Main Article Content

Abstract

Bunga matahari merupakan tanaman yang stategis karena selain dapat digunakan sebagai bahan pangan, juga dapat menghasilkan minyak terutama minyak makan yang menempati posisi terbesar ketiga dunia setelah kedelai dan kelapa sawit. Pengembangan budidaya bunga matahari di Indonesia masih kurang optimal terutama produksi bunga matahari. Dalam peningkatan hasil produksi salah satunya perlu benih unggul. Identifikasi keragaman biji perlu dilakukan agar mendapatkan karakter genotipe tanaman yang berbeda dalam proses perakitan kultivar untuk mencegah duplikasi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakter dan variabilitas karakter biji bunga matahari. Aksesi tanaman yang digunakan yaitu Ha1, Ha15, Hu1, Hu2, dan Hu3. Metode penelitian ini terdiri atas kegiatan pengolahan lahan, penanaman, perawatan, pengendalian OPT, dan pemanenan bunga matahari. Setelah diperoleh biji hasil panen, dilakukan karakterisasi benih dengan peubah kuantitatif yaitu panjang biji, diameter biji, bobot 100 biji, persentase biji hampa. Peubah kualitatif terdiri atas warna biji, bentuk biji, garis tepi dan warna garis. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif sederhana. Analisis data melalui perbandingan varians fenotipe dengan standar deviasi varians fenotipe, varians, standar deviasi. Hasil yang didapatkan pada karakter kualitatif dan kuantitatif menunjukkan adanya keragaman. Peubah yang memiliki nilai variabilitas luas adalah karakter diameter biji, warna biji, bentuk biji, garis tepi dan warna garis biji, sedangkan peubah panjang biji, bobot 100 biji dan persentase biji hampa menunjukkan variabilitas sempit.

Article Details

How to Cite
Hersi Martinsyah, R., Jamsari, & Ramadhan, N. (2022). KARAKTERISASI BIJI LIMA AKSESI BUNGA MATAHARI DI DATARAN TINGGI ALAHAN PANJANG SUMATERA BARAT . JURNAL AGRONIDA, 8(1), 16–20. https://doi.org/10.30997/jag.v8i1.4862

References

  1. Bello OB. 2012. Heritability and genetic advance for grain yield and its related attributes in maize (Zea mays L.). J. Instasci. Micro. Biotech. 2:1-14.
  2. Fauza H. 2005. Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.). Dalam: Baihaki, A., Hasanuddin, Elfis, P. Hidayat, A. Sugianto, dan Z. Syarif (Eds.) Kondisi Berapa Plasma Nutfah Komoditi Pertanian Penting Dewasa ini. PPS Unpad KNPN Litbang Deptan.
  3. Gandhi S, Heesacker A, Freeman C, Argyris J, Bradford KJ, and Knapp SJ. 2005. The self-incompatibility locus (S) and quantitative trait loci for self-pollination and seed dormancy in sunflower. J. Theor Appl Genet. 111: 619–629.
  4. Khomaeni HS, Rahadi VP, Ruhaendi E, Santoso B. 2015. Variabilitas genetik dan fenotipik karakter pertumbuhan dan komponen pertumbuhan benih hasil perbanyakan vegetatif klon-klon teh yang diperoleh melalui persilangan buatan. Jurnal Agro. 2(1):10-14.
  5. Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika (terjemahan Bambang Sumantri). Jakarta: PT Gramedia.
  6. Suprapto, Supanjani. 2009. Analisis genetik ciri-ciri kuantitatif dan kompatibilitas sendiri bunga matahari di lahan ultisol. Jurnal Akta Agrosia. 12(1):89-97.
  7. Suryana NK. 2008. Pengaruh naungan dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika (Capsicum annum var.Grossum). Jurnal Agrisains. 9(2):89-95.
  8. Syukur M, Sujiprihati S, Yunianti R, Kusumah DA. 2011. Pendugaan ragam genetik dan heritabilitas karakter komponen hasil beberapa genotipe cabai. Jurnal Agrivigor 10(2): 148-156.