis aries) YANG DIBERI RANSUM FERMENTASI ISI RUMEN SAPI BLOOD PROFILE IN THIN TAIL SHEEP (Ovis aries) FED RATIONS CONTAINING FERMENTED CATTLE RUMEN CONTENTS
MuhammadNossafadli, RistikaHandarini
Pemberian pakan selain hijauan memungkinkan terjadinya perubahan fisiologis ternak. Penelitian inibertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan pengganti hijauan berupa fermentasi isi rumensapi terhadap eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit, dan diferensiasi leukosit darah domba.Domba yang digunakan dalam penelitian berjumlah 12 ekor domba ekor tipis jantan berumur sekitar4–6 bulan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap: 4 perlakuan dan 3 ulangan uji lanjutmenggunakan uji Duncan. Perlakuan yang diberikan adalah R0 (pakan rumput lapang 100%), R1(fermentasi isi rumen 50% + rumput lapang 50%), R2 (fermentasi isi rumen 75% + rumput lapang25%), R3 (fermentasi isi rumen 85% + rumput lapang 15%). Fermentasi isi rumen berupa isi rumensapi, dedak padi, molases dan urea. Parameter yang diamati adalah kadar eritrosit, leukosit,hemoglobin, hematokrit, dan diferensiasi leukosit. Hasil penelitian menunjukkan kadar eritrosit,leukosit, hematokrit, dan diferensiasi leukosit tidak berpengaruh nyata (P>0,05), akan tetapi kadarhemoglobin menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) pada perlakuan R3 (85% IRS + 15% rumputlapangan) yaitu 13,24 g/dl. Kesimpulan penelitian menunjukkan pemberian ransum fermentasi isirumen sapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, leukosit, hematokrit domba,dan diferensiasi leukosit (eosofil, netrofil, basofil, monosit, dan limfosit) darah, kecuali jumlahhemoglobin menunjukkan pengaruh nyata dengan pemberian 85% fermentasi isi rumen sapi. Isi rumensapi (IRS) dapat digunakan sebagai pakan pengganti hijauan pada musim kemarau tanpa memengaruhikondisi fisiologis darahnya.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/49
10.30997/jp.v5i2.49
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 95-103
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/49/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/50
2017-03-23T01:53:17Z
jp:ART
driver
MODEL PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI UBI KAYU MELALUI POLA KLASTER DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI TEPUNG MOCAF DI KABUPATEN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT INCREASING INCOME MODEL OF CASSAVA FARMERS THROUGH CLUSTERISED PATTERN IN DEVELOPMENT OF MOCAF FLOUR INDUSTRY OF SUKABUMI DISTRICT, WEST JAVA
AhmadSyarbaini, HimmatulMiftah
Tujuan penelitian jangka panjang yaitu untuk membuat model peningkatan pendapatan masyarakatmelalui pola klaster, sehingga dapat dilakukan simulasi pendapatan yang ingin dicapai daripenggunaan sumberdaya yang dialokasikan dalam rumah tangga petani dan untuk meningkatkannilai tambah produk olahan ubi kayu menjadikan MOCAF (Modified Cassava Flour). Target khususdengan tersusunnya model ini dapat membuat gambaran perencanaan dan evaluasi programpengentasan kemiskinan petani ubi kayu. Pendapatan petani ubi kayu masih tergolong miskin perluditingkatkan dengan mengintegrasikan subsistem agribisnis hulu sampai hilir melalui pola klasterakan dapat dijelaskan peningkatan pendapatan rumah tangga tani ubi kayu di Kabupaten Sukabumi.Kata kunci: MOCAF, ubi kayu, dan model peningkatan pendapatan
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/50
10.30997/jp.v5i2.50
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 2 (2014); 104-115
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/50/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/51
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
REKAYASA SOSIAL KELEMBAGAAN TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI UBI JALAR MELALUI PROGRAM PUAP THE SOCIAL ENGINEERING OF SWEET POTATO PEASANT INSTITUTION THROUGH PUAP PROGRAM
ArtiYoesdiarti, SitiMasithoh
Gapoktan adalah kelembagaan tani yang menjadi pelaksana PUAP (Pengembangan Usaha AgribisnisPedesaan) dan memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui kinerja kelembagaan tani, mengetahui mekanisme dan realisasipelaksanaan PUAP, dan mengidentifikasi peranan kelembagaan tani dalam meningkatkanpendapatan petani. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan Skala Likert dengan 14indikator dan dibuat klasifikasi (Gapoktan Kurang Baik, Gapoktan Cukup Baik, Gapoktan Baik). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Gapoktan memiliki kinerja baik (skor 1.056). Rekayasa sosial yangdilakukan meliputi penguatan kelembagaan, kegiatan penyuluhan, dan pengembangan SDM. ProgramPUAP mendapat dukungan pendampingan yang “kuat” (rata-rata skor 486). Jumlah peminjam tahun2013 sudah mencapai 131 orang dan dana yang digulirkan sudah berkembang mencapai Rp140.000.000. Program PUAP sudah dijalankan dengan baik tetapi belum efektif dapat meningkatkanpendapatan petani.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/51
10.30997/jp.v5i1.51
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 1-10
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/51/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/52
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
EFEKTIVITAS PEMBERIAN AKAR TUBA (Derris elliptica) TERHADAP LAMA WAKTU KEMATIAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Lukman, FiaSriMumpuni,
Percobaan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Mei sampai 09 Juli 2011 di Laboratorium PerikananBudidaya Perikanan, Universitas Djuanda, Bogor, dengan menggunakan akar tuba (Derris elliptica)untuk mengetahui pengaruh penggunaannya terhadap lama waktu kematian ikan nila padakonsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Ikan uji yangdigunakan adalah benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebanyak 28 ekor dan volume air 72 liter per unitperlakuan. Sebelum ikan digunakan terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi selama 24 jam. Begitujuga pada akar tuba, setelah dihitung kebutuhannya pada masing-masing perlakuan, maka terlebihdahulu direndam selama 24 jam. Parameter yang diamati yaitu waktu kematian ikan nila mencapaitingkat mortalitas 50% dan 100%, serta kualitas air pada masing-masing unit perlakuan. Selanjutnya,data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan, makadilanjutkan dengan uji Duncan. Dari percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuanA dengan konsentrasi akar tuba segar 1 ppm merupakan waktu rata-rata kematian ikan nila terlamadan perlakuan D dengan konsentrasi akar tuba segar 4 ppm merupakan waktu rata-rata kematianikan nila tercepat pada Lethal Concentration 50 (LC50) dan Lethal Concentration 100 (LC100),sedangkan perlakuan akar tuba segar pada konsentrasi 2 ppm merupakan konsentrasi yang telahcukup efektif untuk membunuh ikan nila pada saat percobaan
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/52
10.30997/jp.v5i1.52
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 22-31
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/52/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/53
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT, DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BALANCE SCORECARD PERFORMANCE ANALYSIS STUDY OF INDONESIAN FERMENTED SOYBEAN COOPERATIVE UNIT PRODUCER IN BOGOR, WEST JAVA PROVINCE
ErwinAnton, ApendiArsyad
Dalam kehidupan sehari-hari, persaingan lingkungan bisnis pertanian khususnya koperasi semakinketat. Perencanaan strategis yang tepat merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan untukmencapai target yang diinginkan. Pengukuran kinerja perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerjamanajemen koperasi secara menyeluruh dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard.Balanced Scorecard merupakan alat ukur kinerja yang menyeimbangkan empat perspektif, yaituperspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis intenal, serta perspektifpembelajaran dan pertumbuhan. Studi analisis kinerja KOPTI Kabupaten Bogor ini menggunakanmetode balanced scorecard yang dinilai secara keseluruhan mencapai hasil yang cukup baik dengantotal capaian keseluruhan dari keempat perspektif balanced scorecard tersebut adalah sebesar72,9%. Hal ini berarti bahwa kinerja KOPTI Kabupaten Bogor pada tahun 2012 tergolong dalamkategori sangat sehat (A) karena total skor berada pada selang 65<total skor<80. Total skor padaperspektif pelanggan sebesar 8,58%, total perspektif keuangan sebesar 17,88%, total perspektifproses bisnis internal sebesar 17,60%, dan total perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar28,84%.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/53
10.30997/jp.v5i1.53
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 32-42
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/53/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/54
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
PENGENDALIAN KOEFISIEN REGRESI PADA RENTANG YANG BERMAKNA MELALUI METODE YANG MEMINIMUMKAN MAKSIMUM SISAAN MUTLAK CONTROLLING REGRESSION COEFFICIENT ON THE MEANINGFUL RANGE THROUGH MINIMUM LARGEST ABSOLUTE DEVIATION METHOD
Mattjik, SetyonoSetyono
Sampai saat ini, analisis regresi digunakan untuk memodelkan nilai tengah respons sebagai fungsi daribeberapa peubah bebas, menggunakan metode kuadrat terkecil. Ketika munculnya sisaan yang besarmenjadi masalah, maka dibutuhkan metode regresi yang meminimumkan maksimum sisaan mutlak(MLAD). Sejauh ini, kisaran nilai koefisien regresi tidak dibatasi dan diserahkan sepenuhnya kepadadata yang diolah. Dalam beberapa kasus, tanda dan besarnya nilai koefisien regresi perlu dikendalikan,agar berada pada rentang nilai yang bermakna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasikendala pada regresi MLAD mampu mengendalikan koefisien regresi untuk berada pada rentang yangbermakna.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/54
10.30997/jp.v5i1.54
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 52-57
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/54/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/55
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI PADA KEGIATAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN TALAWI, KOTA SAWAHLUNTO, PROVINSI SUMATERA BARAT
DediKusmiadi, AchmadMusyadar
Lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Tujuan penelitianadalah menjelaskan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam percepatan penganekaragamankonsumsi pangan dan menentukan indikator partisipasi terlemah dalam percepatanpenganekaragaman konsumsi pangan. Sampel berjumlah 30 responden dari tiga kelompok wanitatani, setiap kelompok dipilih 10 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesionerdalam bentuk pernyataan atau pertanyaan, selanjutnya data diolah dalam bentuk tabulasi denganmenggunakan Non Parametrik Kendall’s W (SPSS.18). Berdasarkan hasil uji reabilitas diperoleh nilaiCronbach’s Alpha value of 0,825 menujukkan bahwa kuesioner dapat digunakan untuk mengukurpartisipasi kelompok wanita tani. Hasil analisis menunjukkan ranking tertinggi adalah kemauanuntuk belajar dengan mean rank 5,05 dan ranking terendah adalah kemampuan melaksanakankegiatan dengan mean rank 2,50. Topik penyuluhan yang harus diberikan kepada anggota kelompokwanita tani adalah pengembangan pangan lokal dan pangan bergizi, beragam, seimbang dan aman.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/55
10.30997/jp.v4i2.55
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 56-67
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/55/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/56
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
PENGARUH MAGNESIUM TERHADAP BIOMAS, KANDUNGAN PROTEIN DAN KLOROFIL Α NOSTOC SP. PADA MEDIUM KULTUR
Aldrianto, DiniSurilayani
Nostoc merupakan jenis blue green alga yang menarik perhatian dan sumber potensial dari proteinuntuk manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan protein dan klorofil a darinostoc yang dikultur pada medium bristol dan pengaruh konsentrasi MgSO4.7H2O pada parameteryang diuji. Berat kering nostoc dengan medium bristol (0,02-0,34 gram/gram berat kering).Kandungan protein nostoc medium bristol menunjukkan (283,58-79149,77 μg/gram berat kering.Sedangkan untuk kandungan klorofil α bristol media menunjukkan (0,04–1,05 mg/gram beratkering). Pada jangka panjang, formulasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatuproduk skala industri sebagai alternatif bahan suplemen makanan, kosmetik sekaligus kesehatan,dan produk-produk bioteknologi yang berkualitas sekaligus murah bagi masyarakat.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/56
10.30997/jp.v4i2.56
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 68-72
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/56/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/58
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG NERACA KATION ANION RANSUM YANG BERBEDA
AhmadTriawan, DedenSudrajat
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari neraca kation-anion yang berbeda (DCAB) terhadapkinerja ayam broiler yang terkena stres panas dan menentukan optimal DCAB untuk kinerja broileryang optimal. Penelitian dilakukan di peternakan pengabdian Dinas Peternakan Fakultas Sains danPertanian Bisnis Universitas Djuanda, Bogor, dari 18 Desember 2012-14 januari 2013. Seratus CP707ayam broiler berumur satu hari PT Charoen pokphand dengan rata-rata awal berat badan 37 g. Ayamdialokasikan ke kandang brooder 1 sampai 14 hari sebelum mereka dipindahkan ke pen percobaanberukuran 1 x 0,5 m2 dari 15 sampai 28. Ransum Komersial 511 Bravo tang diproduksi oleh PT.Charoen Pokphand dengan nilai DCAB dari 10 mEq (R1), 15 mEq (R2), 21 mEq (R3), 25 mEq (R4),dan 30 mEq (R5). Sebuah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan digunakan.Data dianalisis varian dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum dengan DCABberbeda tidak memberikan pengaruh yang significantly terhadap konsumsi pakan, konversi pakan(FCR), pertambahan bobot badan, dan kematian. Pengaruh yang signifikan hanya ditemukandiasupan air minum.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/58
10.30997/jp.v4i2.58
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 73-81
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/58/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/60
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
EFEKTIVITAS KOMPOSISI PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR SELADA (Lactuca satica L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG
HanBastian, SjarifAvitijadiAdimihardja
Percobaan efektivitas komposisi pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan serta produksidua kultivar tanaman selada (Lactuca sativa L.) dalam sistem hidroponik rakit apung dilakukan padabulan Agustus sampai September 2010 di rumah plastik (Green House) Jurusan Agronomi UniversitasDjuanda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan perlakuan terdiri daridua faktor. Faktor pertama, kultivar selada yang terdiri dari dua taraf perlakuan, yaitu Panorama(K1) dan Fresh (K2). Faktor kedua, pengaruh komposisi pupuk yang terdiri dari lima taraf perlakuanpupuk, yaitu 100 % anorganik, 0% organik (P1), 75% anorganik, 25% organik (P2), 50% anorganik,50% organik (P3), 25% anorganik, 75% organik (P4) dan 0% anorganik, 100% organik (P5). Hasilpercobaan ini menunjukkan bahwa perbedaan kultivar selada berpengaruh nyata terhadap tinggitanaman (5, 10, 15, 20, dan 30 HST) dan panjang akar (5 HST) dengan kultivar Fresh (K2)menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding kultivar Panorama (K1). Komposisi pupukmemberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman selada pada tinggi tanaman (10, 15, 20,25, dan 30 HST), jumlah daun (5, 15, dan 25 HST), panjang akar (10, 20, dan 30 HST), berat basahbrangkasan, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering brangkasan, berat kering pucuk,
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/60
10.30997/jp.v4i2.60
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 91-99
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/60/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/61
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHA TANI KUBIS (Brassica oleracea) DI KERTASARI, BANDUNG, JAWA BARAT
BungaPrahar, SitiMasithoh
Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengembangan komoditas kubis secara umum adalahbelum terwujudkannya ragam, kualitas, kontinuitas pasokan, dan kuantitas yang sesuai denganpermintaan pasar. Hasil analisis usaha tani kubis di Kecamatan Kertasari menunjukkan bahwapenerimaan rata-rata yang diperoleh petani sampel sebesar Rp 13.783.136,-/Ha/musim denganpendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 6.135.297,72,-/Ha/musim. Nilai R/C atas biaya tunai dalamusaha tani kubis selama satu musim sebesar 1,80 dan R/C atas biaya total sebesar 1,03 sehinggausaha tani kubis menguntungkan dan efisien untuk diusahakan karena nilai R/C lebih dari satu.Faktor produksi pupuk kandang, pupuk kimia, dan pestisida mempunyai nilai NPM dan BKM lebihkecil dari satu. Hal ini berarti faktor-faktor tersebut sudah berlebih sehingga dalam penggunaannyaharus dikurangi. Faktor input pupuk kimia mempunyai rasio NPM dan BKM yang negatif, berartisecara ekonomi penggunaan input tersebut sudah tidak efisien. Dari segi teknis penggunaan faktorproduksi pupuk kimia sudah berada di daerah irrasional yaitu di daerah dengan penambahan yangnegatif artinya penambahan pupuk kimia justru akan menurunkan produksi
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/61
10.30997/jp.v4i2.61
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 100-108
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/61/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/64
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI KOMPOS SAPI DAN FERTIMIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG
EtyRosa, SjarifAvitijadiAdimihardja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi larutan kompos sapi dan fertimix terhadap pertumbuhan dan produksi dua kultivar tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada sistem hidroponik rakit apung. Faktor pertama adalah kultivar selada yang terdiri atas kultivar New Grand Rapid dan Chia Thai Seed. Faktor kedua adalah kombinasi larutan kompos sapi 0 ppm dan Fertimix 2000 ppm sebagai kontrol, larutan kompos sapi 500 ppm + larutan Fertimix 1500 ppm, larutan kompos sapi 1000 ppm + larutan nutrisi Fertimix 1000 ppm, larutan kompos sapi 1500 ppm + larutan nutrisi Fertimix 500 ppm, dan larutan kompos sapi 2000 ppm + larutan Fertimix 0 ppm. Pemberian kombinasi kompos sapi dan larutan Fertimix berpengaruh menurunkan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot basah pucuk, dan bobot kering akar. Kultivar Chia Thai Seed dan New Grand Rapid tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot basah, dan kering pucuk, akar maupun brangkasan. Pemberian kombinasi larutan kompos sapi 0 ppm + larutan Fertimix 2000 ppm dengan kultivar selada berpengaruh pada tinggi tanaman, bobot basah akar dan bobot basah brangkasan, serta bobot kering pucuk dan bobot kering brangkasan.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/64
10.30997/jp.v4i1.64
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 6-20
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/64/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/65
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
PERUBAHAN SIFAT KIMIA KEFIR-AIR YANG DIFERMENTASI PADA BERBAGAI SUHU CHEMICAL PROPERTIS CHANGES OF WATER-KEFIR FERMENTED AT VARIOUS TEMPERATURES
IraJuliana, Sri Rejeki Ratna Pertiwi
Kefir-air adalah minuman fermentasi probiotik yang dibuat dengan menginokulasi air dengan bijikefir-air. Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan M suhu ikroba adalah suhu. Padapenelitian ini dipelajari perubahan sifat kimia kefir-air yang difermentasi pada berbagai suhu. Bijikefir-air (alga kristal) difermentasikan di dalam larutan gula 2% selama 3 hari pada 5oC, 15oC, dan26oC. Setiap 12 fermentasi dianalisis kadar total padatan larutan, gula, asam laktat, alkohol, dan pH.Suhu berpengaruh (p<0,05) terhadap kadar gula, alkohol, dan pH, tetapi tidak berpengaruh (p>0,05)terhadap total padatan terlarut. Selama fermentasi, semua perlakuan menunjukkan bahwa totalpadatan terlarut tidak berubah, sedangkan kadar gula dan pH menurun, kadar asam laktat danalkohol meningkat. Kefir-air berkadar 2% yang difermentasi pada suhu 5oC dan 15oC dapatdikonsumsi hingga fermentasi selama 2 hari, dan hanya 1 hari jika difermentasi pada suhu 26oC.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/65
10.30997/jp.v4i1.65
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 21-25
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/65/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/67
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
PENAMBAHAN BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) PADA PAKAN TERHADAP KETAHANAN TUBUH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) YANG DIUJI TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila
Rosmawati, MulyanaMSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis rosella terbaik terhadap ketahanan tubuh benih ikan yang diuji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Sebagai perlakuan adalah 0 g rosela/kg pakan (kontrol), 10 g rosela/kg pakan, 20 g rosela/kg pakan, dan 30 g rosela/kg pakan. Uji tantang dilakukan setelah ikan diberi pakan selama 30 hari sesuai perlakuan. Setiap ekor benih ikan disuntik dengan 106 sel bakteri melalui otot punggung. Parameter yang dievaluasi adalah total leukosit, hematokrit, indeks fagositik, dan mortalitas benih ikan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa total leukosit dan hematokrit terbaik diperoleh pada ikan yang diberi pakan 20 g rosela/kg pakan tetapi indeks fagositik, ketahanan tubuh, dan mortalitas ikan diperoleh pada ikan yang diberi pakan 30 g rosela/kg pakan. Penambahan rosela dalam pakan telah dapat meningkatkan ketahanan tubuh benih ikan.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/67
10.30997/jp.v4i1.67
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 26-32
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/67/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/93
2017-03-23T03:46:02Z
jp:ART
driver
PEMBUATAN MI KERING DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG CEKER AYAM
Novidahlia, Noli
Noodle is one food type with begins to be liked as food alternative for most people because it’s more practical, easy to process and it’s quicker to serve than rice. Noodle products especially dry noodle commonly doesn’t have a balanced nutritional composition, that the proportion of carbohydrate relatively higher than another nutritional content. One of alternative way to increase nutritional content in the dry noodle is adding chicken metatarsal meal on making dry noodle process. By increasing chicken metatarsal meal, it was expected solve nutrition problems on dry noodle product, especially protein and mineral content. This research consisted of four stages. First stage was performed the making of chicken metatarsal meal process and chemical analysis to chicken metatarsal meal result. Second stage was performed to the making of dry noodle with adding 5%, 10%, 15% and 20% chicken metatarsal meal. Third stage was performed to determine chicken metatarsal meal concentration degree which was liked by panelist on the color, texture, aroma and taste of noodle, also to determine the nutritional content from dry noodle formula which are liked by panelist. Fourth stage was performed to determine difference of panelist acceptance to the dry noodle without and with consists of chicken metatarsal meal. The test for third and fourth stage was using organoleptic hedonic method with 7 scales and which were comprise of 30 semi trained panelists. The result of research, showed that dry noodle formula which was liked by panelists are dry noodle with 5% chicken metatarsal meal formula with the average values from panelists to color parameter are 5.23 (fairly like), texture parameter were 4.88 (fairly like), aroma parameter were 4.07 (common) and taste parameter were 4.77 (fairly like). The result of t-test, showed that the adding chicken metatarsal meal on making dry noodle is difference of color, texture, aroma, and taste parameters. The panelists rated that dry noodle without chicken metatarsal meal was better like than dry noodle with chicken metatarsal meal. The chemical analysis was performed to selected formula from organoleptic test result. From the chemical analysis result has been known that nutritional composition of dry noodle with 5% chicken metatarsal meal consist of water 9.76%, ash 4.51%, fat 6.10%, protein 14.90%, carbohydrate 64.73% and calcium 2.23%.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/93
10.30997/jp.v2i2.93
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 103-109
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/93/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/107
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
driver
PENGARUH TUMPANG SARI CABAI+TOMAT DAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERKEMBANGAN VEKTOR VIRUS, INSIDEN SERANGAN VIRUS, DAN HASIL CABAI (CAPSICUM ANNUM) DI LAPANGAN
Wasito, Pasetriyani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpang sari cabai+tomat dan mulsa plastikhitam keperakan terhadap perkembangan vektor virus, insiden serangan virus, dan hasil tanamancabai. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bandung Rayapada bulan September 2009 sampai dengan Januari 2010. Metode penelitian ini adalah percobaandan meggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 6 perlakuan dan diulang sebanyak 4kali. Perlakuan tersebut antara lain: cabai monokroping (A), cabai dan tomat ditanam bersamaandengan selang barisan (B), tomat ditanam satu mimggu setelah cabai dengan selang barisan (C),tomat ditanam dua minggu setelah cabai dengan selang barisan (D), tomat ditanam tiga minggusetelah cabai dengan selang barisan (E), cabai monokroping dengan mulsa plastik hitam keperakperakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemakaian mulsa plastik hitam keperakperakandapat menekan perkembangan vektor virus, insiden serangan virus dan menaikkan hasilcabai dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/107
10.30997/jp.v3i1.107
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 59-63
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/107/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/110
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN dan PRODUKSI TIGA VARIETAS TANAMAN PAK CHOY (BRASSICA CHINENSIS L.) PADA BERBAGAI NILAI ELECTRICAL CONDUCTIVITY LARUTAN HIDROPONIK.
Nurkhotimah, Sjarif Avitijadi Adimihardja
Pak Choy is one of the economic valuable vegetables in Indonesia. Thisresearch was aimed to increase the growth and productivity of three varieties of PakChoi through the variation of electrical conductivity (EC) rates in the hydroponicsolution. The complete randomized factorial was used in ths research. They were threevarieties of he variety of Pak Choy (V1 is Green, V2 is Green Fut Choi, V3 is GreenFortune) and four EC rates {1.5 (E1), 2.0 (E2), 2.5 (E3), 3.0 (E4) mS/cm}. The varietyof Pak Choy gave significant differentiation to all of the affect to the numbers of leaves,root length and the numbers of chlorophylls. The regression analisys was showed thatincreasing of the mg EC rates would increase the number of chlorophylls of all PakChoi varieties. The interaction between Pakchoi varieties and the EC rates show incanopy diametesr, that the combination in V2, differences were found in E4 and E2 andthe best value was found in V2E4 at 10 DAP (Day After Planted). In 15 DAP, canopydiameters in V2 and V3 were not different. In V1, differences were found among E1,E2, and E4. The best value was found in V2E3 at 15 DAP.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/110
10.30997/jp.v2i1.110
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 70-87
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/110/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/541
2017-03-23T01:52:41Z
jp:ART
driver
EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN NILEM
Mulyana, Mulyana
Mumpuni, Fia Sri
histopatologi
insidensi
ektoparasit
nilem.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ektoparasit, insidensi ektoparasit, dan histopatologi pada insang dan kulit benih ikan nilem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2015. Penelitian ini menggunakan benih ikan nilem berumur 7-30 hari dan berukuran panjang total 1,6-7,2 cm. Ektoparasit yang ditemukan pada benih ikan adalah Dactylogyrus sp. dengan insidensi 0-20% dan Trichodina sp. dengan insidensi 40-60%. Histopatologi pada insang berupa hipertrofi, fusi lamella sekunder, dan nekrosis. Histopatologi pada kulit berupa hemosiderin, nekrosis dermis, dan nekrosis epidermis.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/541
10.30997/jp.v6i2.541
Jurnal Pertanian; Vol. 6 No. 2 (2015); 83-87
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v6i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/541/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/542
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN BEL MART BOGOR
Novita, Ita
Megasari, Tri
Yoesdiarti, Arti
bauran pemasaran
Bel Mart Bogor
importance-performance analysis
dan kepuasan konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik umum konsumen Bel Mart Bogor, tingkat kepentingan dan kinerja bauran pemasaran Bel Mart Bogor menggunakan Importance Performance Analysis (IPA), serta tingkat kepuasan konsumen Bel Mart Bogor menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen yang berbelanja di Bel Mart Bogor didominasi oleh perempuan yang telah menikah dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan sebaran usia, konsumen Bel Mart Bogor berada pada kisaran usia 26-35 tahun. Tingkat pendidikan konsumen sebagian besar adalah Sarjana. Jumlah pengeluaran konsumsi bahan pangan per bulan berkisar ≥ Rp. 4.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00. Jumlah kunjungan berbelanja di Bel Mart Bogor sebanyak 3-4 kali dalam sebulan. Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang harus dijadikan prioritas dalam peningkatan kinerja pelaksanaannya adalah lokasi gerai, sarana parkir, desain, dan layout gerai, serta kenyamanan gerai. Nilai CSI terhadap bauran pemasaran Bel Mart Bogor adalah sebesar 76,83 persen. Nilai tersebut berada pada selang 66,7–83,3 persen, artinya konsumen telah merasa puas terhadap kinerja bauran pemasaran Bel Mart Bogor.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/542
10.30997/jp.v5i1.542
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 11-21
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/542/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/543
2017-03-23T01:53:42Z
jp:ART
driver
PENGARUH NAUNGAN DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VEGETATIF ALFALFA (Medicago sativa L.)
Yuliawati, Yuliawati
Rahayu, Arifah
Rochman, Nur
alfalfa (Medicago sativa L.)
naungan
pupuk urea
split plot.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan berbagai dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi vegetatif alfalfa (Medicago sativa L.). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Petak Terbagi. Petak utama adalah tingkat naungan (0%/tanpa naungan, 25%, 50%, dan 75%), sementara subplot/anak petak adalah dosis pupuk urea (0%/tanpa urea, 25%, 50%, 75%, 100%, dan 125% rekomendasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat naungan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, lingkar batang, jumlah cabang, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot basah total, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan bobot kering total, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, dan panjang akar. Pupuk urea sampai 100% rekomendasi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, lingkar batang, jumlah cabang, panjang akar, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot basah total, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan bobot kering total, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Jumlah cabang terbanyak dihasilkan oleh tanaman dengan kombinasi tingkat naungan 0%/tanpa naungan dan pupuk urea rekomendasi.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/543
10.30997/jp.v5i1.543
Jurnal Pertanian; Vol. 5 No. 1 (2014); 43-51
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v5i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/543/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/544
2017-03-23T01:54:12Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merr.) PADA BERBAGAI DOSIS ZEOLIT DAN JENIS PUPUK NITROGEN
Rahayu, Arifah
Setyono, Setyono
Yulianti, Nani
edamame
zeolit
urea
ZA
NPK
kompos.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk nitrogen dan dosis zeolit yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai edamame. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan April 2013, di Kebun Percobaan Jurusan Agroteknologi Universitas Djuanda, Ciawi-Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk nitrogen yang terdiri atas empat taraf yaitu A0 = Urea (45%N) sebanyak 0,8 gram/tanaman, A1 = Amonium Sulfat (21%N) sebanyak 1,8 g/tan, A2 = NPK (15%N) sebanyak 2,5 g/tan dan A3=kompos (2,25 % N) sebanyak 16,7 g/tan, dosis N pada tiap jenis pupuk adalah 0,375 g/tan. Faktor kedua adalah dosis zeolit yang terdiri atas empat taraf yaitu Z0 (tanpa zeolit),Z1 (4 g/ tan),Z2 (7 g/ tan) dan Z3 (10 g/tan). Hasil penelitian menunjukkan tanaman edamame yang diberi zeolit dengan dosis 10 g/tan, memiliki pertumbuhan tinggi tanaman paling rendah (3-5 MST), jumlah daun paling sedikit (3-5 MST), bobot akar paling rendah (3 dan 6 MST), bobot tajuk paling rendah (6 MST), bobot total tanaman (basah) paling rendah dan jumlah bunga paling rendah (42 HST), tetapi jumlah dan bobot bintil paling tinggi (3 MST) dibanding tanaman yang diberi zeolit dengan dosis lebih rendah. Luas daun dan jumlah polong berbiji tiga pada tanaman kedelai yang dipupuk ZA dengan zeolit 10 g/tan (A1Z3) nyata lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lain.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/544
10.30997/jp.v4i2.544
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 2 (2013); 82-90
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/544/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/545
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) YANG DIBERI PAKAN DENGAN FEEDING RATE BERBEDA
Rosmawati, Rosmawati
Hermawan, Yudi
Mulyana, Mulyana
feeding rate
ikan nilem
pertumbuhan
kelangsungan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui feeding rate yang terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nilem. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan yang digunakan adalah benih ikan nilem dengan ukuran 2-3 cm dengan padat tebar 120 ekor/akuarium. Perlakuan yang diberikan adalah feeding rate yang berbeda yaitu 1%, 3%, 5%, dan 7% dari bobot biomassa ikan. Parameter yang diamati selama penelitian adalah laju pertumbuhan harian, pertumbuhan bobot mutlak, derajat kelangsungan hidup (SR), efisiensi pakan, dan kualitas air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan feeding rate yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan harian, pertumbuhan bobot mutlak, dan efisiensi pakan tetapi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,01) terhadap kelangsungan hidupnya. Perlakuan feeding rate 7% dari bobot biomassa ikan menghasilkan laju pertumbuhan harian terbaik yaitu 3,15% dan kelangsungan hidup sebesar 97,8%.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/545
10.30997/jp.v4i1.545
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 1-5
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/545/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/546
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ZPT GIBBERELLIN (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomea aquatica Forsk L.) PADA SISTEM HIDROPONIK FLOATING RAFT TECHNIQUE (FRT)
Adimihardja, Sjarif Avitijadi
Sunardi, O
Mulyaningsih, Yanyan
Ipome aquatica Forsk L
Gibberellin
pertumbuhan vegetatif.
Mempercepat pertumbuhan dan waktu panen kangkung dapat dilakukan dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Gibberellin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT Gibberellin jenis GA3 terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung air (Ipome aquatica. Forsk L.) varietas super. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu 5 dosis pemberian Gibberellin, antara lain G0 (0 ppm GA3), G1 (5 ppm GA3), G2 (10 ppm GA3), G3 (15 ppm GA3), dan G4 (20 ppm GA3)terhadap pertumbuhan vegetatif kangkung pada sistem hidroponik rakit apung yang menggunakan larutan hara Fertimix standar sayuran daun. Gibberellin diberikan pada saat pembuatan media tanam, sehingga EC terukur 2.1. Pada penelitian ini terdapat 5 perlakuan dan setiap perlakuan diulang delapan kali sehingga terdiri dari 40 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 6 tanaman sehingga tanaman yang digunakan sebanyak 240 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 9 HST (hari setelah tanam), 15 HST, dan 18 HST. Perlakuan G3 (15 ppm GA3) berpengaruh nyata meningkatkan bobot basah brangkasan, bobot basah pucuk, bobot basah akar, bobot kering brangkasan, dan bobot kering pucuk. Bobot kering akar dan diameter batang tidak dipengaruhi pemberian GA3.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/546
10.30997/jp.v4i1.546
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 33-47
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/546/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/547
2017-03-23T01:54:41Z
jp:ART
driver
MODIFIKASI KENDALA PADA REGRESI YANG MEMINIMUMKAN MAKSIMUM SISAAN MUTLAK UNTUK PEMODELAN MAKSIMUM DAN MINIMUM RESPONS
Setyono, Setyono
regresi
sisaan mutlak
MLAD
MinMax
program linier.
Regresi merupakan analisis yang banyak digunakan baik pada penelitian percobaan maupun survei. Metode kuadrat terkecil mampu memodelkan rataan dengan baik, tetapi mungkin saja menghasilkan sisaan yang besar. Dalam model populasi yang menghendaki tidak pernah ada sisaan yang besar dibutuhkan metode yang meminimumkan maksimum sisaan mutlak (minimum largest absolute deviation disingkat MLAD). Kebutuhan di lapangan tidak hanya berupa regresi model rataan, melainkan juga regresi yang memodelkan maksimum respons atau minimum respons, misalnya memodelkan luasan minimum yang masih mampu menjemur hasil panen atau memodelkan volume maksimum hasil panen yang masih tertampung di gudang. Modifikasi kendala pada regresi MLAD mampu mengubah model rataan menjadi model maksimum atau model minimum. Hasil ini bermanfaat sebagai alternatif bagi analisis regresi kuantil dan analisis pengamplopan data (envelopment data analysis disingkat EDA).
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/547
10.30997/jp.v4i1.547
Jurnal Pertanian; Vol. 4 No. 1 (2013); 48-55
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v4i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/547/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/548
2017-03-23T01:55:34Z
jp:ART
driver
EKSTRAKSI KULIT BATANG ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI PEWARNA MERAH ALAMI
Mardiah, Mardiah
Colors are used to give more interesting appearance. Rosella (Hibiscus sabdariffa) flower is a natural color source as its red-colored flower contains high anthocyanin.The study was done in three stages. In the first stage, an extraction of anthocyanin pigment from Rosella bark was done. The treatments given in this study were to levels of extraction temperatures, namely room temperature and 60oC. The types of acids used included citric, succinic, oxalic, malic, and asetic acids. In stage 2, the acid that gave the best extraction result in stage 1 was used in different rates, namely 0.25, 0.5, and 0.75%. To determine the best extraction solvent, three solutions namely aquadest (A) and a combination of aquadest and ethanol (B) were used.Results showed that extraction temperature that gave the best anthocyanin rate was 60oC. The acid that produced the best extraction of bark and petals was 0.5% malic acid. Meanwhile, the combination of aquadest and 95% ethanol was found to be the solvent that gave the best result.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/548
10.30997/jp.v1i1.548
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 1-8
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/548/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/549
2017-03-23T01:55:34Z
jp:ART
driver
SINTESIS Biodegradable Hydrogel dari Amorpophallus Oncophyllus
Ashadi, Reki Wicaksono
Hydrogel is a colloid gel in which water is dispersed. The production of hydrogel from iles-iles glucomannan in Indonesia has never been studied. Results showed that with the help of sodium phosphate to form a cross bond, iles-iles glucomannan was able to form hydrogel with the capacity to absorb water up to 31% with a yellowish white color. It was expected that this hydrogel would be useful as a medium of transferring medicine into the body as, unlike commercial hydrogel made from polyacrylamide, it is not carcinogenic.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/549
10.30997/jp.v1i1.549
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 9-16
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/549/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/550
2017-03-23T01:55:34Z
jp:ART
driver
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGUSAHAAN SAPI PERAH DAN PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS PADA KONDISI RISIKO (Studi Kasus: Kecamatan Cisarua dan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Nurmalina, Rita
The issue of energy crisis is one issue that developed in the world today. Indonesia has a national energy policy which aims to develop energy that can fulfill the needs of society as a cheap and affordable, one with biogas development. Dairy farm has a huge potential in renewable energy development. The largest population of dairy cattle in the District of Bogor there is in Cisarua and Megamendung Regency. The farmers already have a scale of 5 m3 of biogas installations with a total ownership of cow is 6 tails. Milk produced has a fluctuation in prices and production, so it needs to be studied further whether the business exploitation and utilization of dairy cow waste to produce instalation biogas 5 m3 scale is feasible to run both in normal conditions or in conditions of risk. The purpose of this research is to analyze non financial aspects like technical aspects; market aspects; aspects of management and social; and environmental aspects, analyze financially, and analysis of scenarios under conditions of price and production risk. The data described qualitatively and quantitatively. Results of non-financial analysis shows that this business is feasible to run. Financial analysis show the business is feasible because NPV Rp 82.401.004,07, Net B/C 2,20, IRR 23 percent, Payback Period 5 years 1 month and the business has a high level of risk on the condition of dairy production risk.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/550
10.30997/jp.v1i1.550
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 17-34
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/550/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/551
2017-03-23T01:55:34Z
jp:ART
KINETIKA PENURUNAN ASAM LEMAK TIDAK JENUH GANDA PADA OLAHAN TELUR DAN IKAN
Komari, Komari
Long chain omega-3 fatty acids such as Eicosapentaenoic acid (EPA) and Docosahexaenoic (DHA), were very important for brain development, immunity, retina and growth of child. One of natural source of these faty acids is fish which has been processed into variety food such as abon. The other source is modifying hen egg which potentially to be added into many kind of food after processed as egg flour. This research examine the effect of processing and storage of abon and eggs flour. The methode of this research was one-group pre post test (minimal control) and the date was prepared in tabulation. Processing in to abon ikan make EPA lost for 10,63% and DHA 7,63%. This product was acceptable, but the stability of the fatty acids were low, EPA lost 43,8% and DHA lost by 52,4% for 4 months. The eggs prepared by our lab contained 2,5% omega-3 fatty acid. To make egg yolk flour was used Spray Drying process. This process make EPA lost 43,94% and DHA 6,20%. After storing for 4 months, egg yolk flour was very stabile. Because of these reason, these products can be used to supplement fatty acids in daily diet. Eggs flour can be used in any food product to supply omega-3 fatty acid for the risk group.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/551
10.30997/jp.v1i1.551
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 35-39
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/552
2017-03-23T01:55:34Z
jp:ART
driver
PENAMBAHAN TEPUNG TULANG CEKER AYAM SEBAGAI SUMBER KALSIUM PADA TAHU KEDELAI
Novidahlia, Noli
The study was done in two stages. The first stages was aimed at making chicken feet bone meal (CFBM) and assessing the nutrient, including water, fat, ash, and calcium) contents of CFBM. A proximate analysis was performed. The second stage was aimed at finding the best organoleptic characteristics (color, taste, aroma, and texture) of CFBM to be used in soya bean tofu. The ratios of CFBM : soya bean tofu were 0.5; 0.75; and 1%.The inclusion of 0.5; 0.75; and 1% CFBM was found to give different organoleptic characteristics of tofu. However, treatment A1 (0.5% CFBM inclusion) was found to give the most preferred tofu. The nutrient contents of CFBM-treated tofu were 8.21% protein, 4.8% fat, 3.5% carbohydrate, and 0.08% calcium.The chosen treatment as a source of calcium was A1 (0.5% CFBM inclusion) as it had the highest score of 4.30 according to panelist’s preference on taste. The nutrient contents of AI-treated tofu were 76.59% water, 2.64% ash, 8.21% protein, 4.80% fat, 3.50% carbocydrate, and 0.08% calcium and the pH was 6.00.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/552
10.30997/jp.v1i1.552
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 40-46
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/552/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/553
2017-04-06T07:14:00Z
jp:ART
driver
FORAGES AMMONIATING TECHNOLOGY TO INCREASE SHEEP PERFORMANCES
Kardaya, Dede
Research action of society service project in implementing forages ammoniating technology in increasing sheep performances had been conducted in eight months at Desa Gede Pangrango Kecamatan Kadu Dampit Kabupaten Sukabumi. The project was aim to increase practical ability of sheep farmers in forages ammoniating technology, forages quality, and to anticipate forages supply problems in draft season. Methods to attain the project goal included: education, training, demonstrating, practicing, and feeding ammoniated forages. Afterward, the sheep fed ammoniated forages had been weight monthly for three months. Methods to measure attainment of this goal project included questionnaire based interviewing and field monitoring to sheep farmers, parameters to measure ammoniated forages quality based on physical characteristics of ammoniated forages, whereas sheep responses to ammoniated forages measured by palatability and a three-month live weight gain. Results of the research action concluded that sheep farmers accepted well to introduction of forages ammoniating technology and able to ammoniating forages by themselves. Ammoniated forages-molasses mixes with ratio of 1% urea and 1% molasses of dry basis forages increased live weight gain of sheep 0.87 – 1.44 kg/3 months and higher than the weight gain of sheep fed non-ammoniated forages. Feeding ammoniated forages-molasses mixes increased profitability of sheep farmers as high as 18% (Rp78,354.00) whereas feeding ammoniated cassava peel-molasses mixes generated profit up to 51.44% (Rp222,966.00) higher than feeding non-ammoniated forages. Supporting sheep supply and market assurances will maintain the continuity of feeding of ammoniated forages.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/553
10.30997/jp.v1i1.553
Jurnal Pertanian; Vol. 1 No. 1 (2010); 47-58
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v1i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/553/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/554
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI SISTEM PRODUKSI BERSIH PADA AGROINDUSTRI KARET REMAH
Hasibuan, Sawarni
Cleaner production is not only about changing raw materials, processes and products. It is also about changing attitudes and behaviour of all stakeholder. An understanding of the dynamics of change within and external organisations undertaking cleaner production can help to improve the success for implementation. The purpose of this study was to provide insight into the range of key factors that are potentially relevant to the success of cleaner production implementation on crumb rubber industry based on expert opinion and organizational perception. Factor analysis techniques with principal component and prospective analysis were aplied to extract that factors, while correlation analysis was used to inference the influence the organizational factors with cleaner producion performance. Principal component analysis resulted 13 factors, namely: internal communication, evaluation tools, environmental benefit, employee ability, profesional team, incentive system, cleaner prodution centre, community consultation, regulation, operational policy, environmental investment, green consumers, and environment requisite. The correlation of those factors with cleaner production performance at crumb rubber industry was not good (rs < 0,5). Based on prospective analysis, critical factors of cleaner production system implementation were culture, raw material, crumb rubber product, regulation, economic benefit, cleaner production information, environmental management system, and global market trend.KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIIMPLEMENTASI SISTEM PRODUKSI BERSIHPADA AGROINDUSTRI KARET REMAH
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/554
10.30997/jp.v2i1.554
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 1-15
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/554/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/555
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN BERAS TINGKAT KABUPATEN (Design of the rice food security management support system in regency level)
Adiyatna, Hendra
Food security is one of the most important factors for the nation building because it has a direct impact to the quality of human resource empowerment. Rice has been the staple food for the majority of Indonesian people. Therefore rice procurement and availability is a strategic issue for the government of Indonesia. The aim of this research is to design the rice food security management support system (SPM-beras). The support system major function is to monitor and control the rice food security in availability and accessibility aspects in the regency level. Based on the user requirements analysis and system identification, the SPM-beras was designed to fulfill the needs of the executives, the heads of department in the regency government and the NGO’s Food Security Watcher. The structure of SPM-beras comprises the Decision Support System (DSS), the Expert System (ES) and the Executives Information System (EIS). The Decision Support System comprises the following models: (1) the rice sufficiency, (2) the rice price, (3) the rice inventory, (4) food security performance, and (5) the rice food security simulation facility. Based on the data obtained in Mei 2010 from 23 districts in the Bekasi Regency, we found that 3 districts had critical rice insufficiency, or in the critical deficit position. 2 other districts had food security performance level below acceptable standard. The rice price was still in the limited control status but it was trend to achieve high level limit, and had to take price stabilitation action by market operation.RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMENKETAHANAN PANGAN BERAS TINGKAT KABUPATEN(Design of the rice food security management support system in regency level)
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/555
10.30997/jp.v2i1.555
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 16-29
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/555/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/556
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
PENGARUH VITAMIN B2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR
Widjaja, Nilawati
This study aims to understand the effect of vitamin B2 (Riboflavin) toward mortality and goat spermatozoa percentage of life in room temperature. The study method using experiment method with Rancangan Acak Kelompok (Group Random Program) in time series with 5 Riboflavin additional treatments and 6 ejaculates as a group. The treatment is concentration of vitamin B2 (PO = control) PO = 0 μg/ml, P1 = 1 μg/ml, P2 = 4 μg/ml, P3 = 7 μg/ml, and P4 = 10 μg/ml. The variable that observed is motility and viability. The observation is conducted after dilution WO = 0 hour, W1 = 2 hours, W2 = 4 hours, W3 = 6 hours, and W4 = 8 hours. The study result shows that treatment adding vitamin B2 (Riboflavin) in Tris dilution under room temperature has no significant differences (P>0,05) toward motility and life percentage. Time period of treatment has significant impact (P<0,01) toward motility and viability. There is no interaction between treatment and observation time period (P>0,05).
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/556
10.30997/jp.v2i1.556
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 30-35
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/556/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/557
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
KELANGSUNGAN HIDUP dan PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias sp) PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN BERBEDA
Muarif, Muarif
This study was aimed at assessing the effect of stocking density on the survival and growth of Dumbo fish fry raised in a recirculated system. The study was conducted at the the Laboratory of Aquaculture, Department of Aquaculture and Fishery Business and Chemistry Laboratory of the Faculty of Agribusiness and Food Technology, Djuanda University from May to September 2010.A completely randomized design with four treatments and three replications was used. Treatments consisted of stocking density rates of 20, 30, 40, and 50 fish/l. Tanks sized 50x30x30 cm3 were filled in with 25 liter water and fish fry sized 2.24-2.30 cm in the corresponding stocking density rates. Feeding was done ad libitum twice a day at 09.00 and 16.00. Parameters measured included survivability rate, body length growth, daily weight gain, feed efficiency, protein retention, and water quality.Results showed that stocking density gave significant effects (P<0.05) on survivability rate, body length growth, and daily weight gain but not (P>0.05) on feed efficiency and protein retention. The highest survivability rate, body length growth, and daily weight gain of 66.00%; 2.13 cm; and 5.54%, respectively, were obtained in stocking density of 20 fish/l. The quality of water used as a medium of catfish fry raising in each treatment during the experimental period was found to be within good range for the survival and growth of the fry. It was concluded that improving stocking density from 20 to 50 fish/l did not improve Dumbo catfish fry survival and growth rates. Meanwhile, the use of recirculated system was found to maintain medium water quality.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/557
10.30997/jp.v2i1.557
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 36-47
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/557/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/558
2017-03-23T01:55:09Z
jp:ART
driver
ANALISIS MARGIN dan STRATEGI PEMASARAN TOMAT DI PERUSAHAAN PACET SEGAR DESA CIHERANG KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT
Miftah, Himmatul
The level of competition among suppliers of tomato is very tight. Furthurmore with the flood of imported products. In order to maintain continuity of its business, the company seeks to develop its business strategy. Research in fresh Pacet Company by analyzing internal and external factors known at the position of growth strategies through a strategy of concentration by implementing horizontal integration strategies or stability. This strategy is supported by the analysis of marketing margins in order to strengthen the company's strategy in gaining a profit.
Universitas Djuanda
2017-03-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/558
10.30997/jp.v2i1.558
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 1 (2011); 48-69
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/558/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/561
2017-05-10T14:23:59Z
jp:ART
driver
RESPONS VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PUPUK BERZEOLIT
Efendi, Muhammad Ratib
Rahayu, Arifah
Kardaya, Dede
jagung semi
pupuk kandang
urea
zeolit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan kombinasi zeolit dengan berbagai pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi jagung semi. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei 2013 sampai September 2013 di Kebun Percobaan Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah varietas jagung yang terdiri dari dua taraf yaitu Jambore dan Golden Sweet. Faktor kedua adalah pupuk berzeolit yang terdiri dari enam taraf (urea 3 g/tanaman, zeolit berurea 8 g/tanaman, pupuk kandang 43 g/tanaman, pupuk kandang 43 g/tanaman + zeolit 8 g/tanaman, zeolit 8 g/tanaman, zeolit 8 g/tanaman + urea 3 g/tanaman). Pertumbuhan dan produksi Jambore lebih baik dibanding Golden Sweet. Pemberian zeolit+urea nyata meningkatkan semua peubah kecuali pada jumlah daun umur 3 dan 7 MST. Sementara itu, tanaman yang diberi perlakuan pupuk kandang +zeolit memiliki jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan yang diberi kombinasi pupuk lain. Tanaman yang diberi zeolit+urea memiliki pertumbuhan dan produksi lebih baik dibandingkan dengan yang diberi perlakuan lain kecuali pada pupuk kandang +zeolit.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/561
10.30997/jp.v7i2.561
Jurnal Pertanian; Vol. 7 No. 2 (2016); 67-78
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v7i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/561/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/562
2017-09-26T07:48:35Z
jp:ART
driver
PERFORMA DOMBA LOKAL YANG DIBERI RANSUM RUMPUT LAPANG DAN AMPAS TAHU YANG DIPELIHARA SECARA TRADISIONAL
Metkono, OAF
Kardaya, Dede
Sudrajat, Deden
performa domba lokal
ampas tahu
rumput lapang
efisiensi ransum
ukuran tubuh
Penelitian tentang performa domba lokal yang diberi ransum rumput lapang dan ampas tahu dengan imbangan berbeda telah dilakukan selama satu bulan untuk mengetahui rasionya yang optimal untuk menghasilkan performa domba lokal terbaik. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakukan sebagai berikut: 1) 100% rumput lapang 2)25% rumput lapang + 75% ampas tahu 3) 50% rumput lapang + 50% ampas tahu, 4) 75% rumput lapang + 25% ampas tahu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa domba lokal yang diberi ransum 75% rumput lapang + 25% ampas tahu memperlihatkan konsumsi ransum yang sama dengan (P>0,05), konversi ransum yang lebih baik (P<0,05), dan pertambahan panjang badan yang lebih tinggi (P<0,05) daripada domba lokal yang diberi rumput lapang 100%. Lebih daripada itu, ransum 75% rumput lapang+25% ampas tahu merupakan ransum yang lebih efisien, baik secara teknis maupun ekonomis bagi ternak domba lokal betina yang dipelihara dalam kondisi tradisional.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/562
10.30997/jp.v2i2.562
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 88-94
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/562/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/565
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
Pengaruh Pemberian Berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Stek Kopi
Tustiyani, Isna
auxin
coconut water
coffee cuttings
onion extract.
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan nasional. Pembibitan kopi umumnya melalui biji, padahal kopi dapat dibudidayakan melalui cara vegetative yaitu stek asal diberi perlakuan at pengatur tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian berbagai zat pengatur tumbuh alami pada stek kopi. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Garut pada Oktober – November 2016 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan tanpa pemberian ZPT, growtone, ekstrak bawang merah, dan air kelapa. Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah dapat menumbuhkan sebesar 50% dan penggunaan growtone sebesar 55% stek kopi hidup.KATA KUNCI: auksin, air kelapa, ekstrak bawang merah, stek kopi THE EFFECT OF VARIOUS NATURAL PLANT GROWTH REGULATOR ON GROWTH CUTTINGS OF COFFEEABSTRACTThe Coffee is one of national excellent commodities. The Nurseries of coffee generally through the beans, but it can be grown through vegetative through by cuttings treated with growth regulators. The purpose of this research was to study the effect of various naturally plant growth regulators in coffee cuttings. The experiment was conducted at the Experimental Farm, Faculty of Agriculture, University of Garut in October-November, 2016 using Randomized Complete Block Design with treatment without giving plant growth regulator, growtone, onion extract, and coconut water. The result showed that the extract of onion can grow at 50% and the growtone treatments can grow 55% of the coffee cuttings.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/565
10.30997/jp.v8i1.565
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 46-50
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/565/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/573
2017-03-23T03:46:02Z
jp:ART
driver
STUDI RESPON PERTUMBUHAN STEK NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP NOMOR RUAS BAHAN STEK DAN KONSENTRASI RHIZZATUN F
ER, Setyawati
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam nomor ruas stek dan konsentrasi Rhizzatun F terhadap pertumbuhan bibit stek nilam, telah dilaksanakan bulan Maret hingga Juli 2011 di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Institut Pertanian “Stiper” Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) dengan 2 faktor yaitu nomor ruas stek terdiri dari 3 macam (stek nomor 1 ; nomor 4 dan nomor 7) dan macam konsentrasi Rhizzatun F menunjukkan interaksi nyata pada jumlah daun. Pada stek no 7 dengan konsentrasi 6% menunjukkan hasil paling baik. Penggunaan macam nomor ruas stek memberikan efek nyata pada pertumbuhan tanaman. Penggunaan tingkat konsentrasi Rhizzatun F tidak menunjukkan pengaruh nyata pada pertumbuhan nilam
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/573
10.30997/jp.v2i2.573
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 95-102
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/573/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/574
2017-03-23T03:46:02Z
jp:ART
driver
KONVERSI LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI BIOFUEL SECARA SIMULTAN MELALUI REKAYASA REDUKSI UKURAN BAHAN DAN KOMBINASI ENZIM
Zain, Endrianur Rahman
Permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah krisis energi dan sampah. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan memanfaatkan sampah rumah tangga untuk menghasilkan biofuel (bioetanol dan biogas) yang dapat digunakan sebagai energi terbarukan secara simultan melalui rekayasa reduksi ukuran bahan dan kombinasi enzim. Prosesnya terdiri dari mengawetkan kesegaran sampah, mereduksi ukuran sampah organik, sakarifikasi dengan menggunakan enzim glukoamilase dan crude enzim yang didapat dari Aspergilus niger. Setelah itu dilanjutkan dengan perlakuan anaerobik pada residu sakarifikasi dan endapan yang tidak mengandung alkohol. Penyebaran bakteri asam laktat pada sampah organik dilakukan untuk menjaga kesegaran sampah selama kurun waktu yang bervariasi sehingga terlihat pengaruh waktu penyimpanan dengan biofuel yang dihasilkan. Diharapkan dengan menjaga kesegaran sampah organik ini, kadar gula yang ada pada sampah organik tidak terlalu berkurang. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses reduksi ukuran untuk mengetahui pengaruh reduksi ukuran terhadap biofuel yang dihasilkan. Kemudian dilanjutkan dengan fermentasi etanol menggunakan enzim glukoamilase dan crude enzim dari Aspergilus niger yang kemudian didistilasi untuk mendapatkan etanol. Limbah air dari proses distilasi ini kemudian digunakan untuk proses fermentasi biogas dengan menggunakan bakteri anaerobik sehingga menghasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Sedangkan limbahnya dapat digunakan sebagai kompos.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/574
10.30997/jp.v2i2.574
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 110-116
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/574/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/576
2017-10-22T13:28:34Z
jp:ART
driver
EVALUASI KUALITAS SILASE LIMBAH SAYURAN PASAR YANG DIPERKAYA DENGAN BERBAGAI ADITIF DAN BAKTERI ASAM LAKTAT
Felly, Septian
Kardaya, Dede
Penelitian tentang silase yang terbuat dari limbah sayuran pasar tradisional yang diperkaya dengan berbagai aditif dan bakteri asam laktat telah dilakukan dalam tiga bulan untuk mengungkap kualitasnya. Penelitian dirancang dalam rancangan acak kelompok enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya terdiri atas: kulit jagung 33,33% + sawi putih 16,67% + kol 16,67% + dedak 33,33% (P1), kulit jagung 23,58% + sawi putih 16,98% + kol 16,98% + jerami 8,49% + dedak 33,96% (P2), kulit jagung 28,57% + sawi putih 28,57% + kol 14,29% + onggok 28,57% (P3), kulit jagung 25,00% + sawi putih 16,67% + kol 16,67% + jerami 8,33% + onggok 33,33% (P4), kulit jagung 33,33% + sawi putih 16,67% + kol 16,67% + pollard 33,33% (P5), dan kulit jagung 30,77% + sawi putih 15,38% + kol 15,38% + jerami 7,69% + pollard 33,33% (P6). Hasil penelitian menunjukkan kualitas fisik silase yang diperkaya dengan dedak, onggok dan pollard memperlihatkan tekstur yang padat, beraroma khas, tidak berjamur dan berwarna hijau kekuningan hingga kecoklatan. Semua perlakuan menghasilkan kisaran pH silase yang berkualitas baik (3,2-4,2). Kandungan asam laktat yang dihasilkan silase yang mengandung dedak padi nilainya lebih tinggi bila dibandingkan silase beraditif onggok dan pollard. Populasi BAL pada silase yang mengandung onggok memiliki jumlah bakteri asam laktat yang relatif lebih banyak dibandingkan silase yang mengandung dedak padi dan pollard.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/576
10.30997/jp.v2i2.576
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 117124
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/576/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/578
2017-03-23T03:46:02Z
jp:ART
driver
STABILITAS WARNA HASIL INTERAKSI PEWARNA ALAMI BIRU BUNGA TELENG (Clitoria ternatea L.) DAN TAMBAHAN BERAGAM TEPUNG
Syarbaini, Ahmad
Stabilitas warna pangan merupakan sifat penting dalam kontrol mutu. Gugus antosianidin dalam bentuk kation flavium memiliki reaktivitas yang cukup tinggi dalam reaksi kimia. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah ekstraksi warna biru dari bunga teleng menggunakan tiga macam pelarut: etanol-10% asetat, air-asam sitrat, dan air. Bagian kedua adalah kestabilan suhu ekstraks bunga teleng menggunakan tiga macam proses pemanasan: blanching, pasteurisasi, dan sterilisasi. Bagian ketiga adalah uji kestabilan warna ekstraks bunga teleng dalam tepung gandum, beras, dan tapioka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi antosianin yang menggunakan air menghasilkan kadar (575 ppm). Padatan terlarut dari pigmen mempengaruhi intensitas ekstraksi. Pada kadar rendah, antosianin berwarna biru sedangkan pada kadar tinggi, antosianin berwarna merah. Berdasarkan suhu dan waktu proses pemanasan yang digunakan, pada umumnya memperlihatkan bahwa warna bunga teleng relatif stabil pada 60°C, 80°C, dan 121°C. Jelas bahwa tidak terjadi perubahan warna dari pigmen biru bunga teleng. Penambahan ekstraks bunga teleng dalam beragam tepung memperlihatkan bahwa interaksi tunggal terbaik terjadi antara ekstraks bunga teleng dan tepung beras putih dan menghasilkan warna biru tua terang.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/578
10.30997/jp.v2i2.578
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 125-129
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/578/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/579
2017-03-23T03:46:02Z
jp:ART
driver
PRODUKSI DAN KUALITAS BUAH MELON (Cucumis melo L.) PADA JUMLAH BUAH PER TANAMAN YANG BERBEDA
Rahayu, Arifah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah buah per tanaman dan kultivar terhadap produksi dan kualitas buah melon yang ditanam secara hidroponik. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Sebagai petak utama adalah kultivar (Riscal dan DRT.6440), sedangkan anak petaknya adalah jumlah buah yang dipelihara (satu, dua dan tiga buah per tanaman). Hasil percobaan menunjukkan saat muncul bunga dan umur panen ‘Riscal’ lebih cepat dibandingkan ‘DRT 6440’, sedangkan bobot buah per buah, bobot buah per tanaman, volume buah per buah, volume buah per tanaman, bobot basah dan kering brangkasan ‘DRT 6440’ lebih besar dibandingkan ‘Riscal’. Tanaman dengan satu buah per tanaman memiliki bobot buah per buah, lingkar buah, volume buah per buah, bobot basah dan kering brangkasan per tanaman lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang memelihara dua dan tiga buah per tanaman. Pada jumlah buah per tanaman yang sama, bobot buah per tanaman, volume buah per tanaman dan bobot brangkasan basah per tanaman ‘DRT.6440’ lebih besar dibandingkan ‘Riscal’.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/579
10.30997/jp.v2i2.579
Jurnal Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2011); 130-135
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v2i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/579/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/585
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
driver
PENGARUH KEMIRINGAN LAHAN DAN SISTEM KONSERVASI TERHADAP EFISIENSI USAHATANI KENTANG DATARAN TINGGI
Nahraenni, Wini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan faktor-faktor yang mempengaruhiefisiensi teknik, alokatif, dan ekonomi usahatani kentang dataran tinggi di Jawa Barat sertamenganalisis pengaruh kemiringan lahan dan sistem konservasi terhadap efisiensi teknik, alokatifdan ekonomi dari 203 petani sampel di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan model stochasticfrontier dengan model fungsi produksi frontier Cobb Douglas dengan teknik Maximum LikelihoodEstimation (MLE) yang kemudian digunakan untuk menurunkan fungsi biaya dual frontier. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa produksi kentang sangat responsif terhadap luas lahan, diikuti olehbenih dan pupuk kandang. Kemiringan lahan signifikan memengaruhi produksi, semakin tinggikemiringan lahan maka efisiensi semakin kecil. Sistem konservasi signifikan mempengaruhiefisiensi. Sistem konservasi searah kontur dan teras bangku dapat meningkatkan efisiensi teknik.Sebaran efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi berkisar antara 21–94%, 19-99% dan 15-85% denganrata-rata 84%, 47% dan 38%. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi,pemerintah harus tegas membuat aturan kemiringan atau ketinggian lahan yang diperbolehkan untukditanami kentang dengan sistem konservasi yang dapat mengurangi erosi seperti penanaman searahkontur.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/585
10.30997/jp.v3i1.585
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 1-12
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/585/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/588
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
driver
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS SAYURAN DETERMINANT FACTORS OF VEGETABLE PRODUCTIVITY
Rachmina, Dwi
Produktivitas faktor total (TFP) memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi sayuran.Banyak faktor yang mempengaruhi TFP. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis faktor-faktoryang mempengaruhi TFP pada usahatani sayuran. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur TFP danmenganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi TFP pada usahatani sayuran. Penelitian dilakukanditingkat usahatani di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dengan jumlah sampel 76 yangtersebar di enam desa sentra produksi sayuran yang memiliki kondisi infrastruktur yang berbedabeda.Produktivitas (TFP) usahatani sayuran bervariasi antara 0,71 – 3,14 dengan rata-rata 1,43.Variasi TFP tersebut sangat responsif terhadap perubahan indeks diversifikasi tanaman. Pendidikanpetani dan luas lahan yang diusahakan, dan akses ke pasar input berpengaruh positif siginifikandengan elastisitas yang relatif kecil. Pengaruh positif teknologi konservasi dan infrastruktur irigasikurang kuat. Sementara teknologi benih justru ada indikasi dapat menurunkan TFP, tetapipengaruhnya tidak nyata.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/588
10.30997/jp.v3i1.588
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 13-24
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/588/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/590
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
driver
STUDI INTEGRASI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DAN AGROWISATA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI BEKASI, KABUPATEN BOGOR
Am Fauzi, Djamudin
Efforts to increase the value added of agricultural products through the integration of sustainabledevelopment of agro-industry and agro-tourism is considered very strategic. Done through theintegration planning analysis by determining the location of the selected areas upstream Kali Bekasiwatershed with value 358 and Top- upstream Kali Bekasi watershed with value 365. Based BogorDistrict government policy is an area of ecotourism, urban agriculture and industry as well as barns.Determination of selected commodities of rice, cassava, bamboo, banana and coffee, as well asagroindustry products selected rice flour, tapioca flour, bamboo furniture, banana chips and coffeepowder. An excellent potential for commodity and commodity groups farm field Bogor District In2011. Types of attractions that can be displayed consists of one kind of attraction cultivation, twotypes of attraction picking/harvesting and laboratories as well as three types of attraction productprocessing/agro-industry and the type of supporting attractions. Analysis of simulation andoptimization of agro products with the kind of tourist attraction demonstrated added value ofoptimization. 18. 677. 500 rupiah. Based on the analysis of the feasibility of the integration of thedevelopment investment resulting NPV of 9,428,040,717 rupiah. IRR of 40%, Net B/C of 2.27, andPBP 3 years 4 months 12 days with BEP for 1.56.554.139 rupiah. The results of the analysis theintegrated of agroindustry and agrotourism development may increase the potential value added byrequiring the involvement of relevant stakeholders, ie farmers actors, agroindustry actors,agrotourism actors, financial institutions/investors and the communities around the area and thesupport of government policy, both as a facilitator and a catalyst. The purpose of the research, is theintegrated of agroindustry and agrotourism of sustainable development. The research method usingAHP, MPE, linear programming and financial analysis criteria such as NPV, IRR Net B/C, PBP andBEP.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/590
10.30997/jp.v3i1.590
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 25-39
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/590/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/591
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN, PEMENUHAN GIZI DAN APOTEK HIDUP PADA KELUARGA TANI
Wahyuningsih, AchmadMusyadar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan halaman rumah keluarga petani sebagai sumberpendapatan, pemenuhan gizi, dan penataan tanaman obat serta untuk menciptakan model berbasiskomoditi berimbang yang ditanam di halaman untuk tiga kelompok. Analisis yang digunakan adalahdeskriptif dan kuantitatif dan dilakukan dalam dua tahap, menggunakan program linear dan programpencapaian tujuan linear (LGP). Data yang dihimpun terdiri atas data primer dan data sekunder. Dataprimer diperoleh melalui responden dari instansi terkait. Responden terdiri atas 5 kelompok: KWT I(20 orang), KWT 2 (15 orang), Hurip I (20 orang), Hurip II (15 orang) dan Dasa Wisma (25 orang).Untuk memfasilitasi analisis responden yang menanam komoditi dikelompokkan menjadi 4 kelompok:(1) kelompok nutrisi I (G1) terdiri atas 13 komoditi, (2). kelompok nutrisi 2 (G2) terdiri atas 6komoditi, (3) kelompok obat (A) terdiri atas 9 komoditi, and (4) kelompok lain (L) terdiri atas 8komoditi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LGP tanpa prioritas terboboti dan proportsi darioptimalisasi penataan target lahan diperoleh sebagai berikut: Kelompok I (asumsi 100 m2 dan targetpenerimaan per tahun Rp 3.000.000,-) proporsi lahan nutrisi - 1 (28.1 %); nutrisi - 2 (27.9%); tanamanobat (15.0%) dan lainnya-L (29.1%). Kelompok II (asumsi 300 m2 dan target penerimaan per tahun Rp7.250.000) proporsi lahan nutrisi - 1 (25.2 %); nutrisi - 2 (21.4%); tanaman obat (29.0%) dan lainnya -L(24.4%). Kelompok III (asumsi 500 m2 dan target penerimaan per tahun Rp 8.000.000) proporsi lahannutrisi - 1 (21.1 %); nutritisi - 2 (30.1 %); tanaman obat (25.4%) dan lainnya-L (23.4%).
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/591
10.30997/jp.v3i1.591
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 40-49
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/592
2017-03-23T04:34:45Z
jp:ART
driver
ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI PENYUSUN MODEL POLA KLASTER
AhmadSyarbaini, HimmatulMiftah
Penelitian pendapatan dan nilai tambah petani ubi kayu diperlukan dalam menyusun modelpemberdayaan masyarakat melalui pola klaster. Analisis teknis budidaya, pasca panen dan aspeksosioekonomis dijadikan sebagai acuan pokok pembentukan pola klaster, sehingga proses integrasivertikal mulai dari sistem pengadaan sarana produksi, proses produksi, panen, pengolahan danpemasaran serta subsistem penunjang dapat diintegrasikan dalam satu pengelolaan bersama. Programpengentasan kemiskinan petani ubi kayu diwujudkan melalui peningkatan pendapatan petani denganmengintegrasikan subsistem agribisnis hulu sampai hilir.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/592
10.30997/jp.v3i1.592
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 1 (2012); 50-58
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/592/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/598
2017-03-23T05:33:46Z
jp:ART
driver
MINUMAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) BERKARBONASI READY TO DRINK SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL YANG KAYA ANTIOKSIDAN
Mashudi, Noli Novidahlia
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan minuman karbonasi dari rosela yang mengandungwarna merah yang menarik. Formula menggunakan ektrak dari bahan kering dan bahan segar roseladengan penambahan CO2 dalam bentuk cair. Perbandingan ekstrak rosela dengan CO2 cair adalahperbandingan (3:1), (2:1) dan (1:1). Warna merah yang paling tinggi intensitasnya diperoleh dariminuman rosela dengan perbandingan ekstrak rosela kering dengan CO2 cair (3:1). Sementara warnamerah yang paling rendah intensitasnya adalah perbandingan ekstrak rosela dengan CO2 cair (1:1).Nilai kandungan antosianin, kapasitas antioksidan tertinggi diperoleh dari ekstrak rosela kering danCO2 cair dengan perbandingan (3:1). Kandungan vitamin C tertinggi diperoleh dari ekstrak roselasegar dan CO2 cair dengan perbandingan (3:1). Stabilitas produk minuman selama penyimpanancenderung tidak stabil dilihat dari aroma, rasa, dan kesegaran. Sementara kemanisan dan after tastecenderung stabil. Kandungan kimia selama penyimpanan untuk pH relatif stabil baik pada kondisipenyimpanan suhu refrigerator maupun suhu ruang. Namun kandungan antosianin, vitamin C dankapasitas antioksidan cenderung menurun pada kedua suhu penyimpanan.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/598
10.30997/jp.v3i2.598
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 64-77
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/598/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/599
2017-04-06T07:14:00Z
jp:ART
driver
PERFORMA PERTUMBUHAN DOMBA LOKAL JANTAN YANG MENDAPAT PAKAN TEPUNG KULIT KOPI
Sudrajat, Deden
Kulit kopi adalah salah satu limbah pengolahan kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji respon performa pertumbuhan domba lokal yangmendapat pakan tepung kulit kopi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, Perlakuan terdiri atas: R0 : Rumput lapang 70%+ 30% konsentrat tanpa tepung kulit; R1 : Rumput Lapang 70% + 30% konsentrat dengan tepungkulit kopi 5% ; R2 : Rumput lapang 70% + 30% konsentrat dengan tepung kulit kopi 10% ; R3 :Rumput lapang 70% + 30% konsentrat dengan tepung kulit kopi 15%. Hasil penelitian menunjukkanpemberian tepung kulit kopi tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering dan proteinkasar serta pertumbuhan bobot badan, lingkar dada dan pertumbuhan tinggi pundak, tetapiberpengaruh terhadap konsumsi serat kasar, lemak kasar dan TDN) serta pertambahan panjangbadan. Sehingga pemberian ransum tepung kulit kopi tidak memberikan hasil yang signifikanterhadap performa ternak, namun pemberian tepung kulit kopi sebanyak 5% menghasilkan IOFCpaling tinggi dan efisiensi pakan yang lebih baik.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/599
10.30997/jp.v3i2.599
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 78-90
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/599/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/600
2017-03-23T05:33:46Z
jp:ART
driver
PENGGUNAAN AIR PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN SISTEM RESIRKULASI
Rosmawati, Rosmawati
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah penggunaan air, kelangsungan hidup danpertumbuhan benih ikan patin yang dipelihara pada wadah resirkulasi dan tidak menggunakanresirkulasi. Perlakuan yang diberikan adalah wadah pemeliharaan yang berbeda, yaitu yangmenggunakan resirkulasi dan tanpa resirkulasi. Ikan patin berumur 2-3 hari dengan panjang ratarata0,4 cm dipelihara dalam wadah sesuai perlakuan selama 30 hari. Dievaluasi jumlahpenggunaan air, produksi, kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang, dan kualitas air. Hasilpercobaan memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan antar perlakuan dalam pegunaan air dankelangsungan hidup, tetapi tidak berbeda dalam pertumbuhan panjang benih ikan patin.Penggunaan air (pergantian air) pada wadah resirkulasi lebih sedikit dibandingkan dengan yangtidak menggunakan resirkulasi, yaitu sebanyak 1.440 liter, sedangkan untuk perlakuan tanparesirkulasi membutuhkan air sebanyak 14.120 liter. Produksi benih ikan patin pada systemresirkulasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa menggunakan resirkulasi.Kelangsunganhidup ikan pada wadah resirkulasi lebih tinggi, yaitu sebesar 90,5%. Penggunaan resirkulasi dapatmenghemat penggunaan air dan menghasilkan kelangsungan hidup yang tinggi.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/600
10.30997/jp.v3i2.600
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 91-96
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/600/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/601
2017-03-23T05:33:46Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA PADA WADAH RESIRKULASI
Muarif, Muarif
Penelitian ini dikerjakan di Laboratorium Teknologi Budidaya Perairan, Universitas Djuanda Bogor.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan benih ikan LeleDumbo ( Clarias gariepinus) pada wadah resirkulasi. Desain yang digunakan adalah CompletelyRandomyzed Design (CDR) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalahpadat tebar yang berbeda, yaitu padat tebar A (20 ekor /L), B (30 ekor/L), C (40 ekor/L), D (50ekor/L). Ikan dipelihara selama 30 hari dan diberi pakan buatan, frekuensi makan 2 kali sehari pukul08.00 dan 17.00 WIB secara ad libitum. Parameter yang diamati dan dianalisis yaitu tingkatpertumbuhan harian, meningkatkan panjang mutlak dan kualitas air sebagai pendukung. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian dan peningkatan panjang mutlak berbedasecara signifikan (P< 0.01) dan hasil dari BNT menunjukkan bahwa, hasil terbaik yang diberikanperlakuan A (20 ekor/L) diperoleh laju pertumbuhan harian 5.54 gram dan meningkatkan panjang2.13 cm, sedangkan perlakuan B (30 ekor/L), C (40 ekor/L) dan D (50 ekor/L) tidak terlihatsignifikan. Penggunaan sistem resirkulasi dapat menjaga kualitas air bahkan dengan meningkatnyakepadatan dari 20 ekor /L sampai 50 ekor /L. Kualitas air dari wadah resirkulasi layak untukpertumbuhan.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/601
10.30997/jp.v3i2.601
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 97-103
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/601/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/602
2017-03-23T05:33:46Z
jp:ART
driver
ANALISIS KORELASI DAN SIDIK LINTAS PEUBAH PERTUMBUHAN TERHADAP PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)
Adimihardja, Sjarif Avitijadi
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antara peubah pertumbuhan dengan hasilproduksi Cabai Merah (Capsicum annuum L), untuk mencari komponen penentu produksi cabaiberdasarkan nilai korelasi, pengaruh langsung, dan pengaruh tidak langsung. Penelitian dilaksanakanpada bulan April sampai dengan Agustus 2013 di Kebun Pusat Pelatihan Pertanian dan PedesaanSwadaya (P4S) Antanan di Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Bogor.Penelitian ini menggunakan rancangan survei. Populasi tanaman cabai dengan varietas TM-999diambil sampel secara acak sebanyak 30 tanaman sampel yang merupakan satuan amatan. Data hasilpengamatan dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson dilanjutkan dengan analisis lintasanberdasarkan persamaan simultan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peubah yang memilikikoefisien korelasi dan pengaruh langsung yang positif terhadap jumlah produksi bunga cabai adalahjumlah daun, diameter batang, dan jumlah cabang. Peubah yang memliki koefisien korelasi positifterhadap terhadap produksi buah cabai adalah tinggi tanaman, diameter batang dan lebar tajuk.Komponen pertumbuhan yang memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap produksi cabaiadalah diameter batang, lebar tajuk, jumlah cabang, jumlah buah, panjang buah, dan bobot perbuah.Peubah diameter batang, lebar tajuk jumlah cabang dan jumlah buah dapat menjadi komponenpenentu dalam menduga hasil produksi cabai.
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/602
10.30997/jp.v3i2.602
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 111-121
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/602/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/603
2017-03-23T05:33:46Z
jp:ART
driver
PENENTUAN METODE PENGERINGAN (CABINET DRYER DAN FLUIDIZED BED DRYER) TERHADAP KOMPONEN DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN PADA ROSELA KERING (Hibiscus sabdariffa L)
Mardiah, Mardiah
Novidahlia, Noli
Mashudi, Mashudi
Lemari pengering
pengering
antosianin
kapasitas antioksidan
rosela
Rosela (Hibiscus sabdariffa L) memiliki antosianin dan vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi. Kandungan antosianin dan vitamin C ini mempunyai peran yang penting untuk menangkap radikal bebas yang mampu menyebabkan penyakit degenerative. Pengolahan rosela banyak dilakukan dalam bentuk kering untuk mempermudah penanganan rosella dan meningkatkan daya awet rosella namun perlu diteliti metode pengeringan yang bagaimana yang mampu mempertahankan komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua metode pengeringan yaitu dengan cabinet dryer (60oC, 6 jam) dan dengan fluidized bed dryer (70oC, 1.5 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan antosianin, vitamin C dan kapasitas antioksidan rosella kering dengan menggunakan pengeringan cabinet dryer lebih tinggi disbanding menggunakan fluidized bed dryer
Universitas Djuanda
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/603
10.30997/jp.v3i2.603
Jurnal Pertanian; Vol. 3 No. 2 (2012); 104-110
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v3i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/603/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/630
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
Pengaruh Subtitusi Pakan Komersil oleh Tepung Bungkil Inti Sawit terhadap Nilai Energi Metabolis dan Kecernaan Ransum Ayam Kampung
Mulyana, Abdullah Alhanan
Sudrajat, Deden
Jatmiko, Jatmiko
energy metabolism
flour for cake palm kernel
free-range chicken
Bungkil inti sawit digunakan sebagai pakan ternak, berpotensi besar menggantikan sebagian bahan pakan pada ransum komesial. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi energi metabolis ransum mengandung bungkil inti sawit pada ayam kampung. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan sebanyak 16 ekor ayam kampung disusun secara acak menjadi 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah R0= Pemberian pakan komersil tanpa penambahan bungkil inti sawit; R1= Pemberian pakan komersil dengan penambahan 10 % bungkil inti sawit; R2= Pemberian pakan komersil dengan penambahan 15 % bungkil inti sawit; R3= Pemberian pakan komersil dengan penambahan 20 % bungkil inti sawit. Peubah yang diamati terdiri dari energi metabolis dan kecernaan ransum ayam kampong dengan menggunakan metoda indikator Cr2O3. Hasil penelitian menggunakan metode indikator menunjukan bahwa tepung bungkil inti sawit tidak erpengaruh nyata pada energi metabolis, dan kecernaan ransum. Namun pada kecernaan lemak kasar, menunjukan bahwa penambahan tepung bungkil inti sawit sangat berpengaruh nyata (P<0,01).KATA KUNCI: ayam kampung, tepung bungkil inti sawit, energi metabolis THE INFLUENCE OF COMMERCIAL FEED SUBSTITUTION FOR CAKE FLOUR BY PALM KERNEL OF ENERGY RATION DIGESTIBILITY AND METABOLIS FREE-RANGE CHICKENABSTRACTPalm kernel for cake which is used as animal feed, potentially replacing big feed ingredients in commercial rations. This research was conducted to evaluate the energy metabolis rations contain palm kernel for cake on a free-range chicken. Draft research using randomized complete design with the use of as many as 16 free-range chickens randomly arranged into 4 treatments and 4 replicates. The treatment used is R0 = feeding a commercial without the addition of palm kernel for cake; R1 = feeding a commercial with the addition of 10% for cake palm kernel; R2 = feeding a commercial with the addition of 15% for cake palm kernel; R3 = feeding a commercial with the addition of 20% for cake palm kernel. The observed variables are composed of energy and digestibility of metabolis free-range chicken rations using indicators of Cr2O3. The results of research using the method of indicator showing that palm kernel for cake flour has no effect on the real energy ration digestibility and metabolis. However, on a rough fat digestibility showed that the addition of palm kernel for cake flour is very influential real (P < 0.01).
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/630
10.30997/jp.v8i1.630
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 1-6
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/630/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/631
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
PENGGUNAAN PREPARAT PROGESTERON DAN HORMON GnRH DALAM PENENTUAN ESTRUS PADA PROGRAM SUPEROVULASI SAPI LIMOSIN
Setiawan, Angga
Dihansih, Elis
Zamanti, Desy
cattle limousine
embryo transfer feasible
preparation of progesterone
the hormone gnrh
the response superovulation.
Program superovulasi dapat dilakukan dengan Perlakuan hormonal, hormon yang sering digunakan antara lain: Preparat Progesteron dan hormon GnRH sebagai penentu estrus dalam program superovulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implan preparat progesteron dan penggunaan hormon GnRH terhadap respon superovulasi. Penelitian ini menggunakan 10 ekor sapi Limosin yang memiliki umur 3 – 7 tahun, genetik unggul, siklus estrus normal, fertilitas tinggi, dan bebas dari penyakit reproduksi menular. Semua sapi telah dilakukan seleksi dengan cara palpasi rektal untuk menentukan status ovarium dan disinkronisasi dengan preparat progesteron dan hormon GnRH. Sapi donor dibagi dalam dua perlakuan, P1: menggunakan hormon GnRH dan P2: menggunakan preparat progesteron. Metode penyuntikan FSH secara IM, dosis menurun pagi 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml dan sore 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml. Semua perlakuan, pada penyuntikan FSH hari ke-3 pagi disertai dengan penyuntikan PGF2α 2 ml dan sore disertai cabut preparat progesteron (hanya P2), dua hari kemudian dilakukan IB dan tujuh hari setelah IB dilakukan koleksi dan evaluasi embrio. Data dianalisis dengan analisis statistik (Chi-Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan preparat progesteron sebagai penentu estrus memberikan hasil yang lebih banyak pada perolehan embrio layak teransfer.KATA KUNCI: preparat progesteron, hormon gnrh, respon superovulasi, embrio layak transfer, sapi limosinUSING PREPARATE PROGESTERONE AND HORMONE PROGESTERONE GNRH IN THE DETERMINATION OF ESTRUS IN CATTLE LIMOUSINE SUPEROVULATION PROGRAM ABSTRACTSuperovulation programs to do with hormonal treatment, a hormone that is often used between others: Mixture Progesterone and hormone GnRH as a determinant of estrus in superovulation program. This study aimed to test the influence of progesterone implant preparations and the use of GnRH hormone responses superovulation. This study uses 10 cows limousines that have a lifespan of 3-7 years, genetically superior, normal estrous cycle, high fertility, and free of infectious reproductive diseases. All the cows had done the selection by means of rectal palpation to determine ovarian status and synchronized with progesterone and GnRH hormone preparations. Donor cows were divided into two treatment, P1: using the hormone GnRH and P2: using progesterone preparations. FSH IM injection method, decreased morning dose 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml and afternoon 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml. All treatments, injections of FSH on day 3 in the morning accompanied by the injection of PGF2α 2 ml and afternoon accompanied unplug progesterone preparations (only P2), two days later conducted IB and IB performed seven days after embryo collection and evaluation. Data were analyzed by statistical analysis (Chi-Square). The results showed that the use of progesterone preparations as determining estrus provide more results in the achievement of decent transfer embryos.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/631
10.30997/jp.v8i1.631
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 7-15
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/631/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/634
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
RESPONS ESTRUS SAPI RESIPIEN FH YANG DISINKRONISASI DENGAN HORMONE GnRH, ESROGEN, PROGESTERON DAN PROSTAGLANDIN
Handarini, Ristika
Kurniawan, Sukurna
Dihansih, Elis
estrus response
Estrogen and Progesterone
FH cows
GnRh hormone
Prostaglandin.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penyuntikan kombinasi hormone GnRH, estrogen, progesteron dan prostaglandin terhadap respon estrus, onset estrus dan durasi estrus sapi FH resipien. Penelitian ini menggunakan 15 ekor sapi FH resipien tidak bunting, yang akan mendapat perlakuan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: P1 = Penyuntikan hormon prostaglandin (Capriglandin) 137,5 mg/ 5 ml pada hari ke-0 dan hari ke 11 dengan dosis yang sama, P2 = Penyuntikan hormon GnRH (Fertagyl) 100 µg/ 2 ml pada hari ke-4 dan penyuntikan hormon protaglandin (Prostavet) 2 ml pada hari ke-11, dan P3 = Penyuntikan hormon progesterone (Potahormon) 250 g/ 40 ml dan estrogen (Ovalumon) 40,000 IU/ 2 ml pada hari ke-5 dan penyuntikan hormon prostaglandin (Capriglandin) 137,5 mg/ 5 ml pada hari ke-11. Data dianalisis menggunakan Chi-Square untuk semua paramers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon estrus sapi yang diberi perlakuan menunjukkan gejala estrus (100%), onset estrus pada hari ketiga (72 jam setelah disinkronisasi) dan lama estrus selama 3 hari (72 jam). Semua perlakuan merupakan cara yang efektif untuk sinkronisasi estrus. Kesimpulan penelitian adalah sinkronisasi estrus resipient sapi FH dengan menggunakan hormone GnRH, estrogen, progesteron dan prostaglandin memberikan hasil sama baiknya pada semua parameter. Disarankan untuk aplikasi dilapangan menggunakan hormon progesteron (Potahormon) 250 g/ 40 ml pada hari ke-0, hormon estrogen (Ovalumon) 40,000 IU/ 2 ml hari ke-5 dan injeksi hormon prostaglandine (Capriglandin) 137,5 mg/ 5 ml pada kari ke-11.KATA KUNCI: respon estrus, sapi FH, GnRh, Estrogen dan rogesteron, Prostaglandin ESTRUS RESPONSE OF FH COWS RECIPIENT AFTER SYNCHRONIZED WITH GNRH HORMONE, ESROGEN, PROGESTERON DAN PROSTAGLANDINABSTRACTThis study was aimed to test the effectiveness injection of several combination hormone of GnRh, estrogen, progesterone and prostaglandin e to the response of estrus, onset estrus and duration of estrus Friesian Holstein dairy cows recipient. This study was used fifteen dairy cows recipient not pregnant, which were divided into three treatment method of synchronization of estrus. The three treatments were P1: injection 137,5/5 ml prostaglandin hormone (Capriglandin) on day-0 and repeat on day-11, P2: injection GnRh (Fertagyl) 100 µg/ 2 ml on day-4 and injection prostaglandin hormone (Prostavet) 2 ml on day-11, and P3: injection progesterone hormone (Potahormon) 250 g/ 40 ml and estrogen hormone (Ovalumon) 40,000 IU/ 2 ml on day-5 and injection prostaglandin hormone (Capriglandin) 137,5 mg/ 5 ml on day-11. Data was analyzed by Chi-Square Analysis for all of the parameters, IE: estrus response, onset estrus and duration of estrus, The results showed that presentage of response estrus FH cows recipient after injection of a hormone estrus combination overall reaches 100%, onset estrus 72 hours (60%) and duration of estrus 72 hours. The treatments were effective way for synchronization of estrus FH cows recipient. It was concluded that synchronization of estrus FH cows recipient using GnRH hormone, estrogen, progesterone and prostaglandin as good in all of the parameters. Recommendation for synchronization of estrus using injection progesterone hormone (Potahormon) 250 g/ 40 ml and estrogen hormone (Ovalumon) 40,000 IU/ 2 ml on day-5 and injection prostaglandin hormone (Capriglandin) 137,5 mg/ 5 ml on day-11.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/634
10.30997/jp.v8i1.634
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 16-25
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/634/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.ujicoba.unida.ac.id:article/635
2018-04-02T01:48:28Z
jp:ART
oai:ojs.unida.ac.id:article/637
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
KARAKTERISTIK NON KARKAS KELINCI YANG DIBERI PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK DAN ZEOLIT
Abdullah, Made Dwi
Nur, Hanafi
Anggraeni, Anggraeni
local rabbit
non carcass
soursop leaf meal and zeolit.
Kelinci berpotensi sebagai alternatif sumber protein hewani. Daging kelinci mengandung protein tinggi dan kandungan lemak yang rendah dibandingkan dengan daging ternak lain. Saat ini, informasi terkait performa karkas kelinci Rex dan lokal masih sangat kurang. Penelitian ini dilaksanakan di Cibanteng Gunung Letik, Kampung Pabuaran Sawah, Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mangetahui performa non karkas, pada kelinci lokal.Kelinci yang digunakan sejumlah 20 ekor kelinci lokal jantan dengan bobot rata-rata 1,655 kg. Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran panjang 0.56 m, lebar 0.45 m dan tinggi 0.45 m. Pemberian pakan dibagi menjadi 4 perlakuan yaitu (P0) 65% hijauan + 35% konsentrat, (P1) : 62% hijauan n+3% tepung daun sirsak + 35% konsentrat, (P2): 65% hijauan + 32% konsentrat +3% zeolit, (P3) :62% hijauan +3% tepung daun sirsak + 32% konsentrat + 3% zeolit. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis data menggunakan program SPSS 20.0. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian daun sirsak dan zeolit pada ransum kelinci lokal tidak mempengaruhi bobot non karkas.KATA KUNCI: kelinci lokal, daun sirsak, zeolit , kualitas non karkas CHARACTERISTIC NON CARCASS OF RABBIT WHICH GIVEN SOURSOP LEAF MEAL AND ZEOLITABSTRACTThe aim of this research was to identify characteristic non carcass of rabbit which given soursop leaf meal and zeolit. This Research was conducted on 15 May – 11 Juni 2014 at Gunung Leutik, Cibanteng Village Bogor. This research used 20 male rabbit with avarage weight 1,655 Kg. The cage of this research used individual cage. This research used Randomize Complete Design (RCD) with 4 treatments and 5 ripitation. Analyzed data used SPSS 20.0 programe. The treatments of this research was (PO) 65% grass + 35% concentrate, (P1) (62% grass + 3% soursop leaf meal) +35% concentarte, (P2) 65% grass + (32% concertrate + 3% zeolit), (P3) (62% grass +3% soursop leaf meal) + (32% concentrate + 3% zeolit). The result of this research showed field treatment for local rabbit made not influenced to weigth of non carcass.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/637
10.30997/jp.v8i1.637
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 51-57
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/637/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/638
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
PENGARUH UMUR BIBIT DAN JUMLAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN PADI SAWAH (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG
Marlina, Marlina
Setyono, Setyono
Mulyaningsih, Yanyan
age of seeds
rice
rice production
the number of seeds.
Padi adalah sumber makanan pokok bangsa Indonesia. Umur bibit dan jumlah bibit per titik tanam merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan untuk efisiensi budidaya padi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur bibit dan jumlah bibit per titik tanam terhadap produksi padi sawah varietas Ciherang. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan berpola faktorial. Faktor umur bibit terdiri atas 2 taraf, yaitu umur 15 hari dan 20 hari, sedangkan faktor jumlah bibit per titik tanam terdiri atas 5 taraf, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5 bibit per titik tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum produksi padi tidak dipengaruhi oleh umur bibit dan banyaknya bibit per titik tanam. Oleh sebab itu untuk efisiensi disarankan menggunakan bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per titik tanam.KATA KUNCI: padi, umur bibit, jumlah bibit, produksi padiEFFECT OF AGE OF SEEDS AND NUMBER OF SEEDS PER POINT OF PLANTING ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF RICE (Oryza sativa) CIHERANGABSTRACTRice is the staple food of Indonesia. Age of seeds and number of seeds per point of planting is one of the factors that need to be considered for rice cultivation efficiency. This study aims to determine the effect of age of seeds and the number of seeds per point of planting against Ciherang rice production. Experiments using a randomized block design with factorial treatment. The age of seedlings consists of two levels, namely the age of 15 days and 20 days after seedling, while the number of seeds per point of planting consists of 5 levels, namely 1, 2, 3, 4, and 5 seeds per point of planting. The results showed that the overall rice production was not affected by age of seeds and number of seeds per point of planting. Therefore, for the rice cultivation efficiency, it is suggested to use age of 15 days old seedlings with one seed per point of planting.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/638
10.30997/jp.v8i1.638
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 26-35
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/638/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/639
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
EKSTRAKSI FIKOSIANIN DARI SPIRULINA PLANTESIS SEBAGAI BIOPIGMEN DAN ANTIOKSIDAN
Rahmawati, Siti Irma
Hidayatullah, Syarif
Suprayatmi, Mira
antioksidant
biopigment
extraction
phycocyanin
Spirulina plantesis.
Pewarna alami lebih disukai karena tidak memiliki efek yang negatif terhadap tubuh manusia sehingga mempunyai tingkat keamanan pangan yang tinggi, selain itu juga pewarna alami mudah diuraikan. Bahan pewarna alami bisa diperoleh dari berbagai jenis sumber, salah satunya yaitu spesies alga yang merupakan tumbuhan tingkat rendah di perairan. Alga terdapat 2 jenis yaitu makroalga yang berukuran besar dan mikroalga yang berukuran kecil (renik). Spesies mikroalga yang dapat menghasilkan pewarna alami salah satunya adalah Spirulina. Jenis pewarna alami yang terkandung pada mikroalga tersebut yaitu fikosianin. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi fikosianin dari Spirulina platensis dengan menggunakan tiga metode berbeda yaitu Maserasi, Ultrasound-Assisted-Extraction (UAE) dan Freezing untuk mengetahui metode mana untuk menghasilkan yield dan antioksidan tertinggi dari ekstrak yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan nilai yield tertinggi dan kandungan fikosianin, freezing merupakan metode ekstraksi terbaik dengan kandungan fikosianin yang paling tinggi yaitu sebesar 26,53%. Sedangkan nilai aktivitas antioksidan terbesar dihasilkan oleh metode ekstraksi maserasi dengan nilai IC50 sebesar 49,59 ppm. Fikosianin yang dihasilkan dari ketiga metode ekstraksi termasuk antioksidan kuat.KATA KUNCI: ekstraksi, Spirulina plantesis, fikosianin, biopigmen, antioksidanEXTRACTION OF PHYCOCYANIN FROM SPIRULINA PLANTESIS FOR BIOPIGMENT AND ANTIOXIDANTABSTRACTRecently, biopigment known as a pigment which has no impact and easy to degradated in human body and better than artificial pigment. Biopigment can be resulted from the extraction of algae that are living in the water. Spirulina plantesis is one of algae resulting a pigment and known as phycocyanin. In this research, extraction of phycocyanin was done by three method of extractions; maceration, Ultrasound-Assisted-Extraction (UAE) and Freeze-thaw. Those extraction methods were compared to decide which method that resulted highest yield of extraction and has highest antioxidant activities. From the resulted data, the highest yield and highest phycocyanin concentration was obtained by freeze-thaw extraction method. Phycocyanin concentration from freeze-thaw ectract was 26,53% (w/w). However, the highest antioxidant activities was obtained by maceraion extraction mehod. The IC50 of extract from maceration was 49,59 ppm. Hence, all extracts from different extraction methods resulted high antioxidant activities.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/639
10.30997/jp.v8i1.639
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 36-45
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/639/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/657
2019-04-16T08:50:21Z
jp:ART
driver
SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) BERBASIS OLAHAN DAGING
Hutami, Rosy
Zain, Endrianur Rahman
Theo, Rico Fernando
fried tapioca-filled-with-meat
halal
level
logistic
marketing
meatball
sausage
Saluran distribusi berperan dalam aktivitas logistik dari suatu produk pangan. Dalam tinjauan halal, aktivitas logistik erat kaitannya dengan status kehalalan pangan. Kehalalan pangan tidak hanya bergantung pada bahan baku yang digunakan, tetapi juga jaminan bebas kontaminasi dari bahan yang diharamkan sepanjang aliran produk dari titik asal produk hingga ke titik tempat dikonsumsinya produk. Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran distribusi dari produk pangan jajanan anak sekolah berbasis olahan daging berupa bakso, sosis, dan cireng isi daging di wilayah Bogor yang ditinjau dari perspektif kehalalan logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, saluran distribusi yang digunakan pada pemasaran bakso, sosis, dan cireng isi daging berturut-turut adalah zero-level channel, three-level channel, dan four-level channel. Semakin panjang saluran distribusi, semakin banyak aktivitas logistik yang dilakukan, dan semakin besar potensi kontaminasi produk halal dengan bahan yang nonhalal.KATA KUNCI: level, logistik, halal, pemasaran, bakso, sosis, cireng isi daging; level, logistic, halal, marketing, meatball, sausage, fried tapioca-filled-with-meat DISTRIBUTION CHANNEL OF MEAT BASED SNACK THAT IS CONSUMED BY SCHOOL STUDENTSABSTRACTDistribution channels play role in logistic activity of food product. In halal perspective, distribution channels have a strong relation with halalness of food product. The halalness of food product does not only depend on the origin of material but also guarantee of non-halal material free contamination during the product flow from point of product origin to point of product to be consumed. The aim of this research was to define the distribution channel of snack that is consumed by school students in Bogor city including meatball, sausage, and fried tapioca-filled-with-meat related to halal logistic perspective. The method of this research was by interview using questionnaire. Sampling method was by purposive sampling. Based on the result, the distribution channels in meatballs marketing, sausage marketing, and fried tapioca-filled-with-meat marketing were zero-level channel, three-level channel, and four-level channels, respectively. A longer distribution channel makes a greater number of logistic activities and it has a bigger potency of contamination of non-halal material to the halal product.
Universitas Djuanda
2017-04-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/657
10.30997/jp.v8i1.657
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 1 (2017); 58-65
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/657/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1053
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
APLIKASI BIJI KEFIR AIR SEBAGAI BAHAN PENGEMBANG ROTI KUKUS
Pertiwi, Sri Rejeki Retna
Novidahlia, Noli
Amanah, Amanah
Lactic Acid Bacteria (LAB)
yeast
steamed bread
water kefir grains.
Biji kefir air berupa matrik gel polisakarida, bening seperti kristal, didalamnya terdapat simbiosis kompleks antara bakteri asam laktat dan khamir. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi optimal biji kefir air sebagai pengembang roti kukus. Roti kukus dibuat dengan tiga konsentrasi biji kefir air: 75, 100, dan 125% berdasarkan 100% tepung, kemudian dianalisis sifat mutu fisik dan sensorinya. Roti kukus dengan pengembang biji kefir air terbaik dibandingkan sifat fisik dan kadar seratnya dengan yang diolah menggunakan khamir (standar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa roti kukus yang dibuat dengan biji kefir air 100% memiliki mutu fisik (volume spesifik, struktur remah) lebih baik daripada yang diproses dengan biji kefir air 75% dan 125%. Mutu sensori roti kukus yang dibuat dengan 100% dan 125% biji kefir air (kenampakan, kehalusan permukaan, pori, tekstur, kelengketan, aroma) lebih tinggi dibandingkan yang diolah dengan biji kefir air 75%. Penggunaan biji kefir air 100% ditentukan sebagai konsentrasi bahan pengembang optimal pada pembuatan roti kukus. Roti kukus yang dibuat dengan biji kefir air 100% memiliki volume spesifik dan struktur remah tidak beda nyata dengan roti kukus standar, sedangkan kandungan serat pangannya lebih tinggi. Kandungan serat pangan berturut-turut roti kukus dengan biji kefir 100% adalah 18.5% (bk) dan roti kukus standar 12.5% (bk). Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi biji kefir air optimal sebagai bahan pengembang roti kukus adalah 100% berdasarkan 100% tepung.Kata kunci: bakteri asam laktat (BAL), biji kefir air, khamir, roti kukus. APLICATION OF WATER KEFIR GRAINS AS LEAVENING AGENT OF STEAMED BREAD ABSTRACTWater kefir grain is a complex symbiosis between lactic acid bacteria and yeast in transparent gel matrix crystal-like. The objective of this study was to get optimum concentration of water kefir grains as leavening agent of steamed bread. Steamed bread was prepared with three concentrations of water kefir grains: 75, 100, and 125% based on 100% flour, then their physical and sensory properties were analyzed. The chosen steamed bread using water kefir grains was then compared its physical properties and fiber content to the standard steamed bread using yeast. Results showed that steamed bread made with 100% of water kefir grains had better physical properties (specific volume, crumb structure) than that of 75% and 125%. The sensory properties (appearance, surface smoothness, crumb structure, tenderness, adhesiveness, aroma) of steamed bread made with 100% and 125% of water kefir grains were superior than that of 75%. The use of 100% water kefir was chosen as the optimum concentration for leavening agent of steamed bread. Steamed bread using 100% water kefir had no differences on specific volume and crumb structure compared to those of standard steamed bread, whereas its fiber content was significantly higher. Fiber content of steamed bread using 100% water kefir grains and steamed bread using yeast was 18.51% (db) and 12.51% (db), respectively. It can be concluded that optimum concentration of water kefir grains used as leavening agent for steamed bread making was 100% based on 100% of flour.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1053
10.30997/jp.v8i2.1053
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 74-81
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1053/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1054
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK KOMODITAS IKAN BANDENG BEKU DENGAN PENDEKATAN SCOR
Ginantaka, Aditia
milkfish
performance
fishery
supply chain
Produk murah, berkualitas dan cepat merupakan harapan setiap konsumen. Mekanisme rantai pasok yang baik dapat menjamin kelancaran arus komoditas pertanian dan perikanan sejak dari unit budidaya (farm) hingga meja makan (table) konsumen. Sektor perikanan budidaya tambak seperti tambak ikan bandeng merupakan penyumbang ekspor perikanan indonesia. Pengelolaan sistem rantai pasok dilakukan dalam rangka memuaskan konsumen akhir, sehingga mampu menjaga daya tahan serta meningkatkan daya saing produk ikan bandeng beku. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok ikan bandeng beku melalui pendekatan SCOR dengan menggunakan metrik kinerja yang telah ditetapkan dalam supply chain council. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan benchmarking berdasarkan target perbaikan perusahaan. Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa kinerja rantai pasok produk bandeng beku saat ini masih sebesar 70, 36 %, dan sebagian besar masih berada dibawah nilai benchmark. Perbaikan kinerja dilakukan dengan mendefinisikan secara mendetail setiap proses pada level 1 hingga rangkaian proses pada level 3.Kata kunci: bandeng, kinerja, perikanan, rantai pasok. PERFORMANCE MEASUREMENT OF SUPPLY CHAIN COMMODITIES BANDENG FROZEN USING SCOR APPROACH ABSTRACTCheap, quality and fast products are every customer's expectation. A good supply chain mechanism can ensure the smooth flow of agricultural and fishery commodities from farming units to consumer tables. Fishing aquaculture sectors such as milkfish ponds are the contributors of Indonesian fishery exports. Supply chain management system is done in order to satisfy the final consumer, so as to maintain endurance and improve the competitiveness of frozen milkfish products. This study aims to measure the performance of frozen milkfish supply chain through SCOR approach by using performance metrics that have been established in the supply chain council. Besides, this research also aims to perform benchmarking based on company improvement targets. Based on the measurement results, it is known that the performance of supply chain of frozen milkfish products is still 70, 36%, and most of them are still below the benchmark value. Performance improvements are made by defining in detail every process on level 1 to a series of processes at level 3.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1054
10.30997/jp.v8i2.1054
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 91-97
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1054/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1055
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
FORMULASI VELVA JAGUNG MANIS DENGAN PENAMBAHAN CMC
Suprayatmi, Mira
Novidahlia, Noli
Ainii, Aafiyah Nuur
sweet corn
velva
cmc.
Velva merupakan produk beku yang berbahan dasar buah. Pada penelitian ini jagung digunakan dalam pembuatan velva untuk menambah nilai kergaman jagung sebagai pangan lokal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan perbandingan jagung manis dan air serta pengaruh konsentrasi cmc terhadap velva jagung manis, mengetahui formulasi yang mengahsilkan velva jagung manis yang paling disukai, dan mengetahui kandungan serat pangan serta kandungan gizi velva yang paling disukai. Metode penelitian menggunakan Rancngan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu perbandingan jagung dan air ( 1:2 dan 2:1) dan konsentrasi cmc (0,25%, 0,5%, 0.75%). Tiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perbandingan jagung dan air 1:2 dengan penambahan cmc 0,75% memiliki tingkat kesukaan lebih tinggi. Sifat fisika pada velva jagung manis terpilih untuk overrun 9,45%, viskositas 1,17 cP dan daya leleh 12,20 menit. Kandungan Kinia pada velva jagung manis untuk kadar air 5,47%, abu 29,70%, lemak 3,00%, protein 0,20%, karbohidrat 61,63%, serat pangan 7,62% dan nilai energi 274,32%.Kata kunci: jagung manis, velva, cmc. FORMULATION OF SWEET CORN VELVA ADDING CMC ABSTRACTVelva is a frozen product made from fruit. In experimen, maize is used in making velva to increase the value of corn as the local food. This study aims to influence the differences in the ratio of sweet corn and water as well as the effect of cmc concentration on sweet corn velva, knowing which formulation yields the most favorable sweet corn velva, and to know the most preferred fiber content and nutrient content of velvet. The research method used Rancngan Random (RAL) with two factors: corn and water ratio (1: 2 and 2: 1) and concentration of cmc (0,25%, 0,5%, 0,75%). Each treatment performed 2 replications. The results of the organoleptic test showed that the ratio of corn and water 1: 2 with the addition of 0.75% cmc had higher preferences. The physical properties of sweet corn velva were selected for 9.45% overrun, 1.17 cP viscosity and 12.20 min. Kinia content in sweet corn velva for 5.47% moisture content, 29.70% ash, 3.00% fat, 0.20% protein, 61.63% carbohydrate, 7.62% dietary fiber and 274,32 energy value %.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1055
10.30997/jp.v8i2.1055
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 98-105
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1055/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1056
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
METODE EKSTRAKSI DNA UNTUK DETEKSI MOLEKULER
Hutami, Rosy
Idzni, N
Ranasasmita, R
Suprayatmi, Mira
phenol
chloroform
Surefood kit
LAMP.
Dalam teknik deteksi molekuler seperti Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) dan Polymerase Chain Reaction (PCR), pembuatan hulu asam deoksiribonukleat (DNA) sangat penting. Ekstraksi fase cair dan ekstraksi fasa padat merupakan beberapa metode ekstraksi DNA yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi metode dan produk ekstraksi DNA berdasarkan kemurnian DNA, visualisasi DNA, konsentrasi DNA, dan waktu pemrosesan metode ekstraksi DNA. Metode ekstraksi yang dievaluasi meliputi metode fenol-kloroform (Metode A) sebagai ekstraksi fasa cair dan metode Ekstraksi Surefood kit (Metode B) sebagai ekstraksi fasa padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode A dapat dilakukan pada sampel dengan konsentrasi DNA sangat rendah berkisar antara 7,00 sampai 9,45 ng / μl dengan kemurnian yang baik (1,80-2,10). Meski tidak menunjukkan DNA isolat band pada gel agarosa 1% dan membutuhkan waktu pemrosesan ± 30 jam. Metode B memiliki performa yang baik dalam mengekstraksi sampel dengan DNA dengan konsentrasi tinggi (49,67 sampai 357,28 ng / μl) dengan kemurnian yang baik (1,93 sampai 2,07). Metode ini menunjukkan band untuk setiap sampel DNA pada gel agarose 1% dan membutuhkan waktu ±1 jam. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk preparasi sampel dalam analisis molekuler termasuk tujuan otentikasi halal.KATA KUNCI: fenol, kloroform, Surefood kit, LAMP DNA EXTRACTION METHOD FOR MOLECULAR DETECTIONABSTRACTIn molecular detection technique such as Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) and Polymerase Chain Reaction (PCR), right upstream preparation of deoxyribonucleic acid (DNA) is very important. Liquid phase extraction and solid phase extraction are some of DNA extraction methods those are available. The purpose of this research was to characterizedthe method and product of DNA extraction based on DNA purity, DNA visualization, DNA concentration, and processing time of DNA extraction methods. Extraction methods evaluated included phenol-chloroform method (Method A)as liquid phase extraction and Surefood Extraction kit method (Method B) as solid phase extraction. Result showed that Method A could be performed on samples with very low DNA concentrations ranging from 7.00 to 9.45 ng/µl with a good purity (1.80 to 2.10). Although, it showed no DNA isolates bands on gel agarose 1% and need ± 30 hours processing time. Method B had a good performa in extracting sample with high concentration DNA (49.67 to 357.28 ng/µl) with a good purity (1.93 to 2.07). This method showed bands for each DNA samples on gel agarose 1% and need about ± 1 hour processing time. Both methods can be used for sample preparation in molecular analysis including halal authentication purposes.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1056
10.30997/jp.v8i2.1056
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 106-112
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1056/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1057
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI SAPI POTONG
Parlindungan, Muhammad Dapot
Yoesdiarti, Arti
Miftah, Himmatul
feasibility analysis
beef cattle
business development
Analisis kelayakan peningkatan kapasitas produksi sapi potong ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial peningkatan usaha yang akan dilakukan oleh CV Lembu Mas. CV Lembu Mas bertujuan untuk meningkatkan usaha penggemukan sapinya dari 31 ekor per tahun menjadi 501 ekor per tahun. Penelitian dilaksanakan di CV Lembu Mas (Kelurahan Kedaung Kecamatan Sawangan Kota Depok Jawa Barat) mulai dari September sampai dengan November 2016. Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha yaitu besar manfaat (benefit) dan besar biaya dalam usaha ini, yang dianalisis menggunakan analisis finansial, yang terdiri dari struktur biaya dan analisis cashflow dengan kriteria NPV, Payback period. Hasil NPV yang diperoleh NPV > 0 = 789.314.098. Kriteria Laba-Rugi peningkatan kapasitas produksi memperoleh keuntungan pada tahun pertama sebesar Rp 128.440.450, tahun kedua sampai tahun kelima memperoleh keuntungan sebesar : Rp 209.408.450. Kriteria R/C Ratio diperoleh 1,1 pada tahun petama dan 1,2 pada tahun kedua sampai tahun kelima. Berdasarkan kriteria payback period yang diperoleh lebih cepat dari umur bisnis, yaitu 1 tahun 11 bulan. Berdasarkan aspek finansial, peningkatan kapasitas produksi dikatakan layak untuk dijalankan.KATA KUNCI: analisis kelayakan, sapi potong, pengembangan usaha. FINANCIAL FEASIBILITY STUDY OF BEEF PRODUCTION CAPACITY EXPANSION ABSTRACTThis study was aimed to analyze the feasibility of production expansion of beef at CV Lembu Mas, Depok. CV Lembu Mas intended to expand their beef production, from 31 beef to 51 beef. The study was conducted at CV Lembu Mas from September to November 2016. Financial analysis was done to assess the benefit and the cost in this business and consisted of cost structure and cash flow analyzes using NPV and Payback Period parameters. Results showed that the NPV was NPV > 0 = Rp 789.314.098. With profit-loss parameter, it was shown that the first year profit was Rp 128.440.450 and in year 2 to 5, the profit was Rp 209.408.450,-. The R/ C ratios were 1.1 in the first year and 1.2 in year 2 to 5. Payback period was 1 year 11 months, shorter than the age of the business. Based on the results of financial and non financial analyzes, it was concluded that the expansion of production capacity was feasible.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1057
10.30997/jp.v8i2.1057
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 113-120
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1057/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1058
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
MINUMAN SIRUP LIMBAH SARI MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)
Yuliana, Resti
Rahmawati, Siti Irma
Novidahlia, Noli
mengkudu
syrup
vitamin C
antioxidant
Total Plate Count (TPC).
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, tumor, dan diabetes.Pada umumnya pemanfaatan mengkudu baru terbatas pada sari buahnya saja sedangkan bagian yang lain belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitianini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi madu terhadap sifat organoleptik sirup limbah sari mengkudu, mengetahui formulasi sirup limbah sari mengkudu, dan mengetahui kandungan vitamin C, kadar antioksidan, dan mikroba pada sirup limbah sari mengkudu yang sudah terpilih. Sirup limbah sari mengkudu dibuat dengan tiga perbandingan madu dan air yaitu 50%:50%, 60%:40%, dan 70%:30%dengan dua kali ulangan. Analisis yang dilakukan meliputi organoleptik (uji mutu sensori dan uji hedonik), fisik (kekentalan), dananalisis kimia (antioksidan dan vitamin C), uji mikroba (Total Plate Count) untuk sirup yang paling disukai. Sirup limbah sari mengkudu yang disukai adalah sirup dengan perbandingan madu 70% dan air 30%, memiliki nilai antioksidan 859 IC50(rpm), kadar vitamin C sebesar 15,53%, dan Total Plate Count (TPC) sebesar 175 CFU/mL.KATA KUNCI: mengkudu, sirup, vitamin C, antioksidan, Total Plate Count (TPC). BEVERAGES WASTE EXTRACT OF MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) ABSTRACTMengkudu (Morinda citrifolia L.) efficacious to treat some degenerative diseases such as cancer, tumors, and diabetes. In general, the utilization of mengkuduis limited only for juice, while the other parts have not been optimally utilized. The purpose of this research is to know the effect of honey concentration on organoleptic characteristic of mengkudu juice syrup, to find out the formulation of mengkudu juice syrup, and to know the content of vitamin C, antioxidant and microbial levels of selected mengkudu juice syrup. mengkudu juice syrup is made with three kinds of comparison from honey and water,with different ratio which are; 50%: 50%, 60%: 40%, and 70%: 30% with two replications. The analysis included organoleptic (sensory quality test and hedonic test), physical (viscosity), and chemical analysis (antioxidant and vitamin C), microbial (Total Plate Count) test for the most preferred syrup. The most preferred noni syrup is the syrup with 70% honey and 30% water, which has an antioxidant level of 859 IC50 (rpm), vitamin C level of 15,53%, and Total Plate Count (TPC) of 175 CFU / mL.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1058
10.30997/jp.v8i2.1058
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 121-129
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1058/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1059
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI PATOGEN DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK KULIT KAYU RARU (Vatica leucocapra)
Verawati, Nenengsih
Aida, Nur
antibacteria activity
GC-MS
raru wood bark.
Tanaman raru adalah jenis tanaman hutan yang memiliki tinggi 70-85 cm, memiliki kulit yang tebal kemudian diolah menjadi serbuk oleh masyarakat wilayah Kalimantan biasa dinamakan kulit kayu resak yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pengawet nira nipah . berdasarkan dari penelitian, kayu raru memiliki kandungan senyawa terpenoid, arilpropanoid, benzofuran, flavonoid, hidrokuinon dan oligostilbenoid (Fuad, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona hambat dari beberapa konsentrasi ekstrak kulit kayu raru dan mengetahui senyawa apa saja yang terkandung pada ekstrak kulit kayu raru. Metode penelitian yang digunakan adalah eksoperimental deskriptif yaitu menggunakan ekstraksi soxhlet yaitu pelarut etanol dan methanol (p.a). Masing-masing ekstraksi tersebut dilakukan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan dua macam analisa yaitu analisa deskriptif menggunakan mikrosoft Excel. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel, dan untuk mudah interpretasi data maka dibuat grafik atau histogram. Analisa ini digunakan analisa rendemen, untuk uji aktivitas antibakteri, dan identifikasi senyawa aktif kulit kayu raru metode GC-MS. Data hasil penelitian menunjukkan rendemen tertinggi pada ekstrak kulit kayu raru yang menggunakan pelarut etanol dan hasil uji zona hambat diperoleh pada ekstrak kulit raru yang menggunakan pelarut etanol dengan bakteri uji S.aureus. Hasil penelitian diperoleh rendemen paling tinggi diperoleh pada penggunan pelarut metanol yaitu 35,65%. Perlakuan terbaik diperoleh pada aktivitas antibakteri dengan pelarut metanol 99%. Bakteri gram positif yaitu S.aureus lebih sensitif terhadap aktivitas antibakteri.KATA KUNCI: aktivitas antibakteri, GC-MS, kulit kayu raru. ANTIBACTERIA ACTIVITY EXPERIMENT ON PATHOGEN BACTERIA AND ACTIVE COMPOUND IDENTIFICATION ON RARU WOOD BARK (Vatica leucocapra) ABSTRACTRaru is a forest tree which has height about 70-85 cm, has thick bark, which is usually processed to become powder in Kalimantan, called resak wood bark. It’s usually used as a preservative on nira nipah. Based on Fuad (2010), raru wood bark has compound such as terpenoid, arilpropanoide, benzofurane, flovonoide, hidroquinon and oligostilbenoide. The aims of this experiment are to identified clear zone from several consentration (90%, 95% and 99%) and active compound on raru wood bark extract. The treatments are soxhlet extraction with ethanol and methanol solvent (p.a.). Each extraction is done three times so there will be 18 experimental units. Rendement was analyzed by the antibacteria activity and the active compound identification with GC-MS. Result of this experiment is analyzed descriptively with microsoft excel programe and the data is showed in tabels and graphs or histograms. The result of the experiment are the highest rendement taken from methanol extraction treatment, is 35,65%. The best treatment is taken from antibacterial activity examination of methanol solvent treatment (99% consentration). Raru wood bark extract more effectively to inhibit gram positive bacteria (S. Aureus) than gram negative bacteria (E. Coli). Chromatogram GC-MS identified hexadecanoic acid as an active compound in raru wood bark, which belongs to carboxylic acid group.
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1059
10.30997/jp.v8i2.1059
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 82-90
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1059/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1111
2018-05-18T04:46:54Z
jp:ART
driver
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN HIAS PLATYDORAS (Platydoras costatus) DALAM TEKNOLOGI BIOFLOK
Teduh, Ahmad
Muarif, Muarif
Rosmawati, Rosmawati
biofloc
growth
platydoras
type of bacteria.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan hias Platydoras (Platidoras costatus) yang dipelihara dengan menggunakan teknologi bioflok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: Perlakuan A (Tanpa Bioflok), B (Dengan Bioflok). Ikan uji yang digunakan adalah ikan hias Platydoras yang memiliki panjang 1,9–2,1 cm. Ikan dipelihara selama 40 hari dan diberi pakan 2 kali sehari. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, pengukuran kualitas air dan kepadatan bakteri. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan bioflok memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan harian, dan tingkat kelangsungan hidup (SR). Kepadatan bakteri di awal penelitian (9.6x104 CFU/ml), pada akhir penelitian memiliki nilai rata-rata pada perlakuan tanpa bioflok berkisar 7.84x105 CFU/ml sedangkan nilai rata-rata pada perlakuan bioflok berkisar 4,3 x106 CFU/ml, Hasil indentifikasi pada awal penelitian terdapat 4 jenis bakteri yaitu Streptobacillus sp, Enterobacter sp, Kurthia sp, Aeromonas sp. pada akhir penelitian terdapat 2 jenis bakteri pada perlakuan tanpa bioflok (Streptobacillus sp dan Aeromonas sp) dan 2 jenis bakteri pada perlakuan bioflok (Streptobacillus sp dan Kurthia sp.). Kata Kunci: bioflok, pertumbuhan, platydoras, jenis bakteri.GROWTH AND GOING FISH LIFE PLATYDORAS (Platydoras costatus) FISH IN BIOFLOK TECHNOLOGYABSTRACT The purpose of this research is to know the growth and survival of Platydoras ornamental fish (Platidoras costatus) which is maintained by using biofloc technology. This study used Completely Randomized Design with 2 treatments and 5 replications. The treatments in this study were: Treatment A (Without Biofluok), B (With Bioflok). The test fish used are Platydoras ornamental fish that has a length of 1.9-2.1 cm. Fish kept for 40 days and fed 2 times a day. The parameters observed included daily growth rate, survival, water quality measurement and bacterial density. The results showed that the addition of bioflock gave significant different effect (P <0,05) to daily growth rate, and survival rate (SR). The density of the bacteria at the start of the study (9.6x104 CFU / ml), at the end of the study had an average value of treatment without biofloc ranging from 7.84x105 CFU / ml while the mean value of biofloc treatment ranged from 4.3 x106 CFU / ml, at the beginning of the study there were 4 types of bacteria: Streptobacillus sp, Enterobacter sp, Kurthia sp, Aeromonas sp. at the end of the study there were 2 types of bacteria on treatment without biofloc (Streptobacillus sp and Aeromonas sp) and 2 types of bacteria on biofloc treatment (Streptobacillus sp and Kurthia sp.).
Universitas Djuanda
2017-10-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1111
10.30997/jp.v8i2.1111
Jurnal Pertanian; Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER; 66-73
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v8i2
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1111/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1149
2019-04-15T03:33:03Z
jp:ART
driver
FORMULATION CRACKERS PASTA TALAS (Colocasia esculenta) AND PURPLE SWEET POTATO (Ipomea batatas L)
Novidahlia, Noli
Amalia, Lia
Januarisca, Brida
crackers
hedonic test
purple sweet potato
sensory quality
taro.
Taro is rich in nutrients and purple sweet potato is rich in anthocyanin which can be functioned as a pigment. The aims of the study were to determine the best paste formulated using taro flour and mash sweet potato based on sensory quality test, to evaluate the preference level of crackers using hedonic test and to analyze the chemical properties of selected product. The study was begun with pasta preparation assigned by three ratios of taro flour and mash purple sweet potato (1:1 , 3:1 and 1:3). The sensory qualities of paste including color, taste, and texture were analyzed. Paste made with ratio of taro flour and mash purple sweet potato 1:3 had the best sensory qualities. The paste was then used for crackers making, crackers with filler of paste (sandwich) and crackers made by mixing the dough and paste. Each crackers was then evaluated its preference level using hedonic test including color, aroma, taste, crispyness, and the preferred crackers was analyzed its chemical properties including moisture, ash, protein, lipid, and carbohydrate. The results showed that sandwich crackers was preferred than mixed dough-paste crackers and contained of moisture 3.54%, ash 0.82%, protein 8.57%, fat 7.15%, and carbohydrates 79.93%.
Universitas Djuanda
2018-05-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1149
10.30997/jp.v9i1.1149
Jurnal Pertanian; Vol. 9 No. 1 (2018): APRIL; 1-8
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v9i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1149/pdf
Copyright (c) 2018 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1150
2019-04-15T03:32:27Z
jp:ART
driver
JELLY EXTRACT DRINKING RED BIT
Kusumaningrum, Intan
Novidahlia, Noli
Soraya, Dina Ayu
red beets
jelly drinks
antioxidants
fiber
Beets are one of the most useful food ingredients. One of the benefits is to provide natural color in the manufacture of food products. The pigment present in the red bit is betasianin. Betasianin is a class of antioxidants. Drink jelly is a soft gel-shaped drink, generally jelly drinks have elastic properties but consistency or gel strength is weaker than jelly agar. This study aims to diversify food products from red bit beans.The research begins by making red beet extracts first, after which mixing all the ingredients of making jelly drinks. The experimental design used in this research is Completely Randomized Design with three treatment levels and two replications. Data analysis was processed by Kruskal Wallis and ANOVA. The treatments used were comparison of beets and water 1:10, comparison of beets and water 1: 12,5 and comparison of beets and water 1:15. Organoleptic tests used in the study were hedonic rank test and sensory quality test.The results showed that the treatment comparison of beets and water 1:15of was selected jelly beverage based on hedonic test result by panelist. Chemical analysis of the selected product was then performed. Drink jelly comparison of beets and water 1:15 has antioxidant levels of 4.2 mg vit c / 100g sample, food fiber content of 14, 92%, and total sugar of 26.27%.
Universitas Djuanda
2018-05-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1150
10.30997/jp.v9i1.1150
Jurnal Pertanian; Vol. 9 No. 1 (2018): APRIL; 9-16
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v9i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1150/pdf
Copyright (c) 2018 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1151
2019-04-15T03:31:07Z
jp:ART
driver
EFFECTS OF REDUCE SPECIFIC BAU ON KUNASIT (Curcuma Domestica Val.) AS NATURAL DYE COLOR
Mardiah, Mardiah
Nurhayati, Astri
Amalia, Lia
turmeric
food natural coloring
aroma elimination
distillation
and maceration.
Turmeric is widely used as a herbal medicine, food preservation and food coloring. However, food industries have less interest to utilize turmeric as a food coloring due to its spesific aroma. The objective of this research was to obtain the proper method to eliminate the turmeric’s spesific aroma. The experimental methods consisted of 3 stages, namely distillation (A1) and non-distillation (A2) methods which then was extracted by maceration method with the addition of 96% ethanol (B1), acetone (B2) and ethanol 96% + acetone (B3) as stage 1; with (C1) and without heating (C2) as stage 2; and the addition of 3% acetic acid and 3% citric acid as stage 3. The results of stage 1, 2, and 3 were the spesific aroma of turmeric tend to be weak when use the distillation and maceration with 96% ethanol where the curcumin content was 0.50%, and with the addition of 3% acetic acid which have a brighter color, respectively. The color analysis showed that the color by adding 3% acetic acid has CIE b* (yellow) of 66.85 with pH of 3.24. So, the proper method for eliminating the turmeric’s spesific aroma was distillation process then followed by extraction using 96% ethanol and adding 3% acetic acid to increase the color brightness and homogeneity.
Universitas Djuanda
2018-05-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1151
10.30997/jp.v9i1.1151
Jurnal Pertanian; Vol. 9 No. 1 (2018): APRIL; 17-22
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v9i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1151/pdf
Copyright (c) 2018 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1152
2019-04-15T03:29:50Z
jp:ART
driver
LABOR EMPLOYMENT AND UBIKAYU HEALTH REVENUE (Manihot esculenta Crantz) ON HOUSEHOLD FARMS REVENUE
Miftah, Himmatul
Suryana, Dede
Yodfiatfinda, Yodfiatfinda
Increased cassava demand was not followed by an increase in farmer income. To cover the expenditures of households, farmers work in non-agricultural activities. The objective of this research is to analyze the level of household income and contribution of cassava farming to the total income of farm household. The research was conducted in Purabaya Village, Purabaya sub-district, Sukabumi district, conducted from April until June 2013. The location was chosen purposively by Simple Random Sampling of 36 farmers sample. Conclusion The average household income of peani is Rp. 5,721,639 per year or Rp. 476,800 per month. Cassava business income contribution of 59 percent, from non-cassava farming by 9 percent and outside farming ie trade and services 32 percent of total household income Rp 40,553,344, -
Universitas Djuanda
2018-05-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1152
10.30997/jp.v9i1.1152
Jurnal Pertanian; Vol. 9 No. 1 (2018): APRIL; 23-30
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v9i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1152/pdf
Copyright (c) 2018 JURNAL PERTANIAN
oai:ojs.unida.ac.id:article/1153
2019-04-15T03:29:05Z
jp:ART
driver
CHANGES IN PHYSICOCHEMICAL PROPERTIES OF USED PALM OIL (JELANTAH) ON CHICKEN FRYING
Aminullah, Aminullah
used palm oil
frying frequency
physicochemical
linear regression
Cooking oil was one of the basic needs which consumed by the whole of Indonesian society. The high price of palm cooking oil and the lack of knowledge caused the repeated using of palm cooking oil which is harmful to health. The objective was to determine the physicochemical changes of used palm oil (Jelantah) on chicken frying. This research was using purposive sampling method. The experimental design used completely randomized design with one factor of frying frequency which were 0, 3, 7 and 10 times. Statistical analysis showed that the physicochemical tests (color analysis, peroxide value, acid value and moisture content) in each test was significant or significantly different, from the linear regression predicted that the frying frequencies which were used in fried chicken vendors were 16-54 times. In addition, it can be seen the characteristic qualities of used palm oil on chicken frying namely: color analysis L from 39.40% to 46.49%, a from 5.80% to 9.26%, b from 16,57% to 22.82%; peroxide value from 1.599 meq/kg to5.623 meq/kg; acid value from 0.076% to 0.153%; and water content from 0.021% to 0.267%. The physicochemical tests of used palm oil sample from fried chicken vendors namely: color analysis at L of 27.11%, a of 9.63%, b of 18.02%; peroxide value of 10.07 meq / Kg; acid value 0.434%; and water content of 0.166%.
Universitas Djuanda
2018-05-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1153
10.30997/jp.v9i1.1153
Jurnal Pertanian; Vol. 9 No. 1 (2018): APRIL; 31-42
2550-0244
2087-4936
10.30997/jp.v9i1
eng
https://ojs.unida.ac.id/jp/article/view/1153/pdf
Copyright (c) 2018 JURNAL PERTANIAN
9dc471545cfafb9e0e07d38dd56d6042