KEARIFAN LOKAL DALAM LEKSIKON PUJI-PUJIAN RITUAL NGAJI RASA

Authors

  • Syamsiyatul Mila Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30997/jsh.v8i1.702

Keywords:

anthropolinguistics, blessing, ethnography, local wisdom

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pro dan kontra terhadap keberadaan komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu (SDHBBSI) di lingkungan masyarakat Indramayu yang dianggap sesat. Keberadaan komunitas SDHBBSI yang sekilas dipandang sebelah mata ini ternyata memiliki nilai-nilai budaya yang luhur. Nilai-nilai tersebut tercermin pada larik-larik puji-pujian ritual Ngaji Rasa yang diadakan setiap malam Jumat Kliwon sebagai salah satu bentuk sembahyang. Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) struktur teks, (2) referensi leksikon, dan (3) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam puji-pujian ritual Ngaji Rasa. Dalam melakukan penelitian di lapangan, penelitian ini dibatasi pada tiga teks puji-pujian ritual Ngaji Rasa. Untuk menunjang penelitian ini digunakan pendekatan antropolinguistik dengan model etnografi komunikasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dan wawancara tidak berstruktur. Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan analisis berdasarkan struktur teks puji-pujian, menganalisis referensi leksikon, dan mengungkap nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam puji-pujian ritual Ngaji Rasa. Dalam penelitian ini,  diperoleh lima pengulangan leksikon yang kuat, 10 isotopi yang dibagi menjadi tiga motif tema dalam analisis struktur teks. Referensi leksikon diperoleh sebanyak tujuh, yakni permohonan, ketuhanan, alam, kekerabatan, tempat, aktifitas, dan nasihat. Leksikon yang mengandung kearifan sesuai dengan pandangan hidup orang Jawa, yakni mikrokosmos dan makrokosmos menunjukkan adanya nilai harmoni dalam puji-pujian.

KATA KUNCI: antropolinguistik, etnografi, kearifan lokal, puji-pujian. anthropolinguistics, blessing, ethnography, local wisdom.

 

 

LOCAL WISDOM IN THE LEXICON OF RITUAL BLESSING NGAJI RASA


ABSTRACT

The research was distributed by the pros and cons of the Dayak community to the existence of Hindu-Buddhist Earth Segandu Indramayu (SDHBBSI) in Indramayu neighborhoods deemed heretical. The existence of a SDHBBSI community overview considered one eye turned out to have a culture that values the sublime. These values are reflected in the array-array Ngaji Rasa the rites of blessing a sense held each night Friday Kliwon as one form of prayer. As for the problems of the staple in this research are (1) the structure of the text, (2) a reference lexicon, and (3) local wisdom values contained in the Ngaji Rasa of ritual blessing. In doing research in the field, this research is limited to three text praises the ritual of Ngaji Rasa. This research was used to support the anthropolinguistic approach with a model ethnography of communication. The technique of data collection in this research is the observation and interviews, participants are not structured. The technique of data analysis is performed by doing a text structure analysis based on the praises, analyzes the reference lexicon, and uncover local wisdom values contained in the Ngaji Rasa of ritual blessing. In this study, obtained five repetitions of the lexicon, 10 isotopes are divided into three themes in the analysis of the motives of the structure of the text. Lexicon reference retrieved as many as seven, namely application, Godhead, natural, kinship, places, activities, and advice. Lexicon containing wisdom in accordance with Javanese view of life, namely the microcosm and macrocosm showed a value of harmony in the praise.

Author Biography

Syamsiyatul Mila, Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

References

Humaira MA. 2015. Legenda Batu Hiu: analisis struktur, konteks penutur, fungsi, dan makna. Didaktika Tauhidi Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Volume 2 Nomor 2.

Hymes D. 1980. Foundations in sociolinguistics: an ethnographics approach. University of Pennsylvania Press, Philadelpia.
Koentjaraaningrat. 2009. Pengantar ilmu antropologi. Rineka Cipta, Jakarta.

Kridalaksana H. 2001. Kamus linguistik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rahyono FX. 2009. Kearifan budaya dalam kata. Wedatama Widya Sastra, Jakarta.

Ratna NK. 2010. Metodologi penelitian: kajian budaya dan ilmu-ilmu sosial humaniora pada umumnya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sibarani R. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik, Linguistik Antropologi. Poda, Medan.

Sunaryo dan J Laxman. 2003. Peranan pengetahuan ekologi lokal dalam sistem agroforestry. World Agroforestry Center (ICRAF) Southeast Asian Regional Office, Bogor.

Downloads

Published

2017-04-29

How to Cite

Mila, S. (2017). KEARIFAN LOKAL DALAM LEKSIKON PUJI-PUJIAN RITUAL NGAJI RASA. Jurnal Sosial Humaniora, 8(1), 75–84. https://doi.org/10.30997/jsh.v8i1.702

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 500 times