KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA DAN REALISASI RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KOTA

Authors

  • Dina Mayasari Soeswoyo Sekolah Tinggi Pariwisata Bogora

DOI:

https://doi.org/10.30997/jsh.v10i2.2024

Keywords:

APBD, Kontribusi, Kepariwisataan Kota Bogor, RIPPARDA, Pendapatan Asli Daerah

Abstract

Sektor pariwisata kini menjadi leading sector program kerja pemerintah Indonesia, bahkan sejak 2017 sudah menempati peringkat ke-dua sebagai penghasil terbesar devisa negara. Namun hal tersebut belum diimbangi oleh pembangunan kepariwisataan yang merata dan belum sepenuhnya mendapat perhatian pemerintah di daerah. Penelitian ini membahas tentang kontribusi pajak sektor pariwisata Kota Bogor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) periode 2012-2017, juga menggali realisasi Rencana Induk  Pembangunan Kepariwisataan (RIPPARDA) Kota Bogor 2016-2018. Kajian ini dilakukan dengan metode kombinasi pendekatan kuantitatif sederhana dan kualitatif guna mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan melaui studi dokumentasi, wawancara mendalam menggunakan alat bantu pedoman wawancara semi terstruktur kepada beberapa informan kunci secara purposive dan snowball, juga dilengkapi dengan data-data hasil observasi dan studi literatur. Analisis kajian ini dilakukan menggunakan teknik analisis kontribusi, deskriptif dan eksplanatif. Verifikasi data kualitatif dilakukan secara triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah, kontribusi sektor pariwisata Kota Bogor terhadap PAD periode tahun 2012-2017 adalah 24% dan rasio kontribusi terhadap terhadap APBD adalah 7,7%. Rata-rata manfaat APBD yang direalisasikan untuk belanja sektor pariwisata Kota Bogor periode yang sama adalah 0,5%.  Program RIPPARDA Kota Bogor, pada tahun 2016-2018 sudah terealisasi 67,2%. Simpulan dari penelitian ini adalah sektor pariwisata Kota Bogor tahun 2017 memberikan kontribusi terbesar (36%) dalam pajak daerah dan berperan penting dalam menunjang Pendapatan Asli Daerah dan A.P.B.D. 2012-2017. Realisasi program RIPPARDA Kota Bogor tahun 2016-2018 belum maksimal (67%), karena beberapa kendala termasuk alokasi anggaran belanja pariwisata yang sangat minim

References

Aditia. 2018. Rekaman Wawancara, Bogor : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Bapenda Kota Bogor. 2018. Workshop Kepariwisataan Kota Bogor Strategi Bersama Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bogor, 27 Agustus
Cresswell, John. W. 2010. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. 2017. Data Kepariwisataan Kota Bogor
Memah E. 2013. Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran terhadap PAD Kota Manado, Jurnal EMBA , 1(3): 871-881
Ghony M.D dan Almanshur F. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media\
J.J. Spillane. 1987. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Kotler, Bowen dan Makens. 2011. Marketing for Hospitality and Tourism. Fith Edition. Person Education, Inc. USA
Koen Meyers. 2009. Pengertian Pariwisata, Diakses Juni 2017, dari http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-pariwisata-menurut-paraahli.html
Lahay,Yuno. 2018. Rekaman Wawancara. Bogor : Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia
Peraturan Daerah Kota Bogor No.9. 2016. Rencana Induk Pambangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA)
Prayanti, Ni Luh A Suwendra, I Wayan dan Yudiaatmaja F. 2014. Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010-2013. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen .Volume 2
Qodarrochman N. 2010. Analisis PAD dari Sektor Pariwisata di Kota Semarang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Rasyidi Sahlan. 2018. Rekaman Wawancara, Bogor: Dinas Pariwisata Kota Bogor
Refiandi A. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Objek Wisata, Jumlah Penduduk,dan PDRB Perkapita terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Pariwisata di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005 -2014. Universitas Andalas http://scholar.unand.ac.id/20226.
Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000. Tentang Kepariwisataan. Jakarta. Sekretariat Negara RI.
Rudi Badrudin. 2001. Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Pembangunan Industri Pariwisata.Kompak.No.3 Hal. 1-13
Republik Indonesia. Undang Undang No. 10. 2010. Kepariwisataan. Jakarta. Sekretariat Negara R.I.
Saleh S. 2003. Kemampuan Pinjam Daerah Kabupaten dan Kota di Indonesia”. Vol. XIV No. 2 Desember 2003. Semarang: Media Ekonomi & Bisnis
Soekadij R.G. 2000. Anatomi Pariwiwsata (Memahamai Pariwisata Sebagai “Systemic Linkage”). Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Soeswoyo Dina M. 2018. Efektivitas dan Kontribusi Sektor Pariwisata Kota Bogor terhadap Pendapatan Asli Daerah 2012-2016. Tourism Scientific Journal 3/2 : 120-141
Soeswoyo Dina M. dan Rahardjo S. 2018. Peranan Aspek Ekonomis Pariwisata Kota Bogor terhadap Pendapatan Asli Daerah. National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. Jakarta, 31-48
Wahab Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta
Yahya Arief. 2018. Pariwisata Era Digital. Seminar Nasional Pariwisata, Jakarta, 30 Juli, 2018. Indonesia

Downloads

Published

2019-11-05

How to Cite

Soeswoyo, D. M. (2019). KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA DAN REALISASI RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KOTA. Jurnal Sosial Humaniora, 10(2), 108–119. https://doi.org/10.30997/jsh.v10i2.2024

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 447 times