KOMUNIKASI PRIMER DAN SEKUNDER CITY BRANDING

Authors

  • Mariana Siregar Universitas Djuanda Bogor
  • Ezi Hendri

DOI:

https://doi.org/10.30997/jsh.v10i1.1602

Keywords:

City branding, media sosial, strategi komunikasi

Abstract

Untuk mengefektifkan pelaksanaan strategi komunikasi city branding di media sosial, pemerintah Kota Bogor perlu memahami karakter publiknya (komunikan), salah satu publiknya adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan salah satu publik potensial pesan komunikasi city branding suatu daerah. Penelitian ini bertujuan mengenali karakter dan pemanfaatan media sosial mereka dalam penelusuran informasi publik daerahnya dan media sosial mana yang paling sering digunakan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kuantitatif yang terdiri dari analisis statistik deskriptif (frekuensi dan persentase) digunakan untuk menganalisis deskripsi peubah peubah-peubah karakteristik responden, dan analisis rataan skor digunakan untuk menganalisis penilaian dari komunikasi kota. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara quota sampling menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa di Kota Bogor memiliki tiga media sosial instagram, facebook, twitter. Dilihat dari keaktifan penggunaan instagram, youtube, dan Facebook. Karakteristik mahasiswa yang menggunakan media sosial di Kota Bogor dalam penelitian ini di media massa didominasi oleh mahasiswa dengan perbandingan 52 persen dengan 48 persen responden mahasiswi. Di rentang usia 18-26 tahun, usia mereka tiga terbanyak adalah berusia 22 tahun, usia 21 tahun, usia 20 tahun sebanyak, sisanya kurang dari umur 20 tahun, dan sebanyak 62,8 persen bertempat tinggal di Kota Bogor. Komunikasi primer yang ditemukan berupa strategi lanskap kota dalam bentuk revitalisasi situs bersejarah di Kota Bogor dinilai baik, sedangkan ruang terbuka hijau secara umum dinilai cukup baik. Pada tahapan komunikasi sekunder, media sosial paling sering menjadi rujukan mencari informasi Kota Bogor di kalangan mahasiswa terutama adalah akun instagram, facebook, dan twitter Pemerintah Kota Bogor.

References

Anholt, S. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities, And Regions. New York: Palgrave Macmillan.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia - APJII. (2017). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017.
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2017. Kota Bogor Dalam Angka 2017. Bogor : Badan Pusat Statistik
Kavaratzis, M. (2004). From city marketing to city branding: Towards a theoretical framework for developing city brands. Place Branding, 1(1), 58–73. https://doi.org/10.1057/palgrave.pb.5990005
Muljono P. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bogor: IPB Press.
Sevin, E. (2016). Social Media and Local Governments, (October). https://doi.org/10.1007/978-3-319-17722-9
Rusdi, Farid dan Sukendro, Gregorius Genep. (2018). Analisis Industri Kreatif Dalam Memanfaatkan Identitas Kota Melalui Media Baru. Jurnal Komunikasi Untar, Vol.10 No. 1. E.ISSN:2528-2727.
Kusniadji, Suherman. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Kegiatan Pemasaran Produk Consumer Goods (Studi Kasus pada PT Expand Berlian Mulia Di Semarang). Jurnal Komunikasi Untar, Vol.8 No. 1. E.ISSN:2528-2727.

Downloads

Published

2019-05-27

How to Cite

Siregar, M., & Hendri, E. (2019). KOMUNIKASI PRIMER DAN SEKUNDER CITY BRANDING. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 11–18. https://doi.org/10.30997/jsh.v10i1.1602

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 1346 times