Main Article Content

Abstract

Karet termasuk tanaman perkebunan yang penting sebagai bahan utama penghasil lateks. Hasil samping dari pengolahan pabrik kelapa sawit salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit yang memiliki kandungan bahan organik, sehingga berpotensi dijadikan bahan baku pembuatan kompos. Tujuan penelitian ini adalah respon pertumbuhan bibit karet yang diberikan kompos tandan kosong kelapa sawit. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap terdiri dari 5 ulangan dan 5 taraf perlakuan dosis kompos tandan kosong kelapa sawit, yaitu 0 g, 25 g, 50 g, 75 g, dan 100 g per polybag. Peubah amatan penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah payung, diameter batang, bobot kering bibit dan panjang akar bibit karet. Peubah tinggi, jumlah payung, diameter batang, bobot kering tanaman dan panjang akar bibit karet dipengaruhi oleh aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit. Kompos tandan kosong kelapa sawit 100 g/polybag menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit karet pada tanah gambut.

Article Details

How to Cite
Rosmalinda, Fitry Ramanda, R., Nurhayati, Sopiana, Nurhanudin, & Kasrianto. (2024). PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Mull. Arg) PADA MEDIA GAMBUT. JURNAL AGRONIDA, 10(1), 39–46. https://doi.org/10.30997/jag.v10i1.10940

References

  1. Agung, A. K., Adiprasetyo, T. A., & Hermansyah, H. (2019). Penggunaan kompos tandan kosong kelapa sawit sebagai subtitusi pupuk npk dalam pembibitan awal kelapa sawit. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 75-81. https://doi.org/10.31186/jipi.21.2.75-81.
  2. Amri, A. I., Armaini, A., & Purba, M. R. A. (2018). Aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit dan dolomit pada medium sub soil inceptisol terhadap bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) di pembibitan utama. Jurnal Agroteknologi, 8(2), 1-8. http://dx.doi.org/10.24014/ja.v8i2.3349
  3. Anwar, R. N., & Suwarto. (2016). Pengelolaan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) di Sumatera Utara dengan aspek khusus pembibitan. Buletin Agrohorti, 4(1), 94-103. https://doi.org/10.29244/agrob.v4i1.15006.
  4. Asra, G., Simanungkalit, T., & Rahmawati, N. (2014). Respons pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit dan zeolit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(1), 416-426.
  5. Baharudin, B. (2014). Hubungan antara keragaman biofisik dan fisiologis benih dengan vigor benih dan bibit kakao hibrida. Industrial Crops Research Journal, 20(3), 158-168. https://doi.org/10.21082/littri.v20n3.2014.158%20-%20168.
  6. [BPS Ketapang] Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang. (2018). Kabupaten Ketapang dalam Angka. Ketapang: CV Bhakti.
  7. Fahriza, M. A., Muín, A., & Setyawati, E. R. (2016). Pengaruh pemanfaatan janjang kosong kelapa sawit sebagai campuran media tanam dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan Mucuna bracteata. Jurnal Agromast, 1(2), 1-12.
  8. Fajri, S., & Ranadhan, A. (2020). Respon pemberian pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) baby corn. Jurnal Pionir LPPM, 6(1), 82-94.
  9. Fauzi, A., & Fifi P. (2017). Pemberian Kompos TKKS dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Online Mahasiswa. 4(2), 1-12.
  10. Gabov D., Yakovleva E., & Vasilevich R. (2020). Vertical distribution of PAHs during the evolution of permafrost peatlands of the European arctic zone. Appl Geochemistry. 123:104790. https://doi.org/10.1016/j.apgeochem.2020.104790.
  11. Gardner, F.P., Pearce, R.B., Mitchell, R.L. (2011). Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. Jakarta: UI Press.
  12. Haitami, A., & Wahyudi, W. (2019). Pengaruh berbagai dosis pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit plus (kotakplus) dalam memperbaiki sifat kimia tanah ultisol. Jurnal Ilmiah Pertanian, 16(1), 56-63. https://doi.org/10.31849/jip.v16i1.2351.
  13. Harjanti, R. A., & Tohari, S. N. H. U. (2014). Pengaruh takaran pupuk nitrogen dan silika terhadap pertumbuhan awal (Saccharum officinarum L.) pada inceptisol. Vegetalika, 3(2), 35-44. https://doi.org/10.22146/veg.5150.
  14. Haryawan, B., Sofjan, J., Yetti, H. (2015). Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays. L var. Saccarata Sturt). JOM Faperta, 2(2),1-15.
  15. Hayat, E. S., & Andayani, S. (2015). Pengelolaan limbah tandan kosong kelapa sawit dan aplikasi biomassa chromolaena odorata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi serta sifat tanah sulfaquent. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, 17(2), 45-51.
  16. Kamsurya, M. Y., & Botanri, S. (2022). Peran bahan organik dalam mempertahankan dan perbaikan kesuburan tanah pertanian; review. Jurnal Agrohut, 13(1), 25-34. https://doi.org/10.51135/agh.v13i1.121.
  17. Khotimah, S., Suharjono, S., Ardyati, T., & Nuraini, Y. (2020). Isolation and identification of cellulolytic bacteria at fibric, hemic and sapric peat in Teluk Bakung Peatland, Kubu Raya District, Indonesia: review. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 21(5), 2103-2111. https://doi.org/10.13057/biodiv/d210538.
  18. Lakitan, B. (2011). Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  19. Mahmud, M. S., & Chong, K. P. (2021). Formulation of biofertilizers from oil palm empty fruit bunches and plant growth-promoting microbes: A comprehensive and novel approach towards plant health. Journal of King Saud University-Science, 33(8), 101647. https://doi.org/10.1016/j.jksus.2021.101647.
  20. Masganti, M., Wahyunto, W., Dariah, A., Nurhayati, N., & Yusuf, R. (2014). Karakteristik dan potensi pemanfaatan lahan gambut terdegradasi di Provinsi Riau. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(1), 133271. https://doi.org/10.2017/jsdl.v8n1.2014.%p.
  21. Rianditya, O. D., & Hartatik, S. (2022). Pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu var. Bululawang hasil mutasi. Berkala Ilmiah Pertanian, 5(1), 52-57. https://doi.org/10.19184/ bip.v5i1.29677.
  22. Rosnina, R., Sapareng, S., & Idawati, I. (2019). Optimalisasi ukuran dan jenis polybag terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. AGROVITAL: Jurnal Ilmu Pertanian, 3(2), 47-50. http://dx.doi.org/10.3532 9/agrovital.v3i2.204.
  23. Suherman, I., Awaludin, A., Itnawati. (2014). Analisis kualitas kompos dari campuran tandan kosong kelapa sawit dengan kotoran ayam menggunakan limbah cair pabrik kelapa sawit dan EM-4. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 1(2), 195-202.
  24. Warsito, J., Sabang, S. M., & Mustapa, K. (2016). Pembuatan pupuk organik dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Jurnal Akademika Kimia, 5(1), 8-15.
  25. Wood, S. A., Tirfessa, D., & Baudron, F. (2018). Soil organic matter underlies crop nutritional quality and productivity in smallholder agriculture. Agriculture, Ecosystems & Environment, 266, 100-108. https://doi.org/10.1016/j.agee.2018.07.025.
  26. Yu, Z., Zhang, J., Zhang, C., Xin, X., & Li, H. (2017). The coupling effects of soil organic matter and particle interaction forces on soil aggregate stability. Soil and Tillage Research, 174, 251-260. https://doi.org/10.1016/j.still.2017.08.004.